visitaaponce.com

Pusat PVTPP Gandeng BRIN Kenalkan Bioteknologi Modern

Pusat PVTPP Gandeng BRIN Kenalkan Bioteknologi Modern
Pusat PVTPP kembali menyelenggarakan inhouse training di BBPSI Biogen Bogor dan Pusat Riset Rekayasa Genetika (PRRG) BRIN Cibinong.(Ist)

PERKEMBANGAN teknologi dan dampak perubahan iklim global menjadi tantangan bagi pemulia tanaman untuk dapat merakit varietas unggul yang toleran terhadap cekaman biotik dan abiotik. Bioteknologi, menjadi sebuah jawaban akan kondisi ini.

Pusat PVTPP (Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian), Kementan, kembali menyelenggarakan inhouse training untuk mengenalkan bioteknologi modern melalui rekayasa genetik dan genome editing.

Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari pada 5-6 September 2023 di BBPSI (Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian) Biogen Bogor dan Pusat Riset Rekayasa Genetika (PRRG) BRIN Cibinong.

Baca juga: Kementan Terus Upayakan Perizinan Mudah, Cepat, dan Transparan

Hari pertama kegiatan difokuskan untuk teori dan digelar secara hybrid, dihadiri oleh 186 peserta online dan 15 peserta offline dari kalangan produsen benih, akademisi, dan penggiat bioteknologi.

Inhouse training ini diharapkan menjadi trigger dan stimulan bagi penyelenggara pemuliaan untuk merakit varietas unggul melalui bioteknologi.

Pada pembukaan, Kepala Pusat PVTPP, Dr. Ir. Leli Nuryati, M.Sc., mengharapkan Pusat PVTPP mampu menjadi garda terdepan pelayanan publik di Kementerian Pertanian dan memaksimalkan potensi yang ada untuk mengakselerasi pelayanan yang diberikan.

“Sinergitas dan kolaborasi menjadi suatu keharusan. Kolaborasi terus kita lakukan dengan semua unsur pentahelix dalam upaya mendukung program pemerintah dalam peningkatan produksi pangan nasional,” tegasnya.

Baca juga: Lulus Uji BUSS Kementan, Dua Varietas Khas Klaten Raih Hak PVT

Narasumber dari PRRG BRIN berbagi pengetahuan mengenai prinsip dasar bioteknologi modern dalam bidang pertanian, pengkajian keamanan pangan produk rekayasa genetik, perakitan varietas melalui rekayasa genetika, pengenalan bioteknologi terkini melalui genome editing berbasis CRISPR/Cas. 

Penelitian dalam perakitan varietas melalui rekayasa genetik di Indonesia sudah cukup banyak dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah maupun perguruan tinggi.

Beberapa hasilnya adalah padi tahan hama penggerek batang padi kuning, padi tahan blast, padi tahan tungro, padi lignin rendah, kedelai produktivitas tinggi, tebu produktivitas tinggi, kentang phytopthora, padi efisien dalam penggunaan nitrogen (nitrogen use efficiency), dan jeruk tahan virus. 

Baca juga: Tingkatkan Inovasi, Riset, dan Pengembangan, BRIN Gandeng Swasta

Genome editing merupakan teknik pemuliaan baru yang banyak digunakan untuk merakit tanaman yang sulit dilakukan melalui cara konvensional, misalnya untuk menghasilkan tembakau yang bebas dari nikotin dengan knock out genes, meningkatkan GABA pada tomat hibrida dengan gain of function gene, meningkatkan kandungan Vitamin C dengan memodifikasi uORF untuk meningkatkan ekspresi biosynthesis genes.

Selain CRISPR/Cas, tools lain yang dapat digunakan dalam genome editing adalah Zinc Finger Nuclease (ZFN), transcription activator like effector nuclease (TALEN), dan mega nuclease.

Pada hari kedua, inhouse training akan diisi dengan kunjungan ke laboratorium bioteknologi dan fasilitas uji terbatas (FUT) yang ada di PRRG BRIN Cibinong. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat