visitaaponce.com

17 Satwa Liar di Dunia Ada di Indonesia, 90 Spesies Baru Ditemukan

17% Satwa Liar di Dunia Ada di Indonesia, 90 Spesies Baru Ditemukan
Satwa burung baru di Pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diberi nama Muzomela Irianawidodoae, yang berasal dari nama ibu negara.(Youtube KLHK)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan, Indonesia merupakan tempat 17% satwa liar dengan 1.000 spesies yang berbeda. Eksplorasi biodiversitas di Indonesia tidak terbatas di kawasan konservasi saja, tapi juga di luar kawasan konservasi.

“Dukungan riset dan penguasaan yang lebih baik dibutuhkan, sehingga bioprospeksi dan kepentingan industri dilakukan secara berkelanjutan,” ucap Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko di Jakarta, Senin (21/8).

Hal itu diungkapkannya saat konferensi pers temuan tiga spesies keanekaragaman hayati baru di Indonesia yang dinamakan Hanguana Sitinurbayai, Bulbophyllum Wiratnoi, dan Muzomela Irianawidodoae.

Baca juga : 85% Spesies Baru Ditemukan di Papua, BRIN: Masih Banyak yang Belum Dieksplorasi

Bioprospeksi memiliki arti mencari dan menemukan senyawa bioaktif baru melalui eksplorasi keragaman hayati serta mengembangkannya untuk menjadi bahan dasar farmasi.

"Sesuai sikap Indonesia, akses sumber daya genetik dan informasi genetik yang terkandung di dalamnya adalah untuk kesejahteraan manusia,” kata Satyawan.

Dalam kesempatan itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan, lebih dari 90 jenis spesies baru telah ditemukan dalam kurun waktu 2021-2023 berdasarkan eksplorasi BRIN dan KLHK.

Baca juga : KLHK Umumkan Penemuan Tiga Spesies Flora dan Fauna Baru

"Selain itu, masih banyak lagi jenis tumbuhan dan satwa liar serta mikroba yang belum teridentifikasi dan belum tereksplor yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, baik di darat dan di laut,” kata Siti di Gedung Manggala Wanabakti.

Ia menyatakan, sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia juga berkomitmen untuk selalu menjaga kelestarian biodiversitas sehingga kekayaan hayati dapat dinikmati secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa mendatang.

"Perlu kami sampaikan bahwa saat ini KLHK telah menyusun dokumen FoLU Net Sink 2030 yang selaras dengan target dan tujuan pada Kunming Montreal Global Biodiversity Framework," ungkapnya. (Z-4)

Baca juga : Menteri LHK Bertemu Dubes Norwegia Proses Kontribusi Berbasis Hasil Tahap Keempat

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat