visitaaponce.com

Hujan Buatan Penanganan Karhutla Dilakukan di Empat Provinsi

Hujan Buatan Penanganan Karhutla Dilakukan di Empat Provinsi
Kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.(Antara)

OPERASI teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menangani kebakaran hutan dan lahan tengah dilakukan di empat provinsi, yakni Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN Budi Harsoyo mengungkapkan, operasi TMC di Sumatra Selatan dilakukan sejak 1 Oktober, sementara wilayah lainnya baru dilakukan pada 3 Oktober 2023.

“Pembiayaan oleh BNPB dan dikerjakan oleh operator TMC swasta dari PT Smart Cakrawala Aviation. BRIN dan BMKG mendampingi supervisinya,” kata Budi saat dihubungi, Rabu (4/10).

Baca juga : Karhutla di Kawasan Konservasi Meningkat Signifikan

Ia menyatakan, hingga saat ini operasi TMC itu belum terlihat hasilnya karena baru berjalan selama satu hari. Namamin, ia memastikan bahwa hujan merupakan cara paling efektif untuk bisa memadamkan karhutla dan menghilangkan karhutla dan water bombing dengan heli ataupun pemadaman darat.

Berdasarkan prediksi BMKG, ada potensi pertumbuhan awan hujan di empat provinsi itu sampai sekitar 8 Oktober 2023 mendatang. Karenanya, untuk sementara rencana TMC akan dilakukan di Sumatra Selatan sampai 6 Oktober 2023, sementara Jambi, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah sampai 8 Oktober 2023.

Baca juga : Hujan Buatan Diintensifkan di Sumatra Selatan

“Realisasinya nanti kemungkinan akan diupdate lagi berdasarkan prediksi update dari BMKG menjelang akhir periode kegiatan di masing-masing,” pungkas dia.

Terpisah, Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan, BNPB melakukan dua kegiatan besar dalam rangka mengatasi karhutla,takni mendukung pelaksanaan operasi darat dengan memberikan perlengkapan pada satgas darat seperti pompa, selang, APD, dan sepeda motor. Termasuk memberikan anggaran operasional bagi pemadaman oleh satgas darat.

Selanjutnya melakukan upaya dengan melalui operasi udara melalui penempatan helikopter di wilayah-wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan.

“Kemudian untuk operasi udara kita kerahkan sejumlah 35 Heli yaitu 13 heli patroli dan 22 Heli water bombing. Kenapa hanya 35, ini sudah dikerahkan dari seluruh Indonesia jadi seluruh Indonesia yang ada heli water bombing dan patroli ini sudah dikerahkan semua,” ucapnya.

“Diatur strateginya sedemikian rupa, mana daerah-daerah yang kebakarannya besar, ke arah sanalah Heli water bombing diarahkan. Jadi ada 6 provinsi prioritas yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi,” imbuh Suharyanto.

Khusus operasi udara, BNPB tidak hanya mengirim helikopter ke wilayah prioritas saja, namun juga ke wilayah yang sedang alami kebakaran lahan lainnya.

“Tetapi tentu saja di provinsi-provinsi lain juga ada kebakaran seperti ada beberapa gunung yang kebakar, ada tempat pembuangan sampah itu pun menjadi sasaran kita untuk pemadaman. Jadi ketika daerah menetapkan status tanggap darurat, meminta bantuan BNPB untuk memadamkan api yang membakar, itu BNPB segera mengarahkan heli water bombing,” ungkapnya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat