visitaaponce.com

Pengamat Perlu Penguatan Pangan Lokal Untuk Atasi Bencana Kelaparan di Papua Tengah

Pengamat : Perlu Penguatan Pangan Lokal Untuk Atasi Bencana Kelaparan di Papua Tengah 
Gagal panen di Papua Tengah(Dok. BNPB)

PENGAMAT Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan, bencana kelaparan yang terjadi di dua distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah merupakan kejadian yang sangat sering terjadi dan hingga kini belum terselesaikan oleh pemerintah.

Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya sudah mengetahui terkait bencana ini, bahwa cuaca dingin yang diikuti munculnya frost dan embun tersebut selalu terjadi dan diikuti dengan kegagalan panen.

"Seharusnya ini sudah disiapkan jauh-jauh hari untuk antisipasinya agar tidak jatuh korban. Korban yang jatuh berulang-ulang menunjukkan pemerintah, terutama Pemda, tidak belajar dari kejadian yang lalu," kata Khudori kepada Media Indonesia, Senin (31/7).

Baca juga : Kemenko PMK Mulai Salurkan Bantuan Hadapi Kekeringan dan Kelaparan di Papua Tengah

Khudori menjelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, terdapat kewajiban pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota, dan desa) untuk menyiapkan cadangan pangan. Idealnya cadangan pangan tersebut dapat di isi dengan pangan lokal.

Namun, Khudori menyebut, terdapat masalah dalam pemenuhan pangan lokal itu. Kebanyakan masyarakat sudah meninggalkan pangan lokal yang biasa di konsumsi dengan pangan berbasis beras dan terigu.

Baca juga : Kekeringan di Papua Tengah Sebabkan Gagal Panen dan Enam Warga Meninggal

"Kejadian yang berulang ini juga jadi pembelajaran bahwa penting bagi pemerintah, terutama Pemda, untuk membangun ketahanan pangan berbasis pangan lokal. Ketika terjadi gangguang distribusi dan transportasi yang dapat membuat pasokan dari luar tersendat, kalau yang dikembangkan pangan lokal, kesulitan mobilisasi ini bisa sedikit teratasi," ujar Khudori.

Khudori juga mengingatkan pemerintah pusat untuk tidak memaksakan membuat program pangan lebih monolitik ke beras. Ia menyarankan agar ada ruang yang memadai untuk pangan lokal kembali eksis dan unjuk gigi.

"Di level pusat harus ada political will untuk tidak memaksakan program, termasuk bantuan sosial berbasis beras. Dimungkinkan harus berbasis pangan lokal juga. Tentunya, langkah ini harus diikuti oleh Pemda sebagai upaya untuk mendorong cadangan pangan dengan pangan lokal," ujarnya.

"Jika sinergi ini terjadi, harusnya ada keyakinan pelan tapi pasti pangan lokal akan kembali eksis. Tentunya ini perlu kerja intens di lapangan, pemberdayaan tiada lelah, dan langkah-langkah berkesinambungan, bukan hanya program yang sifatnya proyek," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bencana kelaparan di dua distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, terjadi karena cuaca dingin dan faktor keamanan. Dia pun telah meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengawal pengiriman bantuan ke wilayah tersebut.

Presiden menyatakan daerah tersebut saat ini sedang dilanda cuaca dingin. Hal itu, menurut dia, tak lepas dari posisi wilayah itu yang berada di ketinggian.

"Problemnya supaya tahu, itu ada daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh," kata Jokowi di Jakarta, Senin (31/7). (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat