visitaaponce.com

Anak Kecanduan Gawai Berisiko Depresi

Anak Kecanduan Gawai Berisiko Depresi
Ilustrasi. Seorang anak tengah menonton film di ponsel pintar di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (3/8/2022).(ANTARA/JESSICA HELENA WUYSANG )

PSIKOLOG anak dan keluarga Lembaga Psikolog Terapan Universitas Indonesia (LPT UI) Irma Gustiana Andriani SPsi, MPsi, Psi mengatakan bahwa anak yang terlalu sering atau kecanduan menggunakan gawai berisiko alami gangguan mental.

"Anak yang terlalu sering terpaku dengan gawai menurut penelitian itu berpotensi menyebabkan kecemasan, depresi tingkat awal, perasaan tidak berdaya, hingga gangguan mental narsistik," jelas Irma seperti dilansir dari Antara.

rma menyebut risiko gangguan mental tersebut dapat muncul apabila mereka terus-menerus bermain dengan gawai tanpa diimbangi aktifitas fisik dan kurang bermain interaktif secara langsung.

Baca juga: Ini Pentingnya Hapus Data Wifi saat Ganti Gawai Baru

Aktifitas pasif yang melibatkan anak terhubung dengan alat teknologi canggih, menurut Irma, dapat menyebabkan anak kurang terlibat dengan dunia luar, bahkan juga berisiko kesulitan untuk mengekspresikan perasaannya.

Anak generasi Z dan Alpha memang telah hidup di era kemajuan teknologi yang canggih, sehingga, orang tua juga tidak bisa semerta-merta memisahkan mereka dari itu.

Meski demikian, Irma menjelaskan bahwa teknologi sebetulnya memiliki banyak kebaikan dan manfaat bagi semua umat, termasuk anak-anak. Namun, penggunaan yang salah dan kurangnya pengawasan orang tua akan membuatnya
menjadi buruk.

Baca juga: Orang Tua Diingatkan Atur Jadwal Makan Anak Agar tidak Obesitas

"Teknologi sebetulnya banyak sekali manfaatnya, namun bila orang tua tidak mengantisipasi, kemungkinan buruknya juga banyak," kata dia.

Hal ini pun senada dengan penelitian Boston College dari seorang profesor psikologi Amerika Dr Peter Gray, yang menyebut bahwa sesi bermain anak di tahun-tahun awal dan selama sekolah dasar hingga menengah, memiliki dampak yang  besar bagi tumbuh kembangnya.

Dampak dari ponsel pintar dan media sosial adalah terbesar. Namun, ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan, di antaranya seperti mengenalkan anak akan pentingnya alam, hingga mengembangkan rasa perwujudan dan mendorong kemandirian setiap anak melalui pola pikir berkembang. (Z-6)  

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat