Apakah Penyakit Anemia Aplastik Dapat Disembuhkan Simak Penjelasnnya
![Apakah Penyakit Anemia Aplastik Dapat Disembuhkan? Simak Penjelasnnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/f620326898462b287c8b6aa4f00f4ea8.jpg)
PERNAHKAH anda mendengar penyakit anemia aplastik? penyakit ini ternyata bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita dan dapat meyerang segala usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Seseorang yang terlihat pucat sering kali dikaitkan dengan kondisi anemia. Lalu, apakah penyakit anemia aplastik bisa disembuhkan?
Jika penyebab mendasar dari anemia aplastik dapat ditemukan dan diobati, besar kemungkinan anemia aplastik dapat disembuhkan. Sayangnya, penyebab anemia aplastik pada umumnya sulit diidentifikasi sehingga pengobatan yang mungkin dilakukan adalah dengan mengurangi gejalanya.
Seperti yang diketahui, komika Babe Cabita dikabarkan meninggal dunia yang diduga disebabkan oleh penyakit anemia aplastik. Meski demikian, Media Indonesia merangkumkan beberapa cara pengobatan yang digunakan untuk mengurangi gejala anemia aplastik menurut beberapa sumber :
Baca juga : Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit yang Menyerang Babe Cabita
1. Transfusi Darah :
Transfusi darah tidak dapat menyembuhkan penyakit anemia aplastik. Namun, cara ini dapat mengurangi gejala anemia dan menyediakan sel darah yang tidak dapat diproduksi oleh sumsum tulang.
2. Transplantasi Sel Induk :
Transplantasi sel induk (transplantasi sumsum tulang) merupakan prosedur medis yang dapat menjadi pilihan untuk menggantikan sel punca yang rusak.
3. Obat Penekan Sistem Kekebalan Tubuh (Imunosupresan) atau biasa disebut obat ATG (Antithymocyte Globulin) :
Obat-obatan ini merupakan jenis obat yang dapat digunakan untuk mengurangi sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel punca di dalam sumsum tulang.
Baca juga : Sedang Konsumsi Tablet Penambah Darah? Hindari Susu dan Produk Turunannya
4. Stimulan Sumsum Tulang :
Stimulan sumsum tulang merupakan obat yang bertanggung jawab untuk merangsang produksi sel darah merah (eritrosit) di dalam sumsum tulang. Proses ini dikenal sebagai Eritropoiesis dan sering dilakukan pada penderita anemia aplastik.
5. Antibiotik dan Antivirus :
Penggunaan antibiotik dan antivirus dapat membantu mengatasi infeksi yang sering terjadi pada penderita anemia aplastik.
Apakah ada risiko terjadinya kambuh setelah pengobatan? Ya, ada risiko terjadinya kambuh setelah pengobatan anemia aplastik. Meskipun pengobatan dapat membantu meringankan gejala dan memperbaiki kondisi, namun beberapa faktor dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya kambuh, diantaranya :
Baca juga : Penyakit Pembuluh Darah: Jenis, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya
1. Reaksi Tubuh Terhadap Pengobatan :
Beberapa orang mungkin tidak merespons pengobatan dengan baik, atau sistem kekebalan tubuh mereka dapat kembali menyerang sel punca setelah pengobatan.
2. Efek Samping Obat :
Penggunaan obat penekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan) atau obat lain dapat memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
3. Kondisi Kesehatan Lain :
Kondisi kesehatan yang mendasari atau faktor risiko lain, seperti infeksi atau gangguan sumsum tulang, dapat memengaruhi kemungkinan terjadi kambuhnya anemia aplastik.
4. Kepatuhan Terhadap Pengobatan :
Penting untuk mengikuti rencana pengobatan dengan disiplin. Jika pengobatan dihentikan sebelum waktunya, risiko kambuhnya penyakit dapat meningkat.
Penting untuk menjaga komunikasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi Anda. Jika terdapat tanda-tanda kekambuhan, segera temui dokter untuk konsultasi agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. (Z-10)
Terkini Lainnya
1. Transfusi Darah :
2. Transplantasi Sel Induk :
3. Obat Penekan Sistem Kekebalan Tubuh (Imunosupresan) atau biasa disebut obat ATG (Antithymocyte Globulin) :
4. Stimulan Sumsum Tulang :
5. Antibiotik dan Antivirus :
1. Reaksi Tubuh Terhadap Pengobatan :
2. Efek Samping Obat :
3. Kondisi Kesehatan Lain :
4. Kepatuhan Terhadap Pengobatan :
Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Mampu Turunkan Prevalensi Stunting
Cegah Anemia, Pastikan Asupan si Kecil Cukup Zat Besi
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit yang Menyerang Babe Cabita
Konsep Isi Piringku untuk Cegah Anemia, Apa yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil
Perempuan Lebih Rentan Terkena Anemia, ini Dampaknya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap