visitaaponce.com

Belajar Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Belajar Sistem Transportasi pada Tumbuhan
Sistem transportasi makhluk hidup.(DOK Kemendikbud.)

DI dalam tubuh makhluk hidup selalu terjadi sistem transportasi. Sistem transportasi ini terjadi melalui proses pengangkutan nutrisi, oksigen, karbondioksida, dan sisa metabolisme. 

Karena sistem transportasi pada tumbuhan, bunga potong yang diletakkan dalam pot berisi air masih tetap segar dalam waktu tertentu. Begitu pun pada waktu siang hari yang panas kita merasa sejuk bila berteduh di bawah pohon yang rindang. 

Untuk itu, pada bagian ini kita akan mempelajari proses transportasi yang terjadi pada tumbuhan. Yuk pelajari hal ini sebagaimana dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2 dengan kontributor naskah ialah Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal, Lia Yuliati, dan Darsono Sigit.

a. Jaringan transportasi pada tumbuhan.

Masih ingat dengan berkas pengangkut pada tumbuhan? Berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. 

Baca juga: Jenis Gaya, Hukum Newton tentang Gerak, dan Contohnya

Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar. Kemudian air dan mineral diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat makanan.

Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem yang ada di akar bersambungan dengan xilem yang ada di batang dan di daun. Floem juga bersambungan ke semua bagian tubuh tumbuhan. Masih ingatkah di mana letak jaringan xilem dan floem pada setiap organ tumbuhan? Jika kamu lupa, coba kamu buka kembali materi pada Bab 3.

b. Mekanisme transportasi pada tumbuhan.

Sebelumnya, kamu mempelajari jaringan tumbuhan yang berperan dalam proses pengangkutan. Pada bab ini, kita akan mempelajari proses pengangkutan air dan mineral dari tanah serta proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan.

Baca juga: Macam-Macam Gerak Tumbuhan dari Endonom, Higroskopis, sampai Esionom

1. Transportasi air.

Air ialah zat yang diperlukan oleh tumbuhan. Air ialah salah satu jenis zat yang termasuk kelompok zat cair. Masih ingatkah karakteristik zat cair yang kalian pelajari di kelas 7? Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada saat kondisi lingkungan lembap atau jumlah uap air di lingkungan tinggi, air akan masuk ke dalam tumbuhan.

Namun, bila lingkungan di sekitar tumbuhan kering atau jumlah uap air di lingkungan rendah, uap air akan keluar dari tumbuhan melalui stomata yang terdapat di daun. Proses ini disebut transpirasi.

Baca juga: Cara Hewan Bergerak di Air, Udara, dan Darat

Air yang ada di tanah masuk ke sel tumbuhan karena ada perbedaan konsentrasi air. Konsentrasi adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. 

Apabila terjadi perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, proses perpindahan ini disebut difusi. Apabila terjadi perpindahan molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel, proses perpindahan ini disebut osmosis.

Membran semipermeabel adalah membran yang hanya dapat dilalui oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilalui oleh zat lain. Contoh zat yang dapat melalui membran semipermeabel ialah air. Membran ini berfungsi sebagai pengatur lalu lintas (keluar dan masuknya) zat-zat dari dalam dan luar sel. Contoh membran semipermeabel ialah membran sel.

Zat pelarut adalah zat yang melarutkan zat lain. Pada materi ini, yang berperan sebagai zat pelarut ialah air. Adapun zat terlarut adalah zat yang larut dalam zat lain. Pada proses ini, yang berperan sebagai zat terlarut ialah mineral tanah dan zat gula hasil fotosintesis.

Masih ingatkah kamu susunan jaringan pada akar mulai dari jaringan terluar hingga terdalam? Jaringan-jaringan itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk dalam tumbuhan. Berikut jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke akar. Pertama, air diserap rambut-rambut akar. Kemudian air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. 

Selanjutnya air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Air lalu masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan xilem daun. 

Tumbuhan tidak punya mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi?

Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena ada daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler.

Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler dimasukkan dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. 

Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah. Daya kapilaritas batang dipengaruhi gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. 

Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lain. Hal ini akan menyebabkan tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lain di sepanjang pembuluh xilem. 

Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun.

2. Transportasi nutrisi.

Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun, serta bagian lain memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. 

Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah).

Rangkuman

1. Sistem transportasi merupakan proses pengangkutan nutrisi, oksigen, karbondioksida, dan sisa metabolisme pada makhluk hidup.

2. Sistem transportasi pada tumbuhan memanfaatkan berkas pengangkut berupa xilem yang berfungsi mengedarkan air dan mineral serta floem. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat