JARING-jaring balok merupakan sisi-sisi balok yang direntangkan selepas dipotong dengan mengikuti jalur rusuk -rusuknya.

Ciri atau karakteristik dari jaring-jaring balok dapat kita lihat jika bentuk tersebut dilipat akan membentuk suatu bangun balok.

Jaring balok memiliki berbagai variasi, karena bentuk sisinya terdiri dari bangun datar persegi panjang.

Baca juga: Menghitung Luas Permukaan Kerucut, Rumus, dan Contoh Soal

Dengan cara memotong model baok pada setiap rusuk-rusuk tertentu, maka dapat menghasilkan suatu jaring-jaring balok.

Rumus Jaring-jaring Balok

1. Rumus luas permukaan balok

Untuk bisa menghitung luas permukaannya, maka kita cukup menjumlahkan ketiga pasang luas persegi panjang tersebut. Nah, terdapat dua cara, yaitu: 

Cara 1: menghitung luas dari tiga pasang sisinya dengan cara berikut

Baca juga: Frekuensi Adalah: Pengertian, Rumus, Jenis, dan Contoh Soal

L = pl + lt + pt + pl + lt + pt 
L = 2pl + 2lt + 2pt 
L = 2 (pl + lt + pt)

Cara 2: menggunakan prinsip luas permukaan prisma
Yaitu dengan cara menghitung luas alas, atap, dan selimutnya. Karena, luas alas = luas atap, maka rumus yang didapatkan adalah:

L = 2 × Luas alas + Luas Selimut 
L = 2 × Luas alas + Keliling alas × tinggi 
L = 2 × pl + (p + l + p + l) × t 
L = 2pl + (2p + 2l) × t
L = 2pl + 2lt + 2pt 
L = 2 (pl + lt + pt)

Maka, hasilnya sama. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa rumus dari luas permukaan balok adalah L = 2 (pl – lt = pt).

Luas permukaan balok merupakan jumlah luas dari seluruh sisi yang ada pada suatu balok.

Sisi balok terdiri dari enam, dengan tiga pasang sisi yang sepasang memiliki ukuran yang sama. Dengan begitu, luas permukaan balok sama dengan jumlah ketiga sisi pada balok, dikalikan dua.

Nah, rumus untuk mencari luas dari permukaan balok bisa ditentukan dengan cara berikut ini:

L alas = L atap = p × l L sisi depan = L sisi belakang = p × t L sisi kanan = L sisi kiri = l × t. dengan begitu, rumus luas dari permukaan balok adalah L = 2 × (pl + pt + lt).

2. Rumus volume balok

Volume balok merupakan ukuran ruang balok yang dibatasi oleh sisi-sisi pada balok.

Untuk bisa menghitung volume dari balok (V), maka kamu perlu mengetahui panjang, tinggi, dan lebar dari balok tersebut.

Jadi, rumus pada volume balok adalah V = p x l x t. satuan volume balok adalah kubik yang dituliskan dengan tanda pangkat tiga, misalnya sentimeter kubik (cm3) dan meter kubik (m3).

Sekarang, kamu jadi paham rumus yang ada pada Jaring-jaring balok, bukan? Jika kamu terus berlatih, kamu pasti akan dengan mudah memahami rumus jaring-jaring balok dan mampu mengerjakan soal dengan baik.

Cara membuat jaring jaring balok
Langkah 1: Gambar Bentuk Balok Dasar
Gambar persegi panjang sebagai dasar balok. Ini adalah salah satu sisi balok. Tentukan panjang dan lebar persegi panjang sesuai dengan ukuran balok yang Anda inginkan.

Langkah 2: Gambar Sisi Atas dan Bawah
Dari masing-masing sudut persegi panjang, gambar garis vertikal ke atas sejauh yang Anda inginkan untuk menentukan tinggi balok. Ini akan menjadi sisi atas balok. Gambar garis horisontal pada bagian bawah persegi panjang untuk membentuk sisi bawah balok.

Langkah 3: Hubungkan Sisi-Sisi
Hubungkan ujung garis-garis yang menggambarkan sisi atas dan bawah dengan garis lurus vertikal. Ini akan membentuk dua sisi vertikal balok.

Langkah 4: Tambahkan Sisi Miring
Dari setiap sudut atas, gambar garis ke titik sudut atas yang berlawanan untuk membentuk sisi miring balok. Lakukan hal yang sama dari sudut bawah yang berlawanan.

Langkah 5: Beri Label dan Detail
Berilah label pada panjang, lebar, dan tinggi balok di dalam gambar jaring-jaring. Anda juga dapat menambahkan tanda panah untuk menunjukkan ukuran dan detail tambahan jika diperlukan.

Langkah 6: Tambahkan Garis Tepi
Tambahkan garis tepi pada jaring-jaring balok untuk menunjukkan tepi dan kontur balok secara lebih jelas.

Langkah 7: Warna dan Rapihkan (Opsional)
Anda dapat memberi warna pada sisi-sisi balok untuk membedakan antara sisi atas, bawah, dan samping. Selain itu, pastikan gambar jaring-jaring balok Anda rapih dan jelas.

Karakteristik jaring jaring balok

1. Tepi dan Sudut:

Jaring-jaring balok mencakup garis-garis yang mewakili tepi dan sudut-sudut balok. Tepi-tepi ini mewakili batas-batas antara permukaan-permukaan balok.

2. Permukaan:

Jaring-jaring balok tidak mencakup area permukaan balok. Masing-masing permukaan balok direpresentasikan oleh garis tepi di jaring-jaring.

3. Dimensi:

Jaring-jaring balok adalah representasi dua dimensi dari balok tiga dimensi. Ini memberikan pandangan datar dari balok tanpa memberikan informasi tentang dimensi ketiga (tinggi).

4. Tanda Panah dan Label:

Dalam beberapa kasus, jaring-jaring balok dapat memiliki tanda panah untuk menunjukkan ukuran dan arah. Selain itu, label dapat diberikan untuk panjang, lebar, dan tinggi balok di dalam jaring-jaring.

5. Garis Tepi:

Garis-garis tepi pada jaring-jaring balok menunjukkan kontur dari setiap sisi balok. Garis-garis ini membantu dalam memvisualisasikan bentuk dan arah masing-masing sisi.

6. Tampilan Rinci:

Jaring-jaring balok dapat diubah sesuai dengan tingkat detail yang diinginkan. Beberapa gambar jaring-jaring mungkin hanya mencakup tepi-epi dasar, sedangkan yang lain mungkin mencakup sisi-sisi miring juga.

7. Tidak Memberikan Informasi Volume:

Meskipun jaring-jaring balok memberikan gambaran tentang bentuk balok, itu tidak memberikan informasi tentang volume atau ruang yang diisi oleh balok.

8. Visualisasi dan Desain:

Jaring-jaring balok digunakan terutama untuk tujuan visualisasi, seperti dalam pembelajaran geometri atau dalam desain teknis. Ini membantu dalam merencanakan dan memahami bentuk-bentuk tiga dimensi dalam dua dimensi.

9. Representasi yang Sederhana:

Jaring-jaring balok adalah representasi yang lebih sederhana dibandingkan dengan gambar tiga dimensi atau model fisik balok. Ini berguna ketika detail tiga dimensi tidak diperlukan dan tujuan utamanya adalah untuk melihat gambaran keseluruhan bentuk.

Contoh soal menghitung volume balok

1. Sebuah balok yang mempunyai panjang 10 cm, lebar 8 cm dan tinggi 5 cm. Hitunglah volume balok tersebut!

Jawaban:
V = pxlxt
V = 10 x 8 x 5
V = 400 cm³
Jadi, volume balok tersebut adalah 400 cm³

2. Sebuah bak mandi berbentuk balok dengan panjang 100 cm, lebar 60 cm dan tinggi 80 cm. Berapa liter volume air yang dibutuhkan untuk mengisi 2/3 bak mandi tersebut?

Jawaban:
Volume bak mandi = pxlxt
Volume bak mandi = 100 x 60 x 80
Volume bak mandi = 480.000 cm³ = 480 dm³ = 480 liter

Volume 2/3 bak mandi = 2/3 x 480
Volume 2/3 bak mandi = 320 liter
Jadi, air yang dibutuhkan untuk mengisi 2/3 bak mandi adalah 320 liter.

3. Paman akan membuat kotak peralatan berbentuk balok. Lebar kotak tersebut 30 cm, dengan panjang 3/2 kali lebarnya dan tinggi kotak 1/3 dari ukuran panjang. Berapakah volume kotak yang akan dibuat paman?

Jawaban:
Lebar kotak = 30 cm
Panjang kotak = 3/2 x 30 = 45 cm
Tinggi kotak = 1/3 x 45 = 15 cm

V = pxlxt
V = 30 x 45 x 15
V = 20.250 cm³
Jadi, volume kotak peralatan paman adalah 20.250 cm³

4. Sebuah balok mempunyai panjang 15 cm, dan lebarnya 10 cm. Jika volume balok adalah 6.000 cm³, berapa tinggi balok tersebut?

Jawaban:
V = pxlxt
t = V : (pxl)
t = 6000 : (10 x 15)
t = 6000 : 150
t = 40 cm
Jadi, tinggi balok adalah 40 cm

5. Suatu kotak beras berbentuk balok dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 25 cm dan tinggi 0,5 m. Kotak beras tersebut rencana akan diisi penuh dengan beras seharga Rp. 10.000/liter. Berapa jumlah uang yang digunakan untuk membeli beras hingga kotak beras terisi penuh?

Jawaban:
panjang balok = 30 cm
lebar balok = 25 cm
tinggi balok = 0,5 m = 50 cm

Volume kotak beras = pxlxt
Volume kotak beras = 30 x 25 x 50
Volume kotak beras = 37.500 cm³ = 37,5 liter

Harga beras = 37,5 x Rp.10.000
Harga beras = Rp.375.000
Jadi, jumlah uang yang digunakan untuk membeli beras adalah Rp.375.000.

(Z-10)