visitaaponce.com

Cegah Kelaparan, Pemda Perlu Miliki Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi

Cegah Kelaparan, Pemda Perlu Miliki Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi
Petani beraktivitas di lahan(Antara/Yulis Satria Wijaya)

PEMERINTAHn Daerah perlu memiliki sistem peringatan dini kerawanan pangan dan gizi di daerahnya masing-masing. Upaya itu dilakukan agar tidak terjadi bencana kelaparan dan kekurangan gizi pada masyarakat. 

Hal tersebut dikatakan oleh Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia IPB University Drajat Martianto, menanggapi bencana kelaparan yang melanda Papua Tengah.

"Sebenarnya setiap daerah sudah dilatih oleh Badan Pangan Nasional untuk membuat kalender sistem kewaspadaan dini pangan dan gizi. Semua wilayah dilatih itu agar bisa membaca peringatan-peringatan kegagalan panen yang disebabkan banyak faktor," kata Drajat saat dihubungi, Rabu (2/8).

Baca juga : Cuaca Esktrem dan Geografis Papua Tengah Hambat Penyaluran Bantuan Kemanusiaan

Ia menjabarkan, dalam satu tahun, pemerintah daerah bisa memetakan fenomena apa saja yang kiranya akan berpengaruh pada pertanian dan ketahanan pangan daerah tersebut. Dari kalender itu, pemda bisa terbantu untuk mengambil tindakan preventif, kuratif atau rehabilitatif.

"Misalnya saja ada masalah ketersediaan pangan, itu bisa diatasi dengan bantuan pangan, operasi pasar. Lalu masalah akses pangan, pemda bisa menggulirkan bantuan pangan kepada masyarakat yang tidak mampu," beber dia.

Baca juga : Mentan Sebut 6 Warga Papua Tengah Meninggal karena Diare

Namun sayangnya, Drajat berpandangan, banyak pemerintah daerah yang tidak memiliki sistem kewaspadaan dini pangan dan gizi.

"Kita punya sistem, tapi tidak semua diimplementasikan dengan baik. Orang kan memang kalau gak ada masalah tenang-tenang saja, sehingga langkah yang dilakukan ialah langkah pemadam kebakaran," imbuh dia.

Menurut Drajat, diare dan dehidrasi yang dialami oleh masyarakat Papua Tengah kini disebabkan oleh kelangkaan bahan pangan karena adanya El Nino.

Untuk jangka pendek, pemerintah memang bisa meggulirkan bantuan pangan yang dibutuhkan masyarakat guna mengurangi penderitaan yang dialami.

Namun untuk jangka panjang, selain membuat sistem kewaspadaan dini pangan dan gizi, pemerintah daerah pun perlu melakukan diversifikasi pangan. Menurutnya, diversifikasi pangan bukan hanya dapat dilakukan saat ada ancaman kegagalan panen saja, tapi juga harus dilakukan setiap hari untuk memenuhi gizi masyarakat.

"Jadi pangan itu ada yang sifatnya subtitusi ada yang sifatnya komplementer. Makin orang terbiasa diversifikasi, mereka akan makin memiliki ketahanan terhadap persoalan seperti ini, sepanjang sumber dayanya ada. Kalau sumber dayanya rusak, tentu langkah-langkah darurat harus didahulukan," pungkas dia. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat