visitaaponce.com

Donor Plasma Manfaat, Syarat, dan Efek Samping

Donor Plasma: Manfaat, Syarat, dan Efek Samping
Petugas kesehatan memegang hasil donor plasma konvalesen di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, 2021 lalu.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

DONOR plasma darah adalah salah satu metode pengobatan yang dapat memberikan banyak manfaat dan umum digunakan di masa modern ini. Metode ini dapat menangani beberapa kondisi, seperti masalah sistem kekebalan tubuh, pendarahan, gangguan pernapasan, hingga penyembuhan luka. Perlu adanya jumlah plasma darah yang cukup agar metode ini dapat dilakukan. 

Sebagian besar proses untuk menyumbangkan plasma darah terbilang aman, tetapi efek sampingnya tetap ada. 

Baca juga: Terapi Plasma Konvalesen pada Pasien Covid-19 Jadi Pelayanan Kesehatan Berbasis Penelitian 

Plasma adalah salah satu komponen darah. Jadi, untuk menyumbangkannya, darah yang diambil dari tubuh akan diproses melalui mesin yang berguna untuk memisahkan dan mengumpulkan plasma. Komponen darah lainnya dikembalikan ke tubuh dan dicampur dengan garam untuk menggantikan plasma yang ditarik. 

Berikut ini adalah manfaat, syarat, serta efek samping donor plasma.

Manfaat donor plasma

1. Mengatasi gangguan pembekuan darah

Pasien dengan gangguan perdarahan rentan terkena gangguan pembekuan darah. Ketika terjadi cedera, pasien akan mudah mengalami perdarahan organ dalam, kerusakan organ, bahkan kematian. Donor plasma dapat bermanfaat untuk kondisi tersebut.

Baca juga: 108 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Terapi Plasma Konvalesen

2.Immunoglobulin atau IVIG

Terdapat lebih dari 150 gangguan defisiensi imun. Individu dengan gangguan sistem imun pada umumnya tidak berespons baik dengan antibiotik. Donor IVIG menurunkan risiko terpapar infeksi pada pasien dengan kondisi tersebut.  

3. Alpha-1 Antitrypsin

Alpha-1 lebih dikenal dengan penyakit emfisema genetik. Penyakit ini merupakan penyakit keturunan yang dapat menyebabkan gangguan paru dan hati pada orang dewasa maupun anak-anak. Manfaat donor plasma darah dapat dirasakan pasien tersebut. 

4. Albumin

Donor plasma darah dapat digunakan untuk pasien dengan gangguan albumin, seperti pada pasien luka bakar, pasien trauma, ataupun pasien yang baru melakukan tindakan operasi.

5. Hiperimunoglobulin

Donor plasma dapat digunakan untuk mengganti hiperimunoglobulin seperti pada pasien rabies, tetanus, pasien cuci darah, atau penerima organ donor. Selain itu, manfaat donor plasma darah adalah sebagai terapi perempuan hamil yang memiliki inkompatibilitas rhesus. 

Syarat Donor Plasma

  • Usia pendonor harus 18-70 tahun
  • Berat badan minimal 110 Kg
  • Memiliki identitas jelas seperti KTP.
  • Lulus pemeriksaan medis.
  • Tes negatif untuk virus yang dapat ditularkan melalui darah, seperti  HIV dan hepatitis
  • Pemeriksaan Riwayat medis.

Beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) mengizinkan remaja berusia 16 tahun atau lebih untuk menyumbangkan darah plasma, namun dengan izin orang tua.

Selain itu, donor plasma yang ideal adalah AB postif dan AB negative Pendonor dapat menyumbangkan plasma setiap 28 hari, tidak lebih dari 13 kali dalam setahun.

Ada orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi yang tidak boleh menyumbangkan darah atau plasma. Mereka termasuk orang yang memiliki:

  • Positif HIV
  • Kondisi pembekuan darah bawaan
  • Memiliki infeksi parasite seperti Babesiosis.

Efek samping donor plasma darah

Donor plasma sebetulnya merupakan proses yang aman, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya dampak yang timbul. Beberapa efek samping donor plasma darah, antara lain: 

Dehidrasi

Plasma mengandung banyak cairan. Oleh karena itu, dehidrasi merupakan salah satu efek samping dari donor plasma. Meski begitu, dehidrasi yang terjadi biasanya hanya dehidrasi ringan.

Kepala terasa ringan

Plasma kaya akan berbagai nutrisi dan garam yang bermanfaat agar tubuh dapat berperan dengan baik. Kehilangan zat-zat tersebut melalui donor plasma dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan menyebabkan kepala pusing berputar, terasa ringan, bahkan pingsan. 

Kelelahan

Kelelahan merupakan salah satu dampak donor plasma yang ringan. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh kekurangan nutrisi dan garam.

Memar dan tidak nyaman

Memar dan rasa tidak nyaman pada area tempat jarum disuntikkan saat donor merupakan efek samping dari donor plasma. Selain itu, pada area tersebut dapat terasa sensasi baal ataupun efek ditusuk-tusuk. 

Infeksi

Jarum yang menusuk ke dalam kulit dapat menjadi fokus infeksi. Jaringan kulit yang tertusuk bisa menjadi sarana masuknya bakteri dari luar tubuh ke dalam tubuh, sehingga dapat berisiko menyebabkan infeksi di tempat penyuntikkan. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat