visitaaponce.com

Meningkatkan Kesadaran Perempuan dalam Pengobatan Endometriosis

Meningkatkan Kesadaran Perempuan dalam Pengobatan Endometriosis
Ilustrasi(freepik)

BAYER, perusahaan global di bidang life science yang berfokus pada kesehatan dan pertanian, mengajak perempuan Indonesia untuk lebih mengetahui terkait endometriosis guna meningkatkan kesadaran agar dapat menghilangkan miskonsepsi.

"Hal ini penting agar perempuan penderita endometriosis mendapatkan pengobatan tepat sedini mungkin untuk kesehatan dan kualitas hidup mereka," ungkap Head of Medical Pharmaceuticals Bayer dr Dewi Muliatin Santoso, melalui siaran persnya, Selasa (19/9).

Baca juga: Focus Ultrasound Ablation Obati Mioma Uteri tanpa Operasi

Dewi menjelaskan endometriosis ialah kondisi kronis yang mempengaruhi kesehatan perempuan serta masih butuh perhatian dan pemahaman lebih mendalam di Indonesia.

"Nyeri yang muncul saat menstruasi, meskipun umum terjadi pada banyak perempuan, masih sering dianggap normal dan tidak diberi perhatian serius," ujar dia.

Padahal, nyeri yang berlebihan dapat mengganggu aktivitas harian dan mungkin menunjukkan kondisi medis serius, seperti endometriosis. Hal ini jadi contoh nyata kurangnya pengetahuan tentang endometriosis.

Baca juga: Nyeri Haid tidak Selalu karena Endometriosis

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar 190 juta perempuan usia produktif di seluruh dunia mengalami endometriosis.

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang seharusnya hanya tumbuh di dalam dinding rahim, yang disebut endometrium, malah tumbuh di luar rahim.

Ini bisa terjadi di indung telur, tabung falopi (saluran telur), vagina, rahim, saluran kencing, usus, lapisan dalam dinding perut, paru-paru dan/atau organ dalam tubuh lainnya.

"Jika tidak diatasi, penumpukan jaringan bisa menyebabkan peradangan, kista, pembentukan jaringan parut, dan masalah kesehatan lainnya," ujar Dewi.

Endometriosis seringkali menyebabkan nyeri yang sangat kuat di area panggul, terutama saat menstruasi.

Pada beberapa situasi, kondisi ini juga bisa menjadi penyebab rasa sakit saat melakukan hubungan seksual atau saat buang air.

"Terdapat juga kasus ketika perempuan yang memiliki endometriosis tidak merasakan gejala apa pun, tapi bisa mengalami masalah kesuburan hingga kesulitan untuk hamil," tutur Dewi.

Baca juga: Perempuan dengan Berat Badan Normal Juga Bisa Alami SOPK

Ia menjelaskan meski belum ada cara pasti menyembuhkan endometriosis sepenuhnya, pengobatan hormon bisa jadi langkah awal membantu mengurangi rasa sakit dan pertumbuhan berlebih dari jaringan/lesi.

Dienogest dari Bayer, kata dia, merupakan salah satu obat yang direkomendasikan dokter untuk terapi endometriosis.

"Dienogest ialah turunan alami hormon progesteron. Caranya, dengan mengurangi produksi hormon estradiol untuk membantu mengurangi pertumbuhan berlebihan jaringan endometrium yang tidak seharusnya," terang Dewi. 

Hasilnya, rasa nyeri yang biasanya muncul pada area panggul dan sekitarnya akibat endometriosis bisa dikendalikan dan bahkan diminimalkan. (RO/S-2)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat