visitaaponce.com

Gelar Pameran IDEC, PDGI Harap bisa Jalin Kerja Sama Lebih Jauh dengan Pemerintah

Gelar Pameran IDEC, PDGI Harap bisa Jalin Kerja Sama Lebih Jauh dengan Pemerintah
PAMERAN IDEC: Ketua Umum PDGI, Usman Sumantri saat memberikan sambutan pada pembukaan IDEC Ke-3 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/9/2023).(MI/ Naufal Zuhdi)

PERSATUAN Dokter Gigi Indonesia (PDGI) mengadakan pameran Indonesia Dental Exhibition & Conference (|DEC). Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menjalin kerja sama lebih jauh dengan pemerintah untuk kemandirian pelayanan kesehatan.

"Diharapkan rekan sejawat dapat mengupdate pengetahuan, keterampilan dan ilmu pelayanan kesehatan gigi sesuai dengan tuntutan kebutuhan," ucap Ketua Umum PDGI, Usman Sumantri di Jakarta pada Jumat (15/9).

Usman berharap para dokter gigi, praktisi dan semuanya mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan gigi sejalan dengan upaya peningkatan SDM untuk menghadapi persaingan yang ketat antar negara di bidang pelayanan kesehatan gigi.

Mengusung tema "The Transformation of Dental Health Resiliency", IDEC juga menjadi momentum strategis untuk mewujudkan kemandirian farmasi dan alat kesehatan di Indonesia, khususnya kesehatan mulut dan gigi. "Perkembangan industri kedokteran gigi terus bertumbuh namun sayangnya hal ini belum diimbangi ketersediaan alat kesehatan yang memadai produksi dalam negeri," ucapnya.

Usman mengungkapkan bahwa sampai 2023 ini industri farmasi dan alat kesehatan di Tanah Air masih tergantung pada bidang lain mulai dari bahan baku dan teknologi. "70% alat kesehatan Indonesia masih didominasi oleh produk impor," tutur Usman.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalusia menegaskan bahwa sesuai dengan agenda transformasi kesehatan yang dijalankan Kemenkes perwujudannya tentu butuh dukungan seluruh stakeholder.

"Terutama dalam mendukung transformasi layanan primer melalui penguatan upaya promotif dan preventif dan juga transformasi layanan rujukan melalui peningkatan pelayanan kesehatan rujukan serta perlu didukung dengan transformasi ketahanan kesehatan melalui peningkatan ketersediaan dan akses kesediaan farmasi dan alat kesehatan," ucap Lucia.

Terkait dengan kesehatan gigi dan mulut, Rizka menegaskan bahwa peningkatan upaya promotif preventif dan kuratif kesehatan gigi dan mulut perlu didukung dengan ketahanan di sektor ketersediaan dan akses terhadap seluruh bahan alat kesehatan dan obat-obatan yang digunakan pelayanan tersebut dengan aksesibilitas, ketersediaan (availability), dan keterjangkauan (affordibility).

"Kecepatan akses mendapatkan produk teknologi high end, kita mau Indonesia mendapatkannya karena kita tidak mau pasien berobat ke luar negeri. Kemudian ketersediaan, senang sekali kita mendapatkan salah satu prodak alat kesehatan dan obat kesehatan, dan keterjangkauan dengan harga yang tidak terlalu mahal," terangnya.

Menurutnya, penyelenggaraan IDEC 2023 sangat sejalan dengan agenda besar Kementerian Kesehatan RI terkait kemandirian farmasi dan alat kesehatan yang merupakan kebijakan bagian dari pilar ketiga transformasi sistem ketahanan kesehatan.

"Kemandirian farmasi dan alat kesehatan bukan hanya soal bagaimana cara mengatasi masalah kesehatan gigi, tapi juga bagaimana cara menggerakan roda ekonomi sekaligus memberdayakan para pelaku industri dalam negeri. Hadirnya IDEC 2023 bisa menjadi salah satu solusinya," pungkas Lucia.(H-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat