Melalui Politeknik STMI Jakarta, Kemenperin Tingkatkan Jumlah SDM Otomotif
![Melalui Politeknik STMI Jakarta, Kemenperin Tingkatkan Jumlah SDM Otomotif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/2621cba70f59aefad945ccd1c56e7f68.jpg)
SEKTOR otomotif di Indonesia tidak hanya menciptakan lapangan kerja, namun juga telah menjadi katalis bagi inovasi, penelitian, dan pengembangan.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah telah menetapkan arah pengembangan industri otomotif ke arah kendaraan ramah lingkungan, melalui percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Ekspansi industri yang pesat telah membuka jalan bagi investasi besar, sehingga menghasilkan ekosistem produsen, pemasok, dealer, dan penyedia layanan yang kuat.
Baca juga: Politeknik Sahid Kian Kukuhkan sebagai Pendidikan Tinggi Vokasi
Hal tersebut disampaikan Menperin pada kuliah umum bagi mahasiswa baru Politeknik STMI Jakarta pada Selasa (29/8) di Jakarta.
“Keberadaan kalian sebagai mahasiswa Politeknik STMI Jakarta, menjadi bagian dari ekosistem pengembangan industri otomotif melalui penyediaan kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh industri otomotif,” kata Menperin.
Politeknik STMI Jakarta adalah perguruan tinggi vokasi industri dalam naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang memiliki program-program studi terkait otomotif, di antaranya Teknik Industri Otomotif, Sistem Informasi Industri Otomotif, Administrasi Bisnis Otomotif, Teknik Kimia Polimer, dan Teknologi Rekayasa Otomotif.
Baca juga: Industri Manufaktur Butuh SDM Kompeten, Vokasi Jawabannya?
Peminat politeknik tersebut cukup tinggi. Pada tahun ini, terdapat 3781 pendaftar melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) dengan hanya 400 orang yang diterima.
Ke depannya, politeknik tersebut akan terus meningkatkan jumlah lulusan, dengan setidaknya 600 Sarjana Terapan per tahun untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja sektor industri otomotif.
“Saya mengapresiasi Politeknik STMI Jakarta yang telah meningkatkan kapasitas penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini, dan Kepala BPSDMI yang telah konsisten melaksanakan target peningkatan jumlah siswa dan mahasiswa vokasi Kemenperin,” lanjut Menperin.
Kepala BPSDMI, Masrokhan, menjelaskan bahwa Politeknik STMI Jakarta bukan hanya mencetak SDM industri otomotif unggul, namun juga siap menghadapi industri 4.0.
Baca juga: Menperin: Prospek Industri Otomotif RI Semakin Cerah
“Kemenperin telah menerapkan secara konkrit kurikulum teknologi 4.0 dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, industri pengguna lulusan poltek STMI ini mendapatkan kualifikasi lulusan yang telah dibekali kompetensi Industri 4.0,” ujarnya.
“Industri di sektor otomotif menjadi salah satu sektor prioritas program Making Indonesia 4.0. oleh karena itu, perusahaan industri otomotif yang sedang melakukan transformasi teknologi ke Industri 4.0 membutuhkan SDM Industri yang mampu beradaptasi dengan teknologi terkini untuk menguatkan industri otomotif nasional,” lanjut Masrokhan.
Kerja Sama dengan Jepang dan Korea Selatan
Politeknik STMI Jakarta telah menjalin kerja sama internasional terkait penerapan industri 4.0 di kampus melalui Program LeMMI 4.0.
Program tersebut adalah salah satu hasil kerja sama Kemenperin dengan The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Jepang.
Program ini dikembangkan bersama Lexer Research dan Fuso Machine Works untuk menata dan mensimulasi proses produksi dan manufaktur.
Baca juga: Politeknik Baru Kemenperin Tawarkan Kuliah Gratis dan Ikatan Kerja
“Kehadiran Politeknik STMI Jakarta sebagai Politeknik Industri Otomotif telah mendapat perhatian dari luar negeri. Selain kerja sama dengan Jepang, kami sedang diarahkan ikut dalam program kerja sama root technology dari pihak pemerintah Korea Selatan," jelas Direktur Politeknik STMI Jakarta, Mustofa.
"Contoh kegiatan tersebut telah memperkuat kepercayaan diri kami, bahwa Politeknik STMI Jakarta bisa ikut berperan dalam membangun SDM Industri Otomotif Nasional,” kata Mustofa. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Bangun Pabrik Ketiga, Frisian Flag Investasi Rp3,8 Triliun
Kemenperin Dalami PHK Massal di Sritex
Ekonom Dorong Pemerintah Beri Perhatian ke Sektor Industri
Kementerian Perindustrian Gelar Bimtek Transformasi Industri 4.0
Perjanjian Kerja Sama Bidang Pendidikan Tingkatkan Kualitas SDM
Tren Penjualan Terus Naik, Serapan Motor Listrik Capai 40%
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Tanggapi PHK di Sritex
Menperin Minta Menkeu Konsisten antara Pernyataan dan Kebijakan Terkait Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Pemerintah Lobi Apple Bangun Pabrik di Indonesia
Menperin: Transformasi Digital Katrol Produktivitas dan Daya Saing Industri
Indonesia Ajak Mazda dan Fuso Investasi Kendaraan Listrik
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap