visitaaponce.com

Mempelajari Sistem Transportasi pada Tubuh Manusia

Mempelajari Sistem Transportasi pada Tubuh Manusia
Proses pembekuan darah.(Dok Kemendikbud.)

SISTEM transportasi pada tubuh manusia berfungsi mengangkut nutrisi, oksigen, karbondioksida, serta sisa metabolisme. Proses ini berlangsung terus menerus selama kehidupan manusia. Bagaimanakah sistem transportasi tersebut berlangsung dalam tubuh? 

Saat berlari, kita merasakan denyut jantung lebih cepat dibandingkan pada saat kamu istirahat. Di sini sistem transportasi kita tengah berjalan. Berikut penjelasan tentang sistem transportasi pada manusia sebagaimana dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2 dengan kontributor naskah ialah Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal, Lia Yuliati, dan Darsono Sigit.

a. Darah.

Pernahkah bagian tubuh kamu terluka, semisal karena terjatuh atau terkena benda tajam seperti pisau atau paku? Apakah bagian tubuh yang terluka tersebut mengeluarkan suatu cairan? Apa warnanya? Tahukah kamu apakah nama cairan yang dikeluarkan oleh bagian tubuh kamu yang terluka?

Baca juga: Jenis Gaya, Hukum Newton tentang Gerak, dan Contohnya

Bagian tubuh kamu yang terluka tersebut mengeluarkan darah. Tahukah kamu apa sebenarnya darah itu? Darah merupakan jaringan yang tersusun atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Kurang lebih 55% bagian dari darah adalah plasma. Simak penjelasan rinci terkait jaringan dalam dalam darah.

1. Sel darah merah (eritrosit).

Eritrosit berbentuk bulat pipih dengan bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Sel darah merah tidak memiliki inti sel. Eritrosit berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel di seluruh tubuh. Oleh karena itu, jenis sel darah ini yang paling banyak terdapat dalam darah. Satu milimeter kubik darah (lebih kurang sekitar satu tetes) terdiri atas lima juta lebih sel darah merah. 

Baca juga: Macam-Macam Gerak Tumbuhan dari Endonom, Higroskopis, sampai Esionom

Warna merah pada darah disebabkan ada hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. Hemoglobin atau zat warna darah merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi. Fungsi hemoglobin mengikat oksigen dan membentuk
oksihemoglobin. Oksigen diangkut dari paru-paru dan diedarkan ke seluruh sel tubuh.

Hemoglobin yang mengikat oksigen (oksihemoglobin) berwarna merah cerah. Sedangkan hemoglobin yang masih mengikat karbondioksida berwarna merah tua keunguan. Berikut reaksi kimia pengikatan oksigen oleh hemoglobin.

2Hb (hemoglobin) + 2O2 (oksigen) --->  2HbO2 (oksihemoglobin)

Baca juga: Cara Hewan Bergerak di Air, Udara, dan Darat

Melalui peredaran darah, oksihemoglobin akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh. Setelah sampai di sel-sel tubuh, akan terjadi reaksi pelepasan oksigen dari hemoglobin ke sel yang kekurangan oksigen. Oksigen masuk ke dalam sel melalui proses difusi.

Selama perkembangan janin dalam kandungan, sel darah merah dibentuk dalam hati dan limpa. Sel darah merah berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua akan dihancurkan di hati dan limpa. Selanjutnya, di dalam hati, hemoglobin diubah dan dijadikan pigmen (pigmen empedu). 

2. Sel darah putih (leukosit).

Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat amuboid dan punya inti sel. Jumlah sel darah putih juga tidak sebanyak jumlah sel darah merah. Setiap satu milimeter kubik darah mengandung sekitar 8.000 sel darah putih.

Baca juga: Belajar Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Fungsi utama sel darah putih adalah melawan penyakit yang masuk ke tubuh dan membentuk antibodi. Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk ada infeksi. Jika jumlah leukosit sampai di bawah 6.000 sel per cc darah, disebut sebagai kondisi leukopeni. Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per cc) disebut leukositosis.

Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir kasar (granula) dalam sitoplasma, leukosit dapat dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit. Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya. Sebaliknya, agranulosit tidak mempunyai granula. Leukosit jenis granulosit terdiri atas eosinofil, basofil, dan netrofil. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit. 

Berikut karakteristik jenis-jenis sel darah putih.

Granulosit terdiri dari:

A. Eusinofil mengandung granula berwarna merah. Berfungsi pada reaksi alergi, terutama infeksi cacing.

B. Basofil mengandung granula berwarna biru. Berfungsi pada reaksi alergi.

C. Netrofil disebut juga sel-sel PMN (poly morpho nuclear). Berfungsi sebagai fagosit (menyerang patogen).

Agranulosit terdiri dari:

A. Limfosit terdiri atas dua jenis, yaitu sel T dan sel B. Keduanya berfungsi untuk imunitas dan kekebalan tubuh.

B. Monosit ialah leukosit yang berukuran paling besar. Berfungsi mencerna sel-sel yang mati atau rusak dan 
memberikan perlawanan imunologis atau kekebalan.

3. Keping darah (trombosit).

Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu bulat, oval, dan memanjang. Trombosit tidak berinti sel dan bergranula. Jumlah sel keping darah atau trombosit pada orang dewasa sekitar 200.000-500.000 sel per cc. Umur dari keping darah sangat singkat, yaitu 5 sampai dengan 9 hari. 

Pernahkah kamu berpikir bagaimana proses pembekuan darah terjadi? Keping darah sangat berhubungan dengan proses mengeringnya luka, sehingga tidak heran jika ada yang menyebut keping darah dengan sel darah pembeku. Sesaat setelah terluka, trombosit akan pecah karena bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang terluka. 

Dalam trombosit terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin. Enzim tromboplastin akan mengubah protein yang disebut protrombin (calon trombin) menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah fibrinogen (protein darah) menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin ini akan membentuk jaring-jaring di sekitar sel-sel darah, sehingga luka tertutup dan darah tidak menetes lagi.

Pernahkah kamu mendengar istilah hemofilia? Hemofilia adalah gangguan atau kelainan turunan akibat mutasi atau cacat genetika pada kromosom X. Hal ini menyebabkan penderita kekurangan faktor pembeku darah sehingga mengalami gangguan pembekuan darah sehingga darah tidak dapat membeku secara normal. Cacat genetika ini akan kamu pelajari lebih lanjut di SMA.

Penderita hemofilia berat dapat mengalami beberapa kali pendarahan dalam sebulan. Kadang, pendarahan terjadi begitu saja tanpa sebab. Gejala hemofilia, yaitu pendarahan di bawah kulit yang mengakibatkan kebiruan jika terjadi benturan pada tubuhnya. Pendarahan di bawah kulit ini terjadi pada persendian atau otot di siku, pergelangan kaki, dan lutut. Akibatnya, nyeri yang hebat dan kelumpuhan.

4. Plasma darah.

Plasma darah merupakan cairan darah yang sebagian besar terdiri atas air (92%). Selain itu, dalam plasma darah juga terdapat protein plasma yang terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan karbondioksida). 

b. Organ peredaran darah.

Sebelumnya kamu mempelajari bahwa di dalam tubuh, darah tidak hanya diam, melainkan mengalir untuk mengedarkan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh. Darah dapat mengalir ke seluruh tubuh karena di dalam tubuh terdapat alat yang dapat mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Dapatkah kamu menebak organ apa saja yang berperan dalam peredaran darah manusia?

1. Jantung.

Organ dalam tubuh yang berdetak pada daerah dada ialah jantung. Jantung merupakan salah satu organ peredaran darah yang penting bagi tubuh manusia. Seperti pompa, jantung berfungsi memompa darah, sehingga darah dapat diedarkan ke seluruh tubuh.

Meskipun kerja jantung sangat berat, tetapi jantung bukanlah organ yang ukurannya sangat besar. Besar jantung manusia kira-kira sebesar sekepalan tangan. 

Jantung terdiri atas empat ruangan, yaitu serambi (atrium) kiri, serambi kanan, bilik (ventrikel) kiri, dan bilik kanan. Serambi jantung berada di sebelah atas, sedangkan bilik jantung di sebelah bawah. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat dua katup yang disebut bikuspidalis.

Antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat tiga katup yang disebut trikuspidalis. Katup-katup tersebut berfungsi menjaga agar darah dari bilik tidak kembali ke serambi. Dinding jantung di bagian bilik kiri lebih tebal karena bilik kiri berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.

Saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah. Selanjutnya, otot-otot jantung berkontraksi dan memompa darah keluar ruang jantung. Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Begitu juga kedua bilik akan mengendur dan berkontraksi secara bersama-sama.

Darah yang mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui dua pembuluh darah vena besar (vena kava) menuju serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, akan di dorong ke bilik kanan. Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju paru-paru.

Darah yang mengandung banyak oksigen mengalir melalui pembuluh darah yang disebut vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah yang terjadi di antara bagian kanan jantung, paru-paru, dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner atau peredaran darah kecil. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri. 

Selanjutnya, darah yang mengandung banyak oksigen ini dipompa melewati katup aorta yang masuk ke pembuluh darah yang disebut aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Kemudian, darah kaya oksigen ini diedarkan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

2. Pembuluh darah.

Pembuluh darah dibedakan menjadi dua, yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar jantung. Vena mengalirkan darah masuk ke dalam jantung. 

Arteri berisi darah yang mengandung banyak oksigen, kecuali arteri paru-paru. Vena berisi darah yang mengandung sedikit oksigen, kecuali yang berasal dari paru-paru. Ujung arteri dan vena bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh kecil yang disebut pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler menghubungkan arteri dan vena dengan sel-sel tubuh. 

Berikut perbedaan pembuluh arteri dan vena.

Pembuluh nadi (arteri): 

A. Tempat agak tersembunyi di dalam tubuh.

B. Dinding pembuluh tebal, kuat, elastis.

C. Aliran darah meninggalkan jantung.

D. Denyut terasa.

E. Katup satu pada pangkal jantung.

F. Darah yang keluar dari pembuluh ialah darah memancar.

Pembuluh balik (vena): 

A. Dekat dengan permukaan tubuh, tampak kebiru-biruan.

B. Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis.

C. Aliran darah menuju jantung.

D. Denyut tidak terasa.

E. Katup banyak di sepanjang pembuluh.

F. Darah yang keluar dari pembuluh ialah darah tidak memancar.

c. Sistem peredaran darah manusia.

Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah. Setiap beredar, darah melalui jantung dua kali sehingga disebut peredaran darah ganda. Pada peredaran darah ganda tersebut dikenal peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

1. Peredaran darah kecil.

Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung. 

2. Peredaran darah besar.

Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung lagi.

d. Aliran dan tekanan darah.

Saat ini kamu mengetahui mekanisme peredaran darah yang terjadi di dalam tubuh. Melalui mekanisme tersebut pasokan darah pada setiap bagian tubuh akan terpenuhi. Pada saat jantung memompa darah, terdapat tekanan darah yang diperlukan untuk mendorong darah dalam pembuluh darah. Dengan demikian, darah akan dapat diedarkan ke seluruh tubuh.

Dorongan darah pada dinding pembuluh darah ketika darah mengalir melewatinya disebut tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, pembuluh harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan dapat hilang, sehingga darah tidak dapat bergerak ke tempat yang diinginkan. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi. 

Para tenaga medis menginjeksikan plasma kepada orang yang mengalami pendarahan hebat agar darah dapat mengalir ke tempat yang diinginkan. Plasma juga mengangkut senyawa kimia penting lain juga yang disebut hormon, untuk dibawa dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Hormon dapat mengatur bermacam-macam fungsi tubuh seperti pertumbuhan dan cara tubuh menggunakan makanan.

e. Gangguan pada sistem peredaran darah.

Pernahkah kamu mendengar informasi tentang seseorang yang terkena serangan jantung atau penyakit stroke? Serangan jantung atau penyakit stroke ialah salah satu penyakit yang terjadi karena gangguan pada sistem peredaran darah.

1. Serangan jantung.

Serangan jantung terjadi jika arteri koronaria yang terdapat pada jantung tidak dapat mengirimkan darah yang cukup ke sel-sel jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat oleh lemak atau kolesterol. Arteri koronaria merupakan pembuluh darah yang mengaliri otot jantung dengan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi. 

Tersumbatnya arteri koronaria akan menyebabkan otot jantung berhenti beraktivitas jika sel-sel otot tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup. Gejala dari serangan jantung antara lain dada terasa sakit, sakit pada bagian lengan dan punggung, napas pendek, dan kepala pusing.

2. Stroke. 

Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi karena matinya jaringan di otak yang disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen ke otak. Asupan oksigen ke otak kurang dapat terjadi jika pembuluh darah pada otak tersumbat atau salah satu pembuluh darah di otak pecah. 

Kondisi otak terutama pembuluh darah penderita stroke terjadi pembekuan darah pada pembuluh arteri. Adanya pembekuan darah pada arteri akan menyebabkan aliran darah menuju otak menjadi terhambat. 

Satu fakta medis menyatakan bahwa sebagian jaringan otak akan mati setelah 4-5 menit tidak mendapatkan pasokan oksigen. Jika terjadi kematian jaringan otak, jaringan tersebut tidak dapat digantikan. 

Stroke dapat menyebabkan penderita kehilangan ingatan, kontrol kerja otot, ataupun fungsi kerja saraf. Munculnya gangguan tersebut bergantung pada lokasi terjadinya kerusakan pada otak.

Rangkuman

1. Sistem transportasi pada tubuh manusia memanfaatkan darah yang terus-menerus beredar di seluruh tubuh.

2. Alat transportasi pada tubuh manusia meliputi jantung sebagai pemompa darah dan pembuluh darah sebagai saluran tempat darah beredar.

3. Aliran dan tekanan darah pada manusia menggunakan prinsip tekanan pada zat cair yang dikenal dengan Hukum Pascal yang menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruangan tertutup diteruskan ke segala arah dan sama besar.

4. Gangguan pada sistem peredaran darah dapat berupa serangan jantung dan stroke. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat