visitaaponce.com

Dukung Nol Emisi, AstraZeneca Resmikan Kantor Pusat Ramah Lingkungan

Dukung Nol Emisi, AstraZeneca Resmikan Kantor Pusat Ramah Lingkungan
Perusahaan AstraZeneca meresmikan Kantor Pusat baru ramah lingkungan di Jakarta.(Ist)

AstraZeneca, perusahaan obat inovatif di bidang kesehatan dan keberlanjutan, baru-baru ini meresmikan Kantor Pusat baru ramah lingkungan di Jakarta.

Peresmian kantor baru yang ramah lingkungan menjadi tonggak penting ini adalah langkah signifikan menuju ambisi nol karbon dari AstraZeneca di Indonesia.

Hal ini juga komitmen teguh AstraZeneca daalm mengurangi emisi karbon perusahaan di sektor kesehatan sambil menjaga planet yang lebih sehat bagi semua.

Baca juga: AstraZeneca dan Kemenko Marves Dorong Akselerasi Transisi Menuju Nol Emisi

President Director AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon, mengatakan AstraZeneca bersatu untuk memanfaatkan kekuatan ilmu pengetahuan dan inovasi perusahaan, serta jangkauan globalnya, untuk memberikan obat-obatan yang mengubah hidup dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan.

"Selama 52 tahun, AstraZeneca telah dengan tekun melayani pasien dengan obat-obatan inovatif kami dan memperkuat ketahanan ekosistem kesehatan melalui kemitraan erat dengan pemerintah dan komunitas medis," kata Se Whan.

Menuju Sektor Kesehatan Berkelanjutan

"Pindah ke kantor baru yang ramah lingkungan adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung transisi menuju sektor kesehatan yang berkelanjutan," ucap Se Whan.

"Peresmian kantor baru hari ini menandai salah satu langkah nyata AstraZeneca dalam mengurangi jejak karbon sebagai wujud dari komitmen kami untuk mendukung pemerintah mencapai target pengurangan 41% dalam emisi karbon pada tahun 2030 sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden No. 98 Tahun 2021," jelas Se Whan.

Baca juga: Kemenkes Tegaskan Vaksin AstraZeneca Aman

Sementara itu, pengembangan kantor baru mengadopsi sumber daya yang ramah lingkungan, seperti perlengkapan kantor baru dengan perabot ergonomis yang terbuat dari jaring ikan dan plastik dari laut yang didaur ulang.

 Ini mencakup jendela berlapis ganda untuk mengurangi konsumsi listrik, pengisian daya stasiun kerja terintegrasi untuk efisiensi listrik, dan kini mencakup stasiun pengisian kendaraan listrik (EV).

Selain itu, kantor AstraZeneca segera akan memiliki stasiun tukar baterai sepeda untuk mendukung transisi ke armada operasional yang sepenuhnya listrik dalam waktu dekat.

Fitur-fitur ini selaras dengan tujuan keberlanjutan utama AstraZeneca dan mencerminkan dedikasi perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan.

Laporan Climate Transparency menyoroti kenyataan yang menyedihkan - sektor bangunan menduduki peringkat keempat sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar.

Baca juga: SUN Energy Tawarkan Instalasi Sistem Energi Surya Tanpa Biaya

Green Building Council Indonesia (GBCI) memperkuat keprihatinan ini, mengungkapkan bahwa struktur bangunan saja bertanggung jawab atas 30% dari total emisi CO2.

Mereka juga mengonsumsi 17% pasokan air bersih, 25% kayu, 30-40% energi, dan hingga 100% sumber daya penting lainnya.

Menurut Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia, Hoerry Satrio, AstraZeneca menyelaraskan misi keberlanjutan dengan aspirasi pemerintah untuk mengurangi emisi dan restorasi lingkungan, sesuai dengan Kesepakatan Paris.

"Di AstraZeneca, keberlanjutan bukan hanya sekadar kata yang populer tetapi tertanam dalam kebijakan dan cara kerja kami. Selain Kantor Pusat Jakarta berwawasan lingkungan yang baru hari ini, kami juga memiliki MoU penanaman 20 juta pohon melalui program unggulan kami - AZ Forest - dengan pemerintah," jelas Hoerry.

"Kami juga mengambil beberapa langkah untuk mengurangi emisi GHG, seperti budaya kerja hibrida yang memprioritaskan digitalisasi, menerapkan pembatasan penerbangan dengan kompensasi karbon, dan mengembangkan program berorientasi pasien untuk pemuda dan masyarakat yang sehat," jelasnya.

Siap Berralih ke Kendaraan Listrik

"Selain itu, kami bersiap untuk beralih ke kendaraan listrik untuk secara drastis mengurangi emisi GHG kami dalam waktu dekat," tutup Hoerry.

Baca juga: Cegah Perubahan Iklim, Tripatra Tanam 50 Ribu Pohon Mangrove dan Terestrial

Sementara itu, Gustav Dahlin, Deputi Kepala Misi Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia, menekankan pentingnya kemitraan hijau antara Swedia dan Indonesia.

Gustav menyatakan, "Kemitraan hijau inovatif ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan lingkungan oleh Swedia dan Indonesia."

Menurut Sophie Freeland-Hayness, Direktur Negara Perdagangan dari Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, kontribusi AstraZeneca mencerminkan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan lingkungan, masyarakat, dan generasi masa depan kita.

 Sophie mengatakan, "Hari ini, kami merayakan lebih dari sekadar pembukaan kantor baru; kami merayakan visi bersama untuk Indonesia yang lebih sehat, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan." (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat