visitaaponce.com

Mahasiswa UISabet Gelar Juara Lomba Bisnis Teknologi Medis di Thailand

Mahasiswa UI Sabet Gelar Juara Lomba Bisnis Teknologi Medis di Thailand
Mahasiswa UI yang menjadi juara di kompetisi Internasional Service Design Solutions Competition 2023.(MI/HO)

TIM mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) mengalahkan Tim Mahasiswa ASEAN lainnya dalam kompetisi internasional Service Design Solution Competition 2023 dari Siriraj Hospital dan Mahidol University International College.

Tim dengan nama The Makara tersebut berjumlah empat mahasiswa UI yang berasal FISIP UI, Aisya Jenina, FK UI, Novanza Natasaputra, FEB UI, Ahmad Rafi, dan FMIPA UI, Farrah Nabilla. Mereka membuktikan diri kolaborasi antardisiplin ilmu memiliki daya magisnya sendiri.

Tim lintas fakultas ini merancang dan mempresentasikan ide inovasi aplikasi menjembatani antara teknologi medis dan perawatan pasien lansia, dengan sistem AI yang dapat mempersonalisasi modalitas perawatan dan manajemen nyeri kronik bagi setiap individu lansia di rumah sakit tersebut yang diberi nama "Nawasena" berarti "jalan menuju kebahagiaan."

Baca juga: FEB UI Edukasi Pengusaha Perikanan di Wilayah Perbatasan Tanah Air

Atas prestasi mahasiswa itu, Direktur Kemahasiswaan UI Badrul Munir mengaku bangga dengan keberhasilan Perwakilan Mahasiswa UI itu. 

“Prestasi ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi lintas fakultas dan multi disiplin dapat menghasilkan ide dan inovasi yang luar biasa," ujar Badrul Munir dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (15/8).

Wakil Dekan I FISIP UI Nurul Isnaeni menjadi salah satu Dosen Pendamping mengatakan, para mahasiswa itu merupakan teladan inspiratif bagi mahasiswa Indonesia lainnnya.

Baca juga: Kejaksaan Negeri Depok Tunjuk 3 Jaksa Kawal Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI

"Bahwa kolaborasi, kerja cerdas, dan Ide inovasi The Makara ini muncul karena Siriraj Hospital dan Mahidol University International College sebagai host kompetisi internasional Service Design Solution Competition 2023 memiliki panti wreda atau griya lansia," ujar Nurul.

Sebagai informasi, lanjutnya, terdapat data yang mencengangkan bahwa 95% lansia di Thailand menderita penyakit kronis dan sebanyak 73% di antaranya berhubungan dengan nyeri. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup mereka, tetapi juga membuat kehilangan kemandirian.

Salah satu fitur penting dari proyek ini adalah penggunaan alat wearable yang cerdas, mampu memantau tanda-tanda vital serta faktor-faktor lain yang penting untuk perawatan nyeri kronik pada lansia.

Karena itu, jelas Nurul, setiap rencana perawatan yang disusun dengan sistem AI ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien lansia secara akurat dan dalam waktu-nyata.

Komisioner Konsil Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) dan juga Pengajar FIA UI, Rachma Fitriati, juga mengapresiasi pemilihan topik yang secara jitu menyasar isu elderly people (lansia) pada perlombaan di Thailand, sebagai negara yang telah menunjukkan keberhasilan kinerja dalam memberikan perlindungan kepada masyarakatnya melalui pendekatan kesmas yang komprehensif, fokus pencegahan dan terpadu.

Di Thailand, nama kementerian yang menangani Kesehatan, adalah Kementerian Kesehatan Masyarakat (Ministry of Public Health).

Rachma menilai Tim The Makara mampu menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis dalam memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi lansia.

Menurut dia, The Makara telah berhasil menciptakan Nawasena, Bright Future, Pain Friendly, sebuah ide inovasi aplikasi AI yang memadukan kecerdasan buatan dengan perawatan medis di Thailand.

"Tidak mengherankan, dalam kompetisi yang ketat, tim ini berhasil menarik perhatian para juri dengan inovasi yang mereka tawarkan, termasuk fitur-fitur seperti deteksi level nyeri, jadwal latihan fisik lansia yang terpersonalisasi berbasis bukti medis, dan pengecekan tanda vital," ungkap Rachma.

Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Kerajaan Thailand Rachmat Budiman, yang menerima Mahasiswa UI di KBRI Bangkok, menyampaikan kebanggaan atas prestasi yang telah ditorehkan Mahasiswa Indonesia mengalahkan Mahasiswa ASEAN:

“Kado istimewa bagi perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-78. Prestasi gemilang ini tidak hanya bermakna sebagai pencapaian, tetapi juga bentuk apresiasi generasi muda kepada senior citizen yang menginspirasi. Penduduk lansia sesungguhnya, ‘penyangga pembangunan’, karena para lansia dengan kematangan pola hidup dan pikirnya merupakan 'penjaga nilai', menjadi tuntunan hidup antar generasi," ujar Rachmat. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat