visitaaponce.com

Mengetahui Nilai Normal Hematokrit dan Penyebab Tinggi Rendahnya

Mengetahui Nilai Normal Hematokrit dan Penyebab Tinggi Rendahnya
Ilustrasi(Freepik)

HEMATOKRIT adalah parameter diagnostik yang penting dalam dunia kedokteran yang mengukur persentase volume darah yang diisi oleh sel darah merah. Proses pengukuran hematokrit melibatkan sentrifugasi sampel darah, dengan komponen-komponen darah dipisahkan dan sel darah merah terkumpul dalam lapisan tertentu. 

Nilai hematokrit dinyatakan dalam bentuk persentase, mewakili seberapa besar proporsi darah yang diisi oleh sel darah merah dalam hubungannya dengan total volume darah. 

Hematokrit memberikan gambaran tentang kemampuan darah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, dan perubahan nilai hematokrit dapat mengindikasikan kondisi kesehatan tertentu. 

Baca juga: Mempelajari Sistem Transportasi pada Tubuh Manusia

Nilai normal hematokrit bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor lainnya, dan hasil hematokrit yang tinggi atau rendah dapat memberikan petunjuk kepada dokter tentang kondisi pasien, seperti anemia atau kondisi yang berkaitan dengan produksi sel darah merah yang berlebihan. 

Hematokrit menjadi elemen penting dalam analisis darah rutin untuk membantu dalam diagnosis dan pemantauan kondisi kesehatan pasien.

Fungsi Hematokrit

Baca juga: Donor Plasma: Manfaat, Syarat, dan Efek Samping

Hematokrit memiliki beberapa fungsi penting dalam memberikan gambaran tentang komposisi darah dan kondisi kesehatan umum seseorang. Berikut adalah beberapa fungsi hematokrit:

1. Menilai Jumlah Sel Darah Merah

Hematokrit memberikan perkiraan jumlah sel darah merah dalam perbandingan dengan total volume darah. Ini dapat membantu dalam mengevaluasi potensi tubuh untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan dan organ.

2. Menyediakan Informasi tentang Oksigenasi Darah

Tingkat hematokrit yang normal mendukung fungsi transportasi oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh melalui darah. Perubahan dalam nilai hematokrit dapat memberikan petunjuk tentang kemampuan darah untuk membawa dan memberikan oksigen yang diperlukan.

3. Indikator Potensial Masalah Kesehatan

Hematokrit dapat menjadi indikator potensial adanya masalah kesehatan seperti anemia (kondisi kurangnya sel darah merah atau hemoglobin), dehidrasi, atau penyakit hematologis seperti polisitemia vera (produksi sel darah merah yang berlebihan).

4. Mendeteksi Anomali dalam Pembentukan Sel Darah Merah

Perubahan signifikan dalam nilai hematokrit dapat mengindikasikan gangguan dalam pembentukan sel darah merah, seperti kekurangan nutrisi tertentu (misalnya, zat besi atau vitamin B12), gangguan sumsum tulang, atau kondisi lainnya.

5. Memantau Respons Terhadap Pengobatan

Pemantauan nilai hematokrit dapat membantu dalam mengevaluasi respons terhadap pengobatan, terutama dalam kasus kondisi seperti anemia. Peningkatan atau penurunan nilai hematokrit dapat menjadi petunjuk efektivitas perawatan.

6. Menilai Keseimbangan Antara Sel Darah Merah dan Plasma

Hematokrit membantu menilai keseimbangan antara sel darah merah dan plasma dalam darah. Keseimbangan yang tepat diperlukan untuk menjaga fungsi sistem peredaran darah dan keberhasilan berbagai fungsi tubuh.

Penting untuk dicatat bahwa hasil hematokrit selalu harus dinilai bersamaan dengan parameter darah lainnya dan informasi medis tambahan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang kondisi kesehatan seseorang.

Penyebab Tinggi Rendahnya Nilai hematokrit

Tinggi atau rendahnya nilai hematokrit dapat memberikan petunjuk tentang kondisi kesehatan seseorang. Berikut adalah beberapa penyebab umum tinggi dan rendahnya nilai hematokrit:

Penyebab Hematokrit Rendah (Anemia)

1. Kekurangan Zat Besi 

Anemia defisiensi besi adalah penyebab umum rendahnya nilai hematokrit. Kekurangan zat besi menghambat produksi hemoglobin dan sel darah merah.
  
2. Kekurangan Vitamin B12 atau Asam Folat 

Keduanya penting untuk produksi normal sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 atau asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik.

3. Penyakit Kronis 

Beberapa penyakit kronis, seperti penyakit radang usus, arthritis reumatoid, atau gagal ginjal, dapat menyebabkan anemia kronis dan menurunkan nilai hematokrit.

4. Gangguan pada Pembentukan Sel Darah Merah 

Gangguan genetik atau kondisi medis seperti talasemia atau anemia sel sabit dapat menyebabkan produksi sel darah merah yang abnormal dan menyebabkan anemia.

5. Kerusakan pada Sel Darah Merah 

Penyakit yang merusak sel darah merah, seperti anemia hemolitik, dapat menyebabkan kehancuran sel darah merah lebih cepat dari biasanya.

Penyebab Hematokrit Tinggi

1. Dehidrasi 

Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan hematokrit meningkat karena volume plasma darah mengurang, meskipun jumlah sel darah merah tetap sama.

2. Penyakit Jantung 

Beberapa penyakit jantung dapat menyebabkan peningkatan produksi sel darah merah sebagai respons terhadap ketidakseimbangan oksigen.

3. Polisitemia Vera 

Ini adalah kondisi langka di mana tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah merah tanpa penyebab yang jelas, menyebabkan hematokrit tinggi.

4. Hipoksia Kronis 

Kondisi yang menyebabkan kadar oksigen yang rendah dalam jangka waktu lama, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dapat merangsang produksi sel darah merah dan meningkatkan hematokrit.

5. Gangguan Hormonal 

Beberapa gangguan hormon, seperti eritropoietin yang berlebihan, dapat memicu produksi sel darah merah yang berlebihan.

Penting untuk dicatat bahwa nilai hematokrit selalu harus diinterpretasikan oleh dokter bersamaan dengan informasi medis tambahan dan hasil tes darah lainnya untuk mendapatkan gambaran kesehatan yang komprehensif.

Jika Hematokrit Rendah Artinya:

Jika hematokrit rendah, hal ini dapat menunjukkan bahwa jumlah sel darah merah dalam darah berkurang, yang dapat mengindikasikan anemia. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan zat besi, gangguan pada pembentukan sel darah merah, atau kondisi kronis lainnya.

Jika Hematokrit Tinggi Artinya:

Jika hematokrit tinggi, ini bisa mengindikasikan bahwa jumlah sel darah merah dalam darah lebih tinggi dari normal. Hal ini dapat terjadi pada kondisi seperti dehidrasi, penyakit jantung, atau kondisi seperti polisitemia vera, di mana tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah merah.

Nilai Hematokrit Normal:

Rentang nilai normal hematokrit dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti usia, jenis kelamin, dan populasi tertentu. Sebagai contoh umum, nilai normal hematokrit pada pria biasanya berkisar antara 38,3% - 48,6%, sedangkan pada wanita berkisar antara 35,5% - 44,9%. Nilai-nilai ini dapat berbeda tergantung pada laboratorium dan standar yang digunakan. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat