Donor Plasma Manfaat, Syarat, dan Efek Samping
![Donor Plasma: Manfaat, Syarat, dan Efek Samping](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/7e6df44d73f542fc395b647e78756c63.jpg)
DONOR plasma darah adalah salah satu metode pengobatan yang dapat memberikan banyak manfaat dan umum digunakan di masa modern ini. Metode ini dapat menangani beberapa kondisi, seperti masalah sistem kekebalan tubuh, pendarahan, gangguan pernapasan, hingga penyembuhan luka. Perlu adanya jumlah plasma darah yang cukup agar metode ini dapat dilakukan.
Sebagian besar proses untuk menyumbangkan plasma darah terbilang aman, tetapi efek sampingnya tetap ada.
Baca juga: Terapi Plasma Konvalesen pada Pasien Covid-19 Jadi Pelayanan Kesehatan Berbasis Penelitian
Plasma adalah salah satu komponen darah. Jadi, untuk menyumbangkannya, darah yang diambil dari tubuh akan diproses melalui mesin yang berguna untuk memisahkan dan mengumpulkan plasma. Komponen darah lainnya dikembalikan ke tubuh dan dicampur dengan garam untuk menggantikan plasma yang ditarik.
Berikut ini adalah manfaat, syarat, serta efek samping donor plasma.
Manfaat donor plasma
1. Mengatasi gangguan pembekuan darah
Pasien dengan gangguan perdarahan rentan terkena gangguan pembekuan darah. Ketika terjadi cedera, pasien akan mudah mengalami perdarahan organ dalam, kerusakan organ, bahkan kematian. Donor plasma dapat bermanfaat untuk kondisi tersebut.
Baca juga: 108 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Terapi Plasma Konvalesen
2.Immunoglobulin atau IVIG
Terdapat lebih dari 150 gangguan defisiensi imun. Individu dengan gangguan sistem imun pada umumnya tidak berespons baik dengan antibiotik. Donor IVIG menurunkan risiko terpapar infeksi pada pasien dengan kondisi tersebut.
3. Alpha-1 Antitrypsin
Alpha-1 lebih dikenal dengan penyakit emfisema genetik. Penyakit ini merupakan penyakit keturunan yang dapat menyebabkan gangguan paru dan hati pada orang dewasa maupun anak-anak. Manfaat donor plasma darah dapat dirasakan pasien tersebut.
4. Albumin
Donor plasma darah dapat digunakan untuk pasien dengan gangguan albumin, seperti pada pasien luka bakar, pasien trauma, ataupun pasien yang baru melakukan tindakan operasi.
5. Hiperimunoglobulin
Donor plasma dapat digunakan untuk mengganti hiperimunoglobulin seperti pada pasien rabies, tetanus, pasien cuci darah, atau penerima organ donor. Selain itu, manfaat donor plasma darah adalah sebagai terapi perempuan hamil yang memiliki inkompatibilitas rhesus.
Syarat Donor Plasma
- Usia pendonor harus 18-70 tahun
- Berat badan minimal 110 Kg
- Memiliki identitas jelas seperti KTP.
- Lulus pemeriksaan medis.
- Tes negatif untuk virus yang dapat ditularkan melalui darah, seperti HIV dan hepatitis
- Pemeriksaan Riwayat medis.
Beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) mengizinkan remaja berusia 16 tahun atau lebih untuk menyumbangkan darah plasma, namun dengan izin orang tua.
Selain itu, donor plasma yang ideal adalah AB postif dan AB negative Pendonor dapat menyumbangkan plasma setiap 28 hari, tidak lebih dari 13 kali dalam setahun.
Ada orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi yang tidak boleh menyumbangkan darah atau plasma. Mereka termasuk orang yang memiliki:
- Positif HIV
- Kondisi pembekuan darah bawaan
- Memiliki infeksi parasite seperti Babesiosis.
Efek samping donor plasma darah
Donor plasma sebetulnya merupakan proses yang aman, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya dampak yang timbul. Beberapa efek samping donor plasma darah, antara lain:
Dehidrasi
Plasma mengandung banyak cairan. Oleh karena itu, dehidrasi merupakan salah satu efek samping dari donor plasma. Meski begitu, dehidrasi yang terjadi biasanya hanya dehidrasi ringan.
Kepala terasa ringan
Plasma kaya akan berbagai nutrisi dan garam yang bermanfaat agar tubuh dapat berperan dengan baik. Kehilangan zat-zat tersebut melalui donor plasma dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan menyebabkan kepala pusing berputar, terasa ringan, bahkan pingsan.
Kelelahan
Kelelahan merupakan salah satu dampak donor plasma yang ringan. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh kekurangan nutrisi dan garam.
Memar dan tidak nyaman
Memar dan rasa tidak nyaman pada area tempat jarum disuntikkan saat donor merupakan efek samping dari donor plasma. Selain itu, pada area tersebut dapat terasa sensasi baal ataupun efek ditusuk-tusuk.
Infeksi
Jarum yang menusuk ke dalam kulit dapat menjadi fokus infeksi. Jaringan kulit yang tertusuk bisa menjadi sarana masuknya bakteri dari luar tubuh ke dalam tubuh, sehingga dapat berisiko menyebabkan infeksi di tempat penyuntikkan. (Z-1)
Terkini Lainnya
Berikut ini adalah manfaat, syarat, serta efek samping donor plasma.
Manfaat donor plasma
Syarat Donor Plasma
Efek samping donor plasma darah
Donor Darah Berikan Sejumlah Manfaat Kesehatan
Donor Darah Massal di Lingkungan Kerja Bantu Ketersediaan Darah Nasional
Donor Darah Nasional di Harganas Ke-31,Menutup Kekurangan 1 Juta Kantong Darah
Berikan Manfaat Kesehatan bagi Karyawan, Metro TV Gelar Donor Darah
Jakarta Fair Gelar Donor Darah
Peringati Hari Donor Darah Sedunia, Komitmen Dukung Aksi Kemanusiaan
DLH DKI Imbau Penyelenggaraan Kurban Secara Ramah Lingkungan
Amankah Menyusui Jika Ada Darah Dalam ASI? Simak Penjelasannya
Apakah Penyakit Anemia Aplastik Dapat Disembuhkan? Simak Penjelasnnya
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit yang Menyerang Babe Cabita
Hati-hati! Ini 12 Gejala dari Penyakit Ginjal
Keltie Knight Membuka Diri tentang Perjuangan Melawan Anemia Mikrositik
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap