Ibu Dipastikan tidak Perlu Cuci Puting Sebelum Menyusui
![Ibu Dipastikan tidak Perlu Cuci Puting Sebelum Menyusui](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/825f7aeb744af48da9f38f76707f71d0.jpg)
DOKTER umum yang juga konsultan laktasi Fitra Sukrita Irsal mengatakan para ibu tidak perlu mencuci puting sebelum menyusui bayi mereka karena bakteri di area itu dan aerola baik untuk pencernaan bayi.
Aerola merupakan area berwarna gelap yang mengelilingi payudara dan termasuk anatomi payudara bagian luar.
"Pada puting dan aerola ada aroma yang akan membantu bayi menemukan tempat makan mereka dan di situ ada bakteri baik yang baik untuk pencernaan bayi. Jadi tidak apa-apa kalau terjilat bayi," kata dokter lulusan Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran itu, Rabu (2/8).
Baca juga : Penuhi ASI untuk Bayi, Seorang Ibu Perlu Dukungan Suami dan Keluarga
Konselor laktasi itu mengatakan, di puting dan aerola terdapat kelenjar yang menghasilkan minyak untuk melindungi puting dan aerola. Oleh karena itu, apabila kedua area ini dibersihkan justru bisa menyebabkan lecet.
Menurut dia, guna mencegah lecet pada puting, ibu bisa mengoleskan sedikit ASI. Ini juga dapat membantu bayi agar lebih bersemangat dalam menyusu.
"Kalau saat akan menyusui boleh dibilas atau diolesi dengan sedikit ASI, supaya bayi lebih semangat menyusunya dan mencegah lecet juga," kata Fitra.
Baca juga : Ini Alasan Bayi yang Lahir Caesar Harus Segera Diberi ASI
Fitra menyarankan para ibu hanya cukup membersihkan payudara saat mandi, sama seperti bagian tubuh lainnya.
Terkait tidak perlunya ibu mencuci puting sebelum menyusui bayi, juga diungkapkan oleh UNICEF. Senada dengan Fitra, menurut UNICEF, saat bayi lahir, mereka sudah sangat akrab dengan bau dan suara ibunya sendiri. Puting menghasilkan zat yang berbau bayi dan memiliki bakteri baik yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh bayi yang sehat seumur hidup.
Organisasi Kesehatan Dunia bersama UNICEF dan organisasi masyarakat sipil menetapkan tanggal 1 - 7 Agustus sebagai Pekan ASI Sedunia, yang salah satunya sebagai dukungan bagi para ibu agar menyusui anak-anaknya.
Baca juga : Saat Harbolnas 12.12, Makuku Beri Edukasi Live Atasi Risiko Ruam Popok
Tahun ini, tema yang diusung berfokus pada mempromosikan praktik-praktik yang dapat membantu mendukung pemberian ASI di tempat kerja di berbagai negara.
Data WHO menunjukkan, lebih dari setengah miliar pekerja perempuan tidak mendapatkan perlindungan maternitas esensial dan baru sekitar 20% negara yang mewajibkan pemberi kerja untuk memberi karyawan istirahat berbayar serta fasilitas untuk menyusui atau memerah ASI.
Selain itu, kurang dari separuh bayi di bawah usia 6 bulan disusui secara eksklusif. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Gejala Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai Mata Kuning
6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Stimulasi Kemampuan Berbahasa Anak dengan Ekspresi dan Suara
Ini Usia Optimal untuk Mengkhitan Anak
Perlukah Membersihkan Kotoran Telinga Anak?
Popok yang Tepat Dukung Perkembangan Motorik Bayi
Bunda Jelita, Kenali Infeksi Virus RSV untuk Cegah Kematian Bayi Prematur
Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap