visitaaponce.com

Apakah Penyakit Anemia Aplastik Dapat Disembuhkan Simak Penjelasnnya

Apakah Penyakit Anemia Aplastik Dapat Disembuhkan? Simak Penjelasnnya
Penyakit Anemia Aplastic bisakah disembuhkan?(Freepik)

PERNAHKAH anda mendengar penyakit anemia aplastik? penyakit ini ternyata bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita dan dapat meyerang segala usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Seseorang yang terlihat pucat sering kali dikaitkan dengan kondisi anemia. Lalu, apakah penyakit anemia aplastik bisa disembuhkan?

Jika penyebab mendasar dari anemia aplastik dapat ditemukan dan diobati, besar kemungkinan anemia aplastik dapat disembuhkan. Sayangnya, penyebab anemia aplastik pada umumnya sulit diidentifikasi sehingga pengobatan yang mungkin dilakukan adalah dengan mengurangi gejalanya. 

Seperti yang diketahui, komika Babe Cabita dikabarkan meninggal dunia yang diduga disebabkan oleh penyakit anemia aplastik. Meski demikian, Media Indonesia merangkumkan beberapa cara pengobatan yang digunakan untuk mengurangi gejala anemia aplastik menurut beberapa sumber :

Baca juga : Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit yang Menyerang Babe Cabita

1. Transfusi Darah :

Transfusi darah tidak dapat menyembuhkan penyakit anemia aplastik. Namun, cara ini dapat mengurangi gejala anemia dan menyediakan sel darah yang tidak dapat diproduksi oleh sumsum tulang.

2. Transplantasi Sel Induk :

Transplantasi sel induk (transplantasi sumsum tulang) merupakan prosedur medis yang dapat menjadi pilihan untuk menggantikan sel punca yang rusak.

3. Obat Penekan Sistem Kekebalan Tubuh (Imunosupresan) atau biasa disebut obat ATG (Antithymocyte Globulin) :

Obat-obatan ini merupakan jenis obat yang dapat digunakan untuk mengurangi sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel punca di dalam sumsum tulang.

Baca juga : Sedang Konsumsi Tablet Penambah Darah? Hindari Susu dan Produk Turunannya

4. Stimulan Sumsum Tulang :

Stimulan sumsum tulang merupakan obat yang bertanggung jawab untuk merangsang produksi sel darah merah (eritrosit) di dalam sumsum tulang. Proses ini dikenal sebagai Eritropoiesis dan sering dilakukan pada penderita anemia aplastik.

5. Antibiotik dan Antivirus :

Penggunaan antibiotik dan antivirus dapat membantu mengatasi infeksi yang sering terjadi pada penderita anemia aplastik.

Apakah ada risiko terjadinya kambuh setelah pengobatan? Ya, ada risiko terjadinya kambuh setelah pengobatan anemia aplastik. Meskipun pengobatan dapat membantu meringankan gejala dan memperbaiki kondisi, namun beberapa faktor dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya kambuh, diantaranya :

Baca juga : Penyakit Pembuluh Darah: Jenis, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya

1. Reaksi Tubuh Terhadap Pengobatan :

Beberapa orang mungkin tidak merespons pengobatan dengan baik, atau sistem kekebalan tubuh mereka dapat kembali menyerang sel punca setelah pengobatan.

2. Efek Samping Obat :

Penggunaan obat penekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan) atau obat lain dapat memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

3. Kondisi Kesehatan Lain :

Kondisi kesehatan yang mendasari atau faktor risiko lain, seperti infeksi atau gangguan sumsum tulang, dapat memengaruhi kemungkinan terjadi kambuhnya anemia aplastik.

4. Kepatuhan Terhadap Pengobatan :

Penting untuk mengikuti rencana pengobatan dengan disiplin. Jika pengobatan dihentikan sebelum waktunya, risiko kambuhnya penyakit dapat meningkat.

Penting untuk menjaga komunikasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi Anda. Jika terdapat tanda-tanda kekambuhan, segera temui dokter untuk konsultasi agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. (Z-10)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat