visitaaponce.com

Ini Alasan Bayi yang Lahir Caesar Harus Segera Diberi ASI

Ini Alasan Bayi yang Lahir Caesar Harus Segera Diberi ASI
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi Ariani Dewi Widodo mengatakan bayi yang lahir secara caesar harus segera diberi ASI guna memperbaiki kondisi mikrobiota ususnya.  

"Terdapat ketidakseimbangan bakteri di usus atau disbiosis pada anak yang lahir secara caesar," ujar dokter lulusan Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia itu dalam sebuah webinar kesehatan, Rabu (5/4).

Ini artinya, komposisi bakteri berbahaya lebih tinggi, sedangkan bakteri baik lebih sedikit daripada anak kelahiran normal atau pervaginaam.

Baca juga : Fakta ASI Eksklusif, Satu-Satunya Sumber Nutrisi Selama 6 Bulan Pertama Kehidupan

Disbiosis usus pada anak yang lahir secara caesar akan meningkatkan risiko masalah kesehatan di masa depan terutama pada imunitas dan tumbuh kembangnya.

Dengan demikian, komposisi mikrobiota yang seimbang diperlukan untuk pengembangan toleransi kekebalan. Oleh karena itu, guna memperbaiki kondisi mikrobiota usus, bayi harus cepat-cepat diberikan ASI yang mengandung probiotik.

"Pemberian ASI akan memberikan probiotik dalam jumlah yang banyak kepada bayi sehingga paling tidak meskipun lahir caesar, memperbaiki kerugian yang terjadi akibat tanpa pemberian probiotik," kata Ariani.

Baca juga : Seberapa Petingnya Sih ASI untuk Bayi? Simak Artikel Berikut Ini!

ASI juga mengandung prebiotik yang juga makanan probiotik sehingga diharapkan prebiotik dan probiotik dapat berkembang dengan baik dan seimbang jumlahnya.

Ariani lalu menekankan pentingnya ibu dan bayi menjalani inisiasi menyusu dini atau IMD sesaat setelah bayi lahir. 

IMD merupakan proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan dengan membiarkan dia mencari puting susu ibunya sendiri.

Baca juga : ASI Booster Alami Bantu Memperlancar dan Menjaga Kualitas

"Saat IMD yang penting bukan bayi berhasil menyusu tetapi ada skin to skin contact antara ibu dan bayi yang biasanya akan meningkatkan keberhasilan menyusui," jelas Ariani.

"Kalau bayi tidak bisa mendapatkan ASI, untuk mengggantikan probiotik dan prebiotik, kita bisa berikan suplementasi," tutur Ariani.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), IMD diawali dengan meletakkan bayi di atas perut ibunya. Apabila bayi lahir secara caesar, maka diletakkan di atas dada ibu.

Baca juga : Ibu Dipastikan tidak Perlu Cuci Puting Sebelum Menyusui

Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali kedua tangannya karena bau cairan amnion pada tangan bayi akan membantunya mencari puting ibu yang mempunyai bau yang sama.

Maka agar baunya tetap ada, dada ibu juga tidak boleh dibersihkan. Kemudian, saat mengeringkan tubuh bayi, tidak perlu sampai menghilangkan verniks atau lapisan pelindung kulit bayi yang mirip seperti lemak, karena verniks dapat berfungsi sebagai penahan panas pada bayi.

Setelah tali pusat dipotong dan diikat, tengkurapkan bayi di atas perut ibu dengan kepala bayi menghadap ke arah kepala ibunya. Apabila ruang bersalin dingin, maka berikan selimut yang akan menyelimuti ibu dan bayinya, dan kenakan topi pada kepala bayi.

Baca juga : Inilah 11 Manfaat Asi Buat Tumbuh Kembang Anak dan Ibu

Setelah 12 hingga 44 menit bayi akan mulai bergerak dengan menendang, menggerakkan kaki, bahu dan lengannya. Stimulasi ini akan membantu uterus untuk berkontraksi.

Meskipun kemampuan melihatnya terbatas, bayi dapat melihat areola mammae yang berwarna lebih gelap pada sekeliling puting payudara dan bergerak menuju ke sana. 

Bayi akan membentur-benturkan kepalanya ke dada ibu. Ini merupakan stimulasi yang menyerupai pijatan pada payudara ibu.

Baca juga : Catat! Inilah Makanan yang Bikin ASI Banyak

Bayi kemudian mencapai puting dengan mengandalkan indera penciuman dan dipandu oleh bau pada kedua tangannya. Bayi akan mengangkat kepala, mulai mengulum puting, dan mulai menyusu. Hal tersebut dapat tercapai antara 27 - 71 menit.

Pada saat bayi siap untuk menyusu, menyusu pertama berlangsung sekitar 15 menit dan setelah selesai, selama dua hingga 2,5 jam berikutnya tidak ada keinginan bayi untuk menyusu. Selama menyusu bayi akan mengkoordinasi gerakkan menghisap, menelan, dan bernapas. (Ant/Z-1)

Baca juga : Bunda Sulit Keluarkan ASI? Coba Cara Ini

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat