visitaaponce.com

Ketidakpuasan Jadi Penyebab Dualisme PGRI

Ketidakpuasan Jadi Penyebab Dualisme PGRI
Pimpinan di sejumlah wilayah tidak puas dengan kinerja pengurus PGRI sehingga munculkan dualisme kepengurusan(Ist)

SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) PB PGRI Mansur Arsyad menjelaskan KLB Jawa Timur lalu yang menghasilkan kepengurusan baru PB PGRI periode 2023-2028 di bawah kepemimpinan Teguh Sumarno merupakan hasil dari kesepakatan para pimpinan di sejumlah wilayah yang tidak puas dengan kinerja pengurus PGRI.

“Saya kira ketidakpuasan ini lumrah terjadi pada organisasi khususnya organisasi massa dan sosial. Harusnya dikelola secara baik, profesional, dan rasional sehingga bisa menjadi energi yang positif. Persoalannya, ketua umum sebelumnya tidak memiliki kemauan dan kemampuan untuk melalui konflik dengan baik, lalu masalah itu terus berkembang terjadi KLB,” ungkap Arsyad saat dihubungi Media Indonesia pada Jum’at (17/11).

Terkait SK Menkumham yang menjadi bukti sah kepengurusan PGRI masa Bakti XXIII Tahun 2023-2028, Arsyad menjelaskan bahwa hal itu ditempuh untuk menguatkan hasil KLB secara hukum.

Baca juga : Teguh Sumarno Jadi Ketua Umum PB PGRI Periode 2023-2028

“Proses mendapatkan SK Kemenkumham itu menggunakan metode yang resmi melalui beberapa tahap ada proses, pengajuan, verifikasi dan persetujuan. Justru hasil ini harus dihormati dan dijalankan,” ungkapnya.

Baca juga : PB PGRI Tolak Penyelenggaraan KLB Surabaya

Kendati demikian, Arsyad mengakui bahwa hingga kini masing-masing pihak belum membuka komunikasi. Disebutkan bahwa hasil KLB merupakan salah satu cara untuk mereformasi organisasi PGRI menjadi lebih demokratis.

“Kami pengurus besar yang terpilih dari kongres itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan proses politik ataupun pemilu. Hal ini murni untuk memperbaiki kondisi organisasi, kami melihat bahwa organisasi ini perlu ada perubahan dan revitalisasi,” ungkapnya.

Menurut Arsyad, tantangan PGRI sebagai organisasi guru terbesar di Indonesia akan semakin besar, sehingga dibutuhkan perubahan cepat untuk menjawab berbagai persoalan yang ada.

“Tidak perlu lagi menunggu, karena dari tahun ke tahun hanya itu saja programnya tidak ada kebaruan, karena itu kami mencoba memberikan sebuah inovasi terutama dalam hal pengembangan keprofesian guru,” jelasnya. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat