Ibu Hamil Diminta Waspadai Faktor Keturunan Stroke
![Ibu Hamil Diminta Waspadai Faktor Keturunan Stroke](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/46be875245bd22add2ffc47b13f8f9bb.jpg)
DOKTER spesialis neurologi RSUPN Cipto Mangunkusumo Rakhmad Hidayat mengatakan ibu hamil harus mewaspadai adanya faktor keturunan stroke dalam keluarga dengan selalu memenuhi gizi dan rutin minum vitamin.
"Kalau ibu hamil, asam folat dan vitamin D itu mau enggak mau diminum, dan ibu hamil dapat gizi yang cukup dan baik, konsultasi dengan dokter kebidanan agar memastikan bayinya sehat," ucap Rakhmad, dikutip Sabtu (11/11).
Dokter yang menyelesaikan program doktoral di Universitas Indonesia ini mengatakan anak yang memiliki stroke bawaan dari lahir bisa saja terkena serangan saat berumur di bawah 15-20 tahun.
Baca juga: Anda Kesemutan di Satu Sisi? Waspada, Bisa Jadi Gejala Stroke
Ia juga menegaskan jika dalam keluarga, baik dari pihak ayah dan ibu memiliki riwayat penyakit stroke maupun bebagai faktor risikonya seperti diabetes dan kolesterol tinggi, ibu yang sedang hamil harus waspada dan menjaga kehamilannya.
Selain itu, jika anak sudah lahir, ada beberapa teknik khusus dimana dokter dapat mendeteksi kapan akan terjadinya stroke dengan melakukan pemeriksaan magnetic resonance angiography (MRA).
"Itu untuk mendeteksi ada atau tidak gangguan di pembuluh darahnya, kalau keluarga ada yang berisiko itu mau atau tidak mau dilakukan," katanya.
Baca juga: Begadang dan tidak Olahraga Tingkatkan Risiko Kejadian Stroke
Namun, ia menganjurkan pemeriksaan menggunakan MRA dilakukan saat anak berusia sekitar 10 atau 20 tahun karena biasanya harus dibius.
Selain itu juga ada teknik dengan tindakan operasi dimana menyambung pembuluh darah luar ke dalam (bypass) untuk menangani sumbatan pembuluh darah.
Pengobatan yang dilakukan pun hanya untuk mengobati keluhan yang muncul, bukan mengobati faktor genetik yang sudah ada. Sehingga anak dengan faktor risiko stroke harus menjaga pola hidupnya dengan tidak merokok, menjaga kadar gula darah, dan menjaga berat badan agar tidak menjadi obesitas.
"Faktor risiko itu tidak bisa diubah, jadi meskipun dia tidak punya faktor risiko dia tetap punya peluang untuk stroke itu sudah pasti kalau tidak perbaiki gaya hidup," ucap Rakhmad.
Stroke bisa muncul kapan saja tanpa ada gejala. Penyakit ini bisa menyerang tulang belakang, atau pun mata yang disebabkan karena pembuluh darah yang tersumbat.
Pingsan atau kejang merupakan salah satu tanda stroke yang bisa dilihat dalam waktu kurang dari 24 jam dan biasanya terjadi selalu mendadak. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Obat Tuberkulosis Dipastikan tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil
Pemerintah akan Jamin Ibu Korban Kekerasan hingga Pengidap HIV
Angka Stunting Naik, Sulsel Lakukan 4 Hal
Kolaborasi Latih Kader Posyandu untuk Pencegahan Stunting
Amankah dan Manfaat Permen Pereda Batuk Selama Kehamilan
7 Makanan yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil
Robert Pattinson Ungkap Kebahagiaannya Menjadi Ayah
Waspada, Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Rawan Malanutrisi
IDAI Tegaskan Pentingnya Peran Semua Sektor dalam Pemerataan Pelayanan Kesehatan Anak
Balita Perokok Pasif Rentan Alami Gangguan Tumbuh Kembang
Nikita Willy Ungkap Perjuangannya sebagai Ibu di Era Digital
Ini Batasan Konsumsi Gula dan Garam pada Anak
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap