visitaaponce.com

BMKG Prediksi Awal Musim Hujan 2023-2024 Tiba Lebih Lambat

BMKG Prediksi Awal Musim Hujan 2023-2024 Tiba Lebih Lambat
Pengendara motor melintas saat hujan turun di kawasan Matraman, Jakarta.(MI/Usman Iskandar)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan prakiraan musim hujan pada 2023 hingga 2024 umumnya akan tiba lebih lambat dibandingkan dengan biasanya. Awal musim hujan akan mundur sebanyak 446 zona musim.

Sementara itu sifatnya atau curah hujan pada umumnya diprediksi akan normal dengan berapa klimatologinya secara umum.

"Periode puncak musim hujan diprediksi umumnya terjadi di bulan Januari dan Februari 2024," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring, Jumat (8/9).

Namun, terdapat 22 zona musim atau 3,2% zona musim diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang lebih awal.

Baca juga: Karena Keragaman Iklim, Musim Hujan Tidak Terjadi Serentak. Ini Kata BMKG

"Jadi ada wilayah yang lebih awal maju ada yang lebih lambat mengalami musim hujan namun sebagian besar lebih dini diprediksi," ujar dia

Adapun wilayah tersebut antara lain Aceh bagian utara, sebagian kecil Jambi bagian barat, sebagian kecil wilayah Jawa Timur, Kalimantan Timur bagian selatan, sebagian kecil Sulawesi Utara bagian selatan.

Kemudian Gorontalo bagian selatan, sebagian kecil Sulawesi Tengah, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian Maluku bagian barat, sebagian Papua Barat dan sebagian Papua.

Baca juga: 37,5% Wilayah Masuk Musim Kemarau Lebih Awal

Kemudian terdapat sekitar 8% atau 56 zona musim wilayah di wilayah Indonesia yang diprediksi akan mengawali awal musim hujan yang normal atau sama dengan rata klimatologinya.

"Jadi yang normal sekitar hanya 8% ada juga sedikit yang maju, sebagian kecil wilayah maju namun sebagian besar lebih lambat dari normalnya," ungkapnya.

Bencana Hidrometeorologi

BMKG mengimbau masyarakat, kementerian/lembaga pemerintah daerah, dan institusi terkait agar lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan adanya dampak musim hujan atau potensi bencana hidrometeorologi di wilayah yang mengalami sifat musim hujan di atas normal, atau curah hujan lebih tinggi dibandingkan rata klimatologisnya.

Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir, tanah longsor atau banjir bandang pemerintah daerah dimohon dapat lebih optimal dalam mempersiapkan hal tersebut dan bersama masyarakat atau mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara mencegah atau mengurangi resiko bencana hidrometeorologi tersebut.

"Serta terus mengakses memonitor info BMKG karena info ini akan memberikan peringatan dini potensi terjadinya hujan, hujan lebat, ataupun hujan ekstrim. Kami juga menghimbau bahwa informasi ini," pungkasnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat