Izin Uji Klinik Vaksin PCV13 untuk Cegah Pneumonia
![Izin Uji Klinik Vaksin PCV13 untuk Cegah Pneumonia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/c5c8d8743d2963d81cb64691f24cca4e.jpg)
BADAN Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menyerahkan izin edar dan persetujuan pelaksanaan uji klinik produk vaksin PCV13 yang akan diproduksi PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) untuk mencegah pneumonia.
"Saya ingin memberikan apresiasi kepada Etana karena terus mendukung upaya pemerintah dalam bidang kesehatan. Etana terus mengalami perkembangan yang berlanjut dan cepat karena telah memiliki nilai kepercayaan dari investor dan sumber daya manusia yang memadai," kata Kepala Badan POM Penny K Lukito dalam kunjungannya ke Etana, dikutip Jumat (27/10).
Etana menjadi perusahaan bio farmasi Indonesia pertama di ASEAN yang memiliki teknologi mRNA. Teknologi mRNA merupakan salah satu platform produksi vaksin dan berbagai macam produk biofarmasi yang fleksibel sehingga dapat mempercepat pengembangan produk-produk bio farmasi.
Baca juga: Perkuat Pengawasan Obat dan Makanan di Daerah melalui UPT
Jika dibandingkan dengan platform konvensional, pengembangan vaksin baru dengan teknologi mRNA, memangkas banyak waktu pengembangan sampai dengan siap masuk ke fase uji klinik.
Meski begitu Penny mengingatkan tantangan industri farmasi ke depan cukup berat karena terkait SDM dan investasi yang harus dipikirkan dan menjadi prioritas bersama. "Industri bio farmasi ini memiliki tantangan yang cukup berat dari segi investasi dan sumber daya manusia namun ke depannya akan menjadi prioritas, saya melihat kesempatan yang baik ini diambil oleh Etana," ujar dia.
Baca juga: APSKI Diminta BPOM Edukasi Publik Pilih Suplemen Aman dan Bermutu
Head of Corporate Relations PT Etana Biotechnologies Indonesia Andreas Donny Prakasa mengatakan dengan izin edar ini pihaknya akan berupaya mencegah penyakit pneumonia di Indonesia.
"Dengan didapatkannya izin edar dan pelaksanaan Uji Klinik produk Vaksin PCV13, kami akan berupaya untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan penyakit pneumonia pada balita. Seperti kita ketahui bahwa penyakit pneumococcal merupakan penyebab kematian balita terbesar di Indonesia," ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh BPOM selama ini kepada Etana untuk menghasilkan produk biologi dan vaksin yang berkualitas tinggi, terjangkau dan inovatif melalui teknologi transfer.
"Hal ini sebagai bentuk komitmen kami untuk memproduksi obat biologi dan vaksin secara lokal sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam menciptakan kemandirian dan ketahanan nasional di bidang Kesehatan," pungkasnya. (Z-3)
Terkini Lainnya
Badan POM Jakarta Gelar Desk Konsultasi Regulasi
Tasya Farasya Dukung Kampanye Penggunaan Produk Kosmetik Berizin Edar
Pemda dan UMKM Keluhkan Sulit Dapat Izin Produk, Ini Jawaban BPOM
Badan POM Galakkan Supervisi Regulasi Skincare Beretiket Biru pada Klinik Kecantikan
Badan POM Temukan 51.791 Kosmetik Ilegal di 731 Sarana Klinik Kecantikan
347 Ribu Obat dan Makanan Ilegal di E-Commerce, IDI Soroti Lemahnya Pengawasan
Ini yang Membedakan Jamu dan Obat Fitofarmaka
Biotis Siapkan Uji Klinik Vaksin Covid-19 untuk Remaja
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap