visitaaponce.com

Menpora Hari Sumpah Pemuda Momentum untuk Perkuat Karakter Gotong Royong

Menpora: Hari Sumpah Pemuda Momentum untuk Perkuat Karakter Gotong Royong
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95.(DOK KEMENPORA/RAIKY)

MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan peringatan Hari Sumpah Pemuda harus memperkuat meningkatkan kualitas daya saing pemuda serta memperkuat karakter gotong royong dan tolong menolong sebagai bagian dari jati diri bangsa.

Menurut Dito, pemuda adalah aset berharga dalam membangun masa depan bangsa dan melalui pembangunan yang berkelanjutan dapat memastikan peningkatan kualitas hidup segenap bangsa.

"Untuk mencapai tujuan ini, pentingnya pembangunan pemuda secara terukur melalui Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) tidak bisa diabaikan. Maka dari itu Pembangunan Nasional harus mencangkup mencakup lima domain utama IPP, yaitu pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, partisipasi kepemimpinan, serta mengatasi isu-isu gender dan diskriminasi. Melalui IPP yang komprehensif, kita dapat melihat sejauh mana pemuda-pemudi kita telah berkembang, serta di mana perbaikan serta peningkatan diperlukan," tutur Dito dalam sambutannya di peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95, Sabtu (28/10).

Selain itu, perlu dirancang sebuah kerangka besar yang komprehensif dan strategis. Inilah yang dikenal sebagai Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN). DBKN akan menjadi landasan untuk mengarahkan pembangunan pemuda ke arah yang lebih progresif, berdampak dan relevan sesuai dengan semangat perkembangan zaman. Implementasi berbasis inovasi menjadi kunci untuk suksesnya DBKN.

Baca juga:

Hari Sumpah Pemuda, Universitas Esa Unggul Dukung Pemberdayakan Penyandang Disabilitas

Keluarga Tokoh Sumpah Pemuda Menitipkan Pesan Ini

"Kita perlu juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama semua pihak, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Ini harus dilakukan melalui koordinasi strategis antar Kementerian dan Lembaga (K/L) sesuai dengan Perpres No. 43 tahun 2022. Kolaborasi seharusnya tidak lagi menjadi wacana namun kolaborasi harus menjadi budaya kerja baru bagi seluruh birokrasi dan mitra-mitra Kemenpora. Kita mulai kolaborasi dengan keteladanan, dan keteladanan harus dimulai dari kinerja birokrasi yang inklusif, kreatif, inovatif dan responsif," sambung Dito.

Tindakan berani dan langkah nyata untuk mendorong  peningkatan partisipasi juga representasi generasi muda dalam program prioritas nasional juga perlu dihidupkan hingga kepembangunan daerah-daerah. Tugas mulia ini memerlukan tindakan secara terintegrasi dengan berbagai pihak terkait baik di dalam maupun luar negeri.

"Kelima, dalam implementasi koordinasi strategis tersebut, kita harus mengikutsertakan Rencana Aksi Nasional (RAN) bagi semua K/L serta Rencana Aksi Daerah (RAD) bagi pemerintah daerah. Dalam proses ini, penting juga melibatkan lembaga non-pemerintah dan sektor swasta. Ini adalah upaya bersama kita untuk memajukan pemuda dan bangsa kita. Saya akan kawal proses-proses birokrasi di Kemenpora agar berjalan dengan baik dalam merangkul lima unsur pembangunan pemuda seperti pemerintah, media, komunitas, akademisi, dan pebisnis," tutup dia. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat