visitaaponce.com

Dukung Perkembangan Anak, Fasilitator Rumah Anak SIGAP Ajak Para Ayah Ikut Berperan Aktif

Dukung Perkembangan Anak, Fasilitator Rumah Anak SIGAP Ajak Para Ayah Ikut Berperan Aktif
Ilustrasi(FREEPIK)

HARI Ayah Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November menjadi pengingat tentang betapa pentingnya figur ayah. Seiring perkembangan jaman, sosok ayah tidak lagi identik dengan pencari nafkah bagi keluarga. Justri saat anak hadir dalam sebuah keluarga, peran ayah dipandang semakin dibutuhkan dan sangat penting dalam proses tumbuh kembangnya.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan sosok ayah dalam pengasuhan memberikan dampak positif pada perkembangan anak, seperti kondisi emosi yang lebih stabil, kemampuan melakukan interaksi sosial, hingga prestasi akademis yang baik di bangku sekolah.  Lantas, hal itulah yang mendorong para fasilitator di Rumah Anak SIGAP untuk mengajak para ayah ikut berpartisipasi aktif.

Sedikit cerita dari 3 orang fasilitator pria  pada program Rumah Anak SIGAP menunjukkan bahwa  terlepas dari kesadaran tentang masih adanya pemahaman yang salah di masyarakat terkait tugas-tugas pengasuhan yang hanya menjadi peran ibu semata, mereka menyadari perlunya peningkatan pengetahuan ayah mengenai bentuk dukungan yang dapat diberikan serta manfaat yang signifikan atas peran ayah dan tugas-tugas pengasuhan yang dilakukan oleh ayah terhadap perkembangan anak dan juga kondisi keluarga.

Baca juga: PGPAUD FIP UPI dan Tanoto Foundation Gelar Seminar Sosialisasi MBKM

Baehaqi, atau yang akrab disapa Eki selalu sibuk mengisi hari-harinya dengan membimbing para orang tua dan anak di Rumah Anak SIGAP Cempaka, Kabupaten Pandeglang. Pria 35 tahun itu sejak November 2022 sudah bergabung sebagai fasilitator Rumah Anak SIGAP di daerahnya.

Diakuinya, selama menjadi fasilitator, banyak pengetahuan yang sudah didapatnya terkait pola asuh anak. Tidak hanya berbagi pengetahuan dengan para orang tua, Eki ternyata mempraktikkan langsung kepada putrinya yang baru berusia 2 tahun.

"Sangat penting bagi seorang suami atau ayah untuk mengetahui pola asuh anak. Dan itu saya rasakan sendiri saat mempraktikkan di rumah. Anak saya, usianya 2 tahun, dan saya benar-benar mempunyai hubungan yang dekat. Selain itu, saya juga gembira dengan perkembangannya," ujarnya.

Baca juga: Bermain Sambil Belajar, Jenis Permainan Sederhana Ini Banyak Manfaatnya untuk Anak Usia Dini

Awal Eki bergabung dengan Rumah Anak SIGAP ia belum memiliki banyak pengetahuan terkait pola asuh anak. "Ibaratnya saya hanya seorang laki-laki yang senang berinteraksi dengan anak kecil. Setelah bergabung, dapat pelatihan, dan dapat materi, alhamdulillah setidaknya saat ini saya memahami bahwa pola asuh sebenarnya juga ada perbedaan untuk setiap tahapan usia anak, misalnya seperti stimulasi untuk perkembangan aspek motorik dan psikologis," kisah Eki.

Menurutnya, seorang ayah harus mendukung perkembangan anak. Salah satu caranya adalah memahami pola asuh yang baik, terlebih karena perkembangan jaman yang sangat pesat yang membuat peran ayah pun sangat penting dalam perkembangan seorang anak.

Eki menekankan bahwa anggapan atau pemahaman bahwa seorang ayah hanya memiliki tugas untuk mencari nafkah sementara pengasuhan anak sepenuhnya menjadi tugas ibu, merupakan pemikiran yang keliru dan tidak lagi relevan dengan kondisi masa kini. Dari pengalaman itu, dia pun makin aktif mengajak para ayah di lingkungan sekitarnya, baik saudara maupun teman-temannya, untuk ikut berperan dalam proses tumbuh kembang anak mereka.

Baca juga: Cara Cegah Bullying? Mari Ajarkan Kasih Sayang Sejak Dini 

"Ya saya sering berbagi pengetahuan dengan saudara dan teman-teman yang juga sudah punya anak. Sekarang juga sudah ada ponsel, pola asuh anak itu juga bisa dicari di internet. Intinya peran ayah itu penting dan berbeda dari peran ibu untuk anak, jadi jangan hanya sibuk kerja terus nggak ada waktu buat anak," ucapnya.

Eki mengakui kehadiran Rumah Anak SIGAP memang memberi dampak yang luar biasa bagi dirinya sendiri maupun para orang tua. Banyak pengetahuan baru yang mereka dapat untuk kemudian mereka praktikkan pada anak-anak.

Fasilitator lainnya, Syamsudin dari Rumah Anak SIGAP Kadudampit di Kabupaten Pandeglang, juga mengakui pentingnya peran ayah dalam tumbuh kembang anak. Pria yang akrab disapa Udin itu sudah bergabung dengan Rumah Anak SIGAP sejak 2020, dan hingga kini tetap bersemangat mendampingi para orang tua beserta anak-anak mereka.

Baca juga: Sesuai Deklarasi ASEAN, Pengembangan Anak Usia Dini Harus Holistik Integratif

"Saya ingin bermanfaat bagi masyarakat sekitar, saya juga senang bersama anak-anak. Rasanya terus dapat motivasi baru ketika bertemu para orang tua dan anak yang sangat antusias," bebernya.

Meski masih single, pengetahuan yang didapat Udin tentang pola asuh anak sangat ia rasakan manfaatnya. Karena itu, dia ingin berbagi pengetahuan dan mengubah persepsi masyarakat yang masih memandang pengasuhan anak hanya semata-mata tugas seorang ibu.

"Peran ayah sangat penting bagi tumbuh kembang optimal anak. Dukungan suami pada istri itu juga harus ada, karena mengasuh anak nggak mudah dan adalah tanggungjawab kedua orangtua," kata dia.

Sebagai fasilitator, Udin mengakui banyak pengalaman menarik yang didapatnya. Selain ilmu yang tentu saja sangat penting, bersosialisasi dan menikmati keseruan bersama anak-anak adalah pengalaman luar biasa.

Sementara itu, fasilitator dari Rumah Anak SIGAP Flamboyan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Khosim, membagikan pengalamannya dalam membimbing para orang tua dan anak. Baginya, mengetahui dunia anak adalah pengalaman sekaligus bekal sebelum benar-benar menjadi ayah.

"Saya masih single, tapi ini pasti bisa menjadi bekal buat saya sebelum menjadi ayah ya," ucapnya penuh semangat.

Di Rumah Anak SIGAP, dia mengakui banyak pengetahuan yang didapatnya terkait pola asuh anak. Dan pengetahuan itu harus bisa dibagikannya dengan cara dan bahasa sederhana kepada para orang tua agar mudah untuk dipahami.

"Itu jadi kebanggaan juga tambahan motivasi buat saya. Kalau dulu saya orang yang kurang berani bicara di depan umum. Tapi sekarang rasanya bangga bisa bicara dan itu dipahami para orang tua," kata dia.

Pengetahuan dan kemampuan berbicara yang didapatnya tidak terlepas dari pelatihan yang diselenggarakan Tanoto Foundation. Bahkan hingga saat ini, Khosim mengaku dirinya sering disapa 'Pak Guru' oleh anak-anak.

Rumah Anak SIGAP adalah pusat layanan pengasuhan dan pembelajaran dini untuk anak usia 0-3 tahun, yang merupakan bagian dari program SIGAP (Siapkan Generasi Anak Berprestasi) dengan fokus pada pengembangan dan pendidikan anak usia dini. Program Rumah Anak SIGAP dijalankan Tanoto Foundation melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, sebagai upaya untuk memastikan agar setiap anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya serta mengedukasi orangtua mengenai pengasuhan yang baik bagi anak usia dini.

Khosim berharap Tanoto Foundation melalui program Rumah Anak SIGAP terus memberi dukungan kepada para fasilitator melalui berbagai pelatihan, juga agar daerah-daerah lain memiliki ketertarikan untuk menjalankan program ini agar semakin banyak orangtua dan anak yang merasakan manfaatnya. (RO)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat