RSUP Persahabatan Pasien ISPA Naik 30 Tahun Ini
![RSUP Persahabatan: Pasien ISPA Naik 30% Tahun Ini](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/9956bfae4d73aa49dd2eae238d52f74d.jpg)
Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan mencatat kenaikan 30% kunjungan di rumah sakit karena keluhan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pneumonia pada triwulan kedua tahun ini dibandingkan periode sebelumnya.
“Pada Maret sampai Juli 2023 dibandingkan 2022 ada peningkatan 20% sampai 30% kunjungan di poli karena ISPA dan pneumonia. Belum ada analisis apakah ini ada hubungannya degan polutan di Jakarta Timur. Namun ini sebagai gambaran bahwa ada peningkatan,” kata Agus dalam konferensi pers terkait polusi udara, Rabu (23/8).
Selain jumlah pasien yang meningkat, ia juga menyatakan rata-rata pasien ISPA dan pneumonia kini memerlukan waktu yang lebih lama untuk sembuh.
Baca juga: Selain ISPA, Ini Dampak Paparan Polusi Udara pada Tubuh Anda
Ia pun memberikan sejumlah masukan kepada pemerintah terkait upaya mengatasi polusi udara di ibu kota. Menurutnya, penerapan work from home (WFH) saja tidak cukup.
"Perlu upaya lain seperti pembatasan kendaraan, pemberlakuan 3 in 1 dan 4 in 1. Banyak yang bisa kita lakukan,” tuturnya.
Baca juga: Mengenal Dua Jenis Polusi Udara yang Berbahaya bagi Kesehatan
Pada kesempatan itu, Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan Feni Fitriani Taufik mengungkapkan, untuk menangani polusi, langkah jangka pendek yang bisa ditempuh ialah dengan menghindari keluar rumah saat polusi udara sedang tinggi atau di atas 150.
“Kalau memang harus keluar rumah, banyak PR yang harus diperhatikan, bagaimana di luar, bagaimana kondisi diri kita, penggunaan masker penting untuk melindungi diri dari partikel-partikel berbahaya,” jelas Feni.
Menurutnya, masker yang efektif untuk melindungi diri adalah masker N95. Pasalnya, efektivitas penyaringan masker itu hampir 100%. Kemudian, disusul masker bedah dengan kemampuan 88% dan masker cup sebesar 57,7%.
Sementara, untuk jangka panjang, perlu kolaborasi dari seluruh pihak terkait agar polutan bisa diturunkan semaksimal mungkin.
“Perlu langkah konkret dan terukur. Masyarakat secara individual harus mulai menggunakan transportasi umum. Selain itu, jangan membakar sampah supaya tidak menambah polusi udara di sekitar kita,” tandasnya (Z-11)
Terkini Lainnya
Bicara Udara dan BRIN Berkolaborasi Tangani Polusi Udara
Udara Buruk Jakarta Picu Depresi Anak-Remaja di Masa Mendatang
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta tidak Sehat
Waspadai Polusi dalam Ruangan Ancam Kesehatan
Kamis (4/7), Kualitas Udara Jakarta Peringkat Tiga Terburuk di Dunia
Terpapar Polusi Udara Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Pasien Sembuh Lebih Cepat, Hanya 6 Bulan Pengobatan TBC-RO dengan BPaL/M
Anak yang Terpapar Polusi Udara Rentan Alami Berbagai Peyakit di Usia Dewasa
Biaya Transplatasi Paru di Indonesia hingga Rp1,14 Miliar
Rata-Rata Pasien Covid-19 yang Meninggal Terkonfirmasi Positif Omikron
Dirut RSUP Persahabatan: Vaksin Cegah Keparahan Covid-19
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap