Badan POM-BRIN Kaji Pemanfaatan AI untuk Pengawasan Pangan Olahan
![Badan POM-BRIN Kaji Pemanfaatan AI untuk Pengawasan Pangan Olahan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/07/9b552d279d8bce77373f899bf0655994.jpg)
DIREKTORAT Registrasi Pangan Olahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) bekerja sama dengan Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan (PR EMK) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan studi asesmen kesiapan BPOM untuk adopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Ini merupakan upaya BPOM untuk mengadopsi kecerdasan buatan untuk mendukung keamanan pangan nasional.
Plt Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Ema Setyawati menekankan peranan registrasi pangan dalam pengawasan keamanan mutu dan gizi yang terkandung di dalamnya.
Baca juga : YLKI Sambut Aturan Baru Label Bahaya BPA, Desak BPOM Lakukan Sosialisasi
“AI berpeluang untuk membantu mengidentifikasi kemungkinan penyimpangan atas mutu dan keamanan produk olahan pangan, serta mitigasi terhadap insiden keamanan pangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/7).
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPOM A Indra Jaya S mengatakan BPOM memiliki tentang cetak biru transformasi digital. Misalnya capaian-capaian BPOM dalam penggunaan produk dalam negeri (PDN) dan digitalisasi proses pendaftaran pada 66 layanan perizinan BPOM.
“E-Registration pada Direktorat RPO-BPOM telah menjadi pionir sejak 2012 dengan proses registrasi berbasis digital 100%,” katanya.
Baca juga : Pemda dan UMKM Keluhkan Sulit Dapat Izin Produk, Ini Jawaban BPOM
Head of Research Group for Knowledge-Based Economy PR EMK BRIN Bahtiar Rifai menyampaikan, indeks keamanan pangan Indonesia bernilai 60,2 atau urutan 63 dari 113 negara.
Menurutnya, kesiapan BPOM dalam mengadopsi AI untuk E-REG RBA berada pada level potensial atau 2 dari 4 skala kesiapan. Bahtiar juga menyebut BPOM memiliki kekuatan pada pilar data dan infrastruktur, teknologi dan inovasi, serta SDM dan budaya organisasi yang mencapai kematangan pada level adaptor (3).
“Dengan kekuatan tersebut BPOM sangat memungkinkan untuk mengadopsi AI dalam pengambilan keputusan untuk mengeluarkan nomor izin edar (NIE) melalui checking kelengkapan dokumen, keabsahan/kebenaran dokumen dan simulasi rekomendasi hasil evaluasi,” paparnya.
Baca juga : 347 Ribu Produk Pangan dan Obat Ilegal di E-Commerce Ditemukan Badan POM
Untuk mewujudkan adopsi AI di BPOM, Bahtiar menekankan kebutuhan investasi yang besar pada infrastruktur TIK untuk pengembangan AI. Selain itu transformasi SDM dan budaya agar dapat sinergis antara teknologi dan manusia, serta penyiapan regulasi, AI ethics, dan data security.
Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM) BRIN Agus Eko Nugroho menyampaikan upaya digitalisasi melalui adopsi AI yang akan memperkuat sistem keamanan pangan nasional. Hal itu akan berdampak secara langsung pada kualitas SDM, pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan, kesehatan, hingga isu keamanan.
Ia mendorong partisipasi aktif dan kolaborasi sinergis multi pihak, khususnya kementerian lain, Bank Indonesia, pihak swasta, serta organisasi internasional dan nasional untuk dapat mewujudkan upaya BPOM mengadopsi AI guna mendukung daya saing industri dan keamanan pangan.
Associate Profesor dari Universitas Southampton Nunung Nurul menekankan aspek keamanan data dan kesiapan dari para pengguna sistem berbasis AI. Ia mengingatkan pentingnya pendekatan ekosistem agar AI dapat bekerja bersama manusia. “Bukan sebaliknya, justru menimbulkan masalah baru di kemudian hari seperti isu keamanan data, pengambilalihan kekuasaan dari manusia ke robot,” pungkasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
BRIN Lantik 3 Kepala Organisasi Riset Baru
Bicara Udara dan BRIN Berkolaborasi Tangani Polusi Udara
Indonesia Kekurangan Arkeolog, BRIN Khawatir Peninggalan Kuno akan Hilang
Kaesang Penuhi Syarat Maju Pilkada, Peneliti BRIN: Dugaan Upaya Beri Karpet Merah
BRIN-Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRI di Indonesia
BPOM Ingatkan Masyarakat untuk Pilih Pangan yang Aman
YLKI Sambut Aturan Baru Label Bahaya BPA, Desak BPOM Lakukan Sosialisasi
Harga Obat Mahal, 90% Bahan Baku Obat Masih Impor
Kebutuhan RUU Pengawasan Obat dan Makanan Sangat Mendesak
Tidak Setuju RUU POM, Menkes Nilai Pengawasan Obat sudah Komprehensif
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap