Cuaca Esktrem dan Geografis Papua Tengah Hambat Penyaluran Bantuan Kemanusiaan
![Cuaca Esktrem dan Geografis Papua Tengah Hambat Penyaluran Bantuan Kemanusiaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/391024716af4d1b7aef051e7aef03d1f.jpg)
MENTERI Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, dukungan kemanusiaan yang rencananya akan dikirim langsung ke Papua Tengah hari ini masih terkendala oleh cuaca ekstrem.
Di sisi lain, Distrik Agandugume berada di perbukitan dengan ketinggian mencapai 914 mdpl, sehingga hal itu dapat membahayakan penerbangan.
“Kendalanya cuaca. Ada masalah kendala cuaca. Karena bandara Distrik Agandugume ini berada di atas ketinggian 3.000 kaki (914 mdpl). Karena pertimbangan cuaca, maka hari ini kita tunda dulu, besok pagi kita coba lagi,” ungkapnya, Rabu (2/8).
Baca juga: Kemensos Pastikan Bantuan Logistik Sudah Diterima Masyarakat Papua Tengah
Menyinggung soal bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem, Muhadjir menjelaskan, hal itu merupakan fenomena tahunan yang biasa terjadi mulai dari Mei hingga Juli.
Fenomena ini, menurut Muhadjir, ditandai dengan adanya hujan es disertai kabut es yang dapat menyebabkan tanaman dan umbi-umbian membusuk sehingga tidak layak konsumsi. Di samping itu, udara kering juga membuat tanaman tidak dapat tumbuh sempurna.
Baca juga : Pengamat : Perlu Penguatan Pangan Lokal Untuk Atasi Bencana Kelaparan di Papua Tengah
Berdasarkan data yang dihimpun, ada sebanyak 7.500 jiwa yang terdampak bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem, di mana fenomena yang terjadi sejak bulan Juni 2023 itu telah menyebabkan 6 orang meninggal dunia.
“Ini kan sebenarnya sudah terjadi secara periodik. Hampir peristiwa tahunan mulai dari Mei, Juni dan Juli. Itu dimulai dengan datangnya hujan es dan kabut es. Kabut es ini yang lebih mematikan. Jadi tumbuhan dan umbi-umbian ini membusuk dan kemudian diikuti dengan udara kering. Dan pada saat udara kering ini tidak ada tanaman yang tumbuh,” jelas Muhadjir.
Sebagai upaya mengantisipasi potensi bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem di kemudian hari, Muhadjir akan mengusulkan beberapa solusi jangka panjang kepada Presiden Joko Widodo.
Adapun salah satunya adalah dengan membangun lumbung pangan, sebagai tempat penyimpanan pasokan makanan di Distrik Agandugume yang rencananya berada tak jauh dari bandara.
“Antara lain yang akan kami usulkan ke Bapak Presiden, kita akan membangun semacam lumbung pangan di Distrik Agandugume di dekat bandara. Sehingga kita bisa antisipasi sebelum bulan Mei kalau bisa sudah ada stok bahan makanan yang disuplai dari BNPB maupun Kementerian Sosial. Sehingga ketika terjadi bencana yang sifatnya periodik ini bisa otomatis bisa teratasi,” jelas Muhadjir.
Lebih lanjut, menyangkut penanganan kesehatan masyarakat terdampak. Muhadjir mengatakan, pelayanan kesehatan sudah ada di sana. Muhadjir berharap dapat melihat langsung bagaimana pelayanannya, namun kembali lagi bahwa cuaca menjadi kendala utama.
“Di sana sudah ada puskesmas. Tetapi memang kita belum tahu. Kami sebenarnya juga ingin cek bagaimana pelayanan kesehatannya, namun masih terkendala cuaca,” kata Muhadjir.
Muhadjir pun memohon dukungan kepada seluruh pihak agar misi kemanusiaan yang telah diupayakan oleh Pemerintah Pusat kepada masyarakat Papua Tengah dapat terlaksana dengan baik tanpa gangguan, terutama dalam faktor keamanan. Hal itu dilakukan dengan harapan agar ke depannya masyarakat Papua Tengah dapat terlepas dari bencana.
“Saya mohon kerja sama seluruh pihak. Karena ini betul-betul dalam rangka untuk menangani mereka yang sedang berkesusahan, mohon tidak ada gangguan sama sekali. Ini betul-betul untuk menyelamatkan saudara-saudara kita yang ada di tiga distrik ini khususnya, agar terlepas dari bencana yang sangat tidak kita inginkan,” pungkasnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Penjabat Bupati Deiyai Elimelek Minta Perangkat Kampung Pahami Regulasi Kelola Anggaran
Individu Baru Hiu Paus Ditemukan di Teluk Cendrawasih
Polisi Tembak Mati Ajudan Pimpinan KKB, Terduga Pembakar Bangunan Sekolah di Paniai
Minta Perludem Jangan Asal Bicara, PPP: Tidak Ada Jual Beli Suara
MK Soroti Pemecatan 13 Panitia dan Kekacauan Pemilu di Papua Tengah
Papua Tengah Jadi Provinsi Terbanyak Perkara Pileg 2024
Pemerintah Punya Sisa Waktu 5 Bulan Turunkan Kemiskinan Ekstrem hingga 0%
Realisasi Target Angka Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem Kurang Menggembirakan
Muhadjir: Pinjol Bisa Dimanfaatkan untuk Pembiayaan UKT dengan Pengawasan Ketat
Mahasiswa Gunakan Pinjol untuk Biaya Kuliah, Muhadjir: Kampus Bisa Bantu Subsidi Bunga
Pemerintah tak Merevisi Permendikbud 2/2024, Sebut Perguruan Tinggi Tax Spender
Rektor Universitas Airlangga Sebut Mencari Dana Tidak Termasuk dalam Misi Perguruan Tinggi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap