Bawa Misi Kemanusiaan, Handika Tuntaskan Paris-Brest-Paris dalam 3 Hari
![Bawa Misi Kemanusiaan, Handika Tuntaskan Paris-Brest-Paris dalam 3 Hari](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/4850f8edfdf6f6889f5a70f4b9e56370.jpg)
AJANG bersepeda jarak jauh (ultra-cycling) Paris-Brest-Paris 2023 baru saja selesai. Salah satu yang berhasil menaklukkan tantangan bersepeda sejauh 1.200 kilometer itu ialah pesepeda Indonesia, Handika yang sukses menyelesaikannya dalam waktu 62 jam.
"Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih pada Tuhan sudah memberikan saya kekuatan sampai hari ini," ujar Handika yang didukung minuman olahraga (sport-gel) Ej-Sport dalam salah satu event ultra-cycling tertua dan bergengsi di dunia itu.
Handika merupakan salah 1 dari 5 Spartan Indonesia yang mengikuti event Paris-Brest-Paris 2023. Selain Handika ada Lucky BW, Afandi Munir, Adipati Bob, dan Datya. Kelima Spartan Indonesia itu membawa misi kemanusiaan dalam perjalanannya di paris brest paris 2023.
Baca juga : Biden Berjanji tidak akan Deportasi Warga Palestina di AS
Selain menaklukan event Paris-Brest-Paris, Handika, bersama Ej-Sport membawa misi kemanusiaan dengan mendonasikan setiap kayuhannya untuk anak yatim piatu di setiap kayuhannya.
“Saya tidak bisa berjuang sendiri. Mari sebarkan misi ini menjadi bagian perjuangan untuk adik-adik yatim piatu. Indonesia bisa, Indonesia mendunia. Misi ini juga sesuai semangat EJ-Sport” tutur Handika, captain tim cyclist Spartan Indonesia.
Handika bersama Spartan Indonesia membawa misi bertajuk "Everyone Can" dalam Paris-Brest-Paris 2023. Selama masa persiapan, Handika mengungkapkan, rutin bersepeda dengan jarak 100 km setiap hari dan mengonsumsi Ej-Sport untuk memperkuat massa otot.
Baca juga : 60 Ton Bantuan Kemanusiaan Baznas untuk Palestina Tiba Mesir
Meski demikian, bersepeda sejuah 1.200 km dari Paris ke Brest dan kembali ke Paris, diakui Handika bukan perkara mudah. Ia bahkan sempat ingin menyerah saat mencapai jarak 960 km karena sakit yang dirasakan lutut kanannya dan membuat ia tidak bisa mengayuh pedal dengan sempurna.
“Sebenarnya waktu bisa lebih cepat, tapi di km 960 kaki saya bermasalah, jadi agak sedikit sakit di bagian lutut. Sepanjang 240 km saya menggunakan kaki kiri untuk mengayuh. Kaki kanan hanya ikut saja, karena tidak bisa ditekan dan sudah sakit sekali," katanya.
Setelah menaklukkan Paris-Brest-Paris, Handian kini fokus untuk proses pemulihan kaki. Sekaligus juga acara bersama Ej-SPort untuk santunan anak yatim piatu, untuk memberikan donasi yang sudah terkumpul. (Z-5)
Terkini Lainnya
Jalan Kaki dan Bersepeda Bantu Jaga Kebugaran Tubuh Usai Beribadah Haji
6 Tips Bersepeda yang Aman Bagi Kesehatan Jantung
Jokowi Bersepeda dan Sapa Warga Mataram
PT Pegadaian dan PT Mesin Isuzu Kerja Sama Pentingnya Investasi Emas
Inilah Rahasia Kakek Berusia 75 Tahun yang Masih Aktif dan Produktif
Peringati Dies Natalies Ke-57, Universitas Trisakti Gelar Acara Denscycle
Jin BTS Akan Jadi Pembawa Obor Pada Olimpiade Musim Panas Paris 2024
Katy Perry Promosikan Lagu dengan Penampilan Mencolok di Paris Couture Fashion Week
Dirilis 10 Juli Mendatang, Berikut Spesifikasi Samsung Galaxy Z Flip 6
Gregoria Fokus Jaga Kondisi Fisik Jelang Olimpiade Paris 2024
Pakaian Buatan Para Guru SMK Hasil Vokasi Laku Dijual di Paris
Mahasiswa Pro-Palestina Terlibat Bentrok dengan Polisi di Paris
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap