Badan Bahasa Beberkan Dua Kendala Pelestarian Aksara Daerah
![Badan Bahasa Beberkan Dua Kendala Pelestarian Aksara Daerah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/598cee71444a6b61bcc71396b8fef2e0.jpg)
KEPALA Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek, Aminudin Aziz membeberkan sejumlah kendala pelestarian aksara daerah di Indonesia.
Aminudin menyebutkan, sebagai kendala pertama pelestarian aksara daerah adalah tidak semua guru bahasa daerah memiliki kemampuan menulis aksara bahasa daerah.
"Kesulitan ini kami tangani dengan melibatkan para pegiat, sastrawan, atau budayawan yang memiliki kemampuan menulis aksara daerah menjadi bagian dari program revitalisasi bahasa daerah (RBD)," terang Amin kepada Media Indonesia, Senin (4/9).
Baca juga : Bahasa Suku Kaili Perlu Dilestarikan Agar Tidak Punah
Sebagai kendala kedua, ungkap Aminudin, banyaknya para penutur banyak yang beranggapan bahwa aksara daerah sudah tidak fungsional lagi, kemudian tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan tidak punya prospek ke depannya.
"Kendala ini kami tangani dengan memberikan pemahaman tentang makna dan manfaat memiliki kemampuan menulis aksara daerah, termasuk peluang ekonomi ke depannya," tandasnya.
Baca juga : Bahasa Daerah dalam Himpitan Zaman
Revitalisasi Bahasa Daerah
Selama ini, Aminudin mengatakan, pelestarian aksara daerah menjadi bagian tidak terpisahkan dari program revitalisasi bahasa daerah (RBD).
Menurutnya, tidak semua bahasa memiliki aksara. RBD dilakukan pada bahasa-bahasa yang memiliki aksara saja.
"Tahun 2023 ini kami melakukan RBD terhadap 72 bahasa/dialek di 25 provinsi. Tidak semua bahasa tersebut memiliki aksara," ujarnya.
Dalam RBD, Badan Bahasa membidik para penutur muda dan masyarakat mulai jenjang usia sekolah SD dan SMP. "Mereka akan belajar menulis aksara daerah dalam proses pembelajarannya," ujar Aminudin.
"Aksara dari bahasa Sunda, Jawa, Batak, Bali, Lampung, Bugis/Makassar, termasuk di antara yang kami revitalisasi," pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Revitalisasi Bahasa Daerah
Bulan Bahasa Bali, Upaya Lestarikan Bahasa dan Aksara Bali
Upaya Lestarikan Bahasa Dan Aksara Bali
Aksara Nusantara Bisa Bantu Pahami Karakter Indonesia
Pelestarian Bahasa Daerah Jadi Tanggung Jawab Pemda
Yuk, Kenalan dengan Aksara Sunda dan Sejarahnya
Berbagai Aktivitas Kesusastraan di Daerah Sambut 100 Tahun AA Navis
Keraton Yogyakarta Lestarikan Objek Literasi Budaya
Badan Bahasa Bangkitkan Semangat Membaca di Kalangan Masyarakat
Sejumlah Upaya untuk Melindungi Bahasa Daerah
Badan Bahasa: Perkembangan Pelestarian Bahasa Daerah Sudah Berjalan Positif
Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional Tunjukkan Indonesia Punya Kekayaan Bahasa yang Luar Biasa
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap