visitaaponce.com

Contoh Teks Anekdot serta Struktur dan Penjelasannya

Contoh Teks Anekdot serta Struktur dan Penjelasannya
Anekdot, cerita singkat yang mengundang senyum denagn sindiran. Ini contohnya.(Freepik)

ANEKDOT, sebuah bentuk cerita singkat yang mengundang senyum dengan menyelipkan sindiran atau kritikan, memiliki peran penting dalam menyajikan humor yang bersifat halus dan terkait erat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kerangka teks anekdot, sindiran tersirat menjadi bahan bakar kreativitas untuk merangkai cerita yang menghibur.

Dalam pandangan umum, fungsi utama teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan lelucon atau humor yang terkait dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Sindiran yang dibawa anekdot mencakup ragam situasi atau kebiasaan yang umum dijumpai, memberikan pembaca suatu bentuk refleksi mengenai realitas yang seringkali diabaikan.

Contoh awal teks anekdot seringkali menggambarkan fenomena atau situasi umum yang dikenal oleh pembaca, menjadikan cerita lebih dekat dan relevan. Teks anekdot diinspirasi oleh pengalaman keseharian atau fenomena yang menarik perhatian penulis, sehingga mampu merangkai kisah pendek yang menarik dan menghibur.

Baca juga: Contoh Kliping dan Cara Membuatnya, untuk Tugas Sekolah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot didefinisikan sebagai cerita pendek yang mengandung unsur humor dan sering melibatkan tokoh atau orang terkenal berdasarkan kejadian nyata. Definisi ini menyoroti fakta bahwa anekdot tidak hanya sekadar cerita, tetapi juga menciptakan koneksi dengan dunia nyata, seringkali melibatkan tokoh publik atau peristiwa faktual.

Alur dalam teks anekdot dapat bersumber dari peristiwa sehari-hari yang benar-benar terjadi, melibatkan tokoh-tokoh tertentu. Meskipun berakar pada realitas, teks anekdot mungkin juga mencakup unsur cerita rekaan, menambah dimensi kreatif dalam penyampaian pesan.

Baca juga: Begini Ucapan yang Cocok untuk Merayakan Hari Jomblo Sedunia

Dalam kesenangan teks anekdot, seringkali terdapat pesan moral yang tersemat di antara kalimat-kalimatnya. Melalui kecerdasan naratif, penulis mampu menyampaikan nilai-nilai atau pelajaran dengan cara yang menyenangkan, memberikan dimensi edukatif pada hiburan yang disajikan.

Struktur Teks Anekdot

Dalam modul Bahasa Indonesia Kelas X Kemdikbud yang dikurasi Indri Anatya Permatasari, kita dapat melihat bahwa struktur teks anekdot memiliki beberapa tahapan yang masing-masing memberikan kontribusi penting dalam membangun keceriaan dan makna di dalamnya.

1. Abstraksi: Pembukaan yang Menyelipkan Misteri

Abstraksi, meskipun bersifat opsional, menjadi pintu gerbang yang membuka tirai ke dalam dunia anekdot. Bagian ini memberikan gambaran ringkas tentang isi teks, mengundang pembaca untuk memasuki kisah dengan keingintahuan yang tertanam.

2. Orientasi: Latar Belakang yang Menyala Lampu Kecil di Panggung

Orientasi mengemukakan latar belakang atau awal kejadian cerita, membawa pembaca masuk ke dalam suasana. Dengan detail yang cermat, penulis mengarahkan perhatian pada krisis atau konflik yang akan terjadi, memberikan fondasi kuat bagi perkembangan cerita.

3. Krisis: Ketidakbiasaan yang Memikat Perhatian

Krisis atau komplikasi, sebagai puncak kejadian anekdot, membawa pembaca pada situasi yang unik dan tidak biasa. Kejanggalan atau ketidakpuasan menjadi elemen kunci dalam bagian ini, menimbulkan rasa ingin tahu dan kegembiraan akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

4. Reaksi: Kreativitas dalam Menanggapi Kompleksitas

Reaksi, langkah berikutnya dalam struktur teks anekdot, menunjukkan bagaimana penulis atau tokoh dalam cerita menanggapi masalah yang muncul selama krisis. Sikap yang diambil dapat berupa tawa, celaan, atau bahkan elemen mengejutkan yang meningkatkan daya tarik narasi.

5. Koda: Penutup yang Menggigit Lidah

Koda, sebagai babak akhir, memberikan kesimpulan tentang peristiwa yang dialami oleh penulis atau tokoh. Ini bisa berisi persetujuan, komentar, penjelasan, atau bahkan makna yang lebih mendalam. Keberadaannya bersifat opsional, namun, seringkali memberikan sentuhan akhir yang memuaskan.

6. Re-orientasi: Menutup Tirai dengan Sentuhan Halus

Re-orientasi, sebagai akhir yang opsional atau sejalan dengan koda, menjadi penanda berakhirnya cerita anekdot. Dengan sifatnya yang opsional, ia memberikan keleluasaan penulis untuk mengekspresikan kesan akhir atau membiarkan pembaca membuat kesimpulan sendiri.

Ciri-ciri Teks Anekdot

Ciri-ciri teks anekdot, yang diperinci Drs. Sri Satata, MM, membentuk panduan untuk mengidentifikasi karya-karya ini dengan lebih tepat. Dalam keceriaan teks anekdot, kita dapat menemukan bahwa:

  • Teks ini memuat lelucon dan kisah lucu, mengundang tawa dan senyuman.
  • Sifat menggelitiknya membuat pembaca merasa terhibur dengan kecerdikannya.
  • Kemampuannya untuk menyindir dengan halus menambahkan kedalaman pada cerita.
  • Fokus pada orang penting menciptakan relevansi dengan pembaca.
  • Adanya tujuan tertentu memberikan arah yang jelas pada narasi.
  • Kesamaan dengan dongeng menambahkan elemen keajaiban dan imajinasi pada kisah.
  • Penceritaan tentang karakter manusia dan hewan memberikan sentuhan keseharian yang realistis.

Kaidah kebahasaan teks anekdot, seperti diuraikan, mengungkapkan nuansa bahasa yang khas. Penggunaan kalimat peristiwa masa lampau, kalimat retoris, kata konjungsi yang menandai hubungan waktu, kata kerja aksi, dan kalimat seru, terutama dalam dialog anekdot, membentuk identitas bahasa yang membedakan jenis tulisan ini dari yang lain. Sehingga, melalui struktur dan ciri-ciri ini, teks anekdot menjelma sebagai bentuk seni tulis yang memiliki daya tarik dan makna mendalam di balik keceriaannya.

Contoh Teks Anekdot #1

"Naik Mobil Mewah, Kok Pinjam Uang Sih?"

Seorang perempuan masuk bank dan berkata Ia ingin pinjam US$ 400 ribu selama 6 bulan. Kemudian, Ia menjaminkan mobil mewah Rolls Royce miliknya dan meminta bank menahan mobilnya itu sampai utangnya lunas. Enam bulan kemudian, orang itu kembali ke bank, membayar US$400 ditambah US$10 bunga, dan mengambil kembali mobil Rollnya.

Lalu, petugas pinjaman bertanya kepadanya. "Mengapa orang yang mengendarai Roll Royce perlu pinjaman US$400 ribu?

Perempuan menjawabnya, "Saya harus ke Eropa selama 6 bulan dan di mana lagi saya dapat menitipkan Rolls selama itu hanya US$10?".

Dengan cepat, si petugas bank melongo kemudian tertawa mengakui kecerdikan si pemilik Roll Royce itu.

Contoh Teks Anekdot #2

"Tenda Hilang"

Justin dan Harry sedang mengikuti perkemahan musim semi. Di tengah malam, Justin terbangun dan membangunkan Harry.

"Hush.. Harry.. lihat ke langit dan katakan apa yang kamu lihat".

"Saya melihat jutaan bintang, Justin", kata Harry.

"Dan apa kesimpulannya, Harry?" Harry berpikir sejenak.

"Baik, berdasarkan astronomi, ada jutaan galaksi dan mungkin miliaran planet. Menurut astrologi, saya mengamati bahwa planet Saturnus berada di dalam Leo. Sementara menurut horologi, saya menyimpulkan bahwa waktu mendekati tiga seperempat pagi, menurut meteorologi, saya kira besok harinya bagus. Menurut teologi, saya lihat bahwa Tuhan Maha Kuasa dan kita begitu kecil tak berarti. Menurutmu sendiri apa, Justin?" tanya dia.

"Harry, tenda kita dicuri orang!" ungkap Justin, sambil menepuk dan memegang bahu Harry.

Keduanya pun baru menyadari, bahwa tendanya dicuri hingga panik kesana kemari mencari tendanya. Demikianlah cerita berakhir.

Contoh Teks Anekdot #3 

"Salurkan Hobi, Ditempat yang Salah"

Pada suatu hari, ada seorang pria petugas kebersihan yang sedang menyapu di pinggir jalanan kota. Tiba-tiba dari arah Barat, ada pengendara mobil yang melemparkan botol plastik, keluar kaca jendela mobil.

Petugas itu pun kesal, akhirnya ia pun menghentikan kegiatan menyapunya dan berteriak kencang.

"Woy.. kalo buang sampah liat-liat dong, jangan buang sampah seenaknya mentang-mentang pakai mobil, hargai saya, nggak liat kalau saya lagi kerja!".

Lalu, mobil itu pun berhenti, dan keluarlah seorang pria berpenampilan rapih berkemeja dan berdasi. Akhirnya, petugas kebersihan memilih untuk menghampiri orang itu.

"Pak, bisa kagak sih kalo buang sampah nggak di jalan? Ini saya susah bersihinnya tau yeh!" kata petugas dengan perasaan kesal.

"Sebelumnya maaf Pak, saya tadi tidak bermaksud gitu" jawab pria itu berdasi itu.

"Masih aja ngeles lu, alasan padahal udah ketahuan" lanjut petugas kebersihan

"Jadi gini Pak, saya ini hobi main basket, dan saya tadi sedang mencoba latihan dengan melempar botol ke tong sampah di sana" jawab pria berdasi menjawab sambil menunjuk tong sampah didekatnya.

Akhirnya petugas kebersihan meninggalkan pembicaraan sambil bergumam dan berbicara dalam hati.

"Duh, orang kaya ada-ada aja ye, dasar orang-orang zaman sekarang tambah aneh aja".

Contoh Teks Anekdot #4

"Salah Arti"

Seorang dosen fakultas hukum di suatu Universitas, sedang memberi kuliah tentang hukum pidana. Setelah memaparkan materi, dibuka sesi tanya jawab. Pada sesi itu si Dadang bertanya pada dosen, "Pak kalau kepanjangan dari KUHP itu apa?".

Lalu, dosen tidak menjawab, malah dilemparkannya pada si Andre, dan berkata:

"Saudara Andre, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan dari temanmu saudara Dadang!".

Dengan tegas si Andre menjawab, "Kasih Uang Habis Perkara, Pak!" jawab Andre sambil berdiri.

Mahasiswa lain yang ada di kelas pun tentu tertawa, sementara pak dosen geleng-geleng kepala, sambil menambahkan pertanyaan si Dadang.

"Saudara Andre, dari mana saudara tahu jawaban itu?" kata si dosen, sambil menatap arah Andre.

Pertanyaan tersebut dijawab Andre pula dengan tegas. "Peribahasa Inggris mengatakan 'Pengalaman adalah guru yang terbaik' begitu, Pak!" seisi kelas tertawa. Kemudian, 5 menit kemudian tawa itu mereda dan kelas kembali tenang.

Dari contoh contoh teks anekdot beserta strukturnya di atas, informasi yang dijelaskan diceritakan secara berurutan. Kelucuan teks anekdot ada pada saat Andre menjawab tentang arti KUHP menurutnya. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri dan tujuan dari teks anekdot tentunya.

Contoh Teks Anekdot #5 

"Anak Artis Makan di Warung"

Pada suatu hari di salah satu warung tenda kawasan Mampang. Gempi, anak salah satu artis terkenal memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Gempi: "Berapa semuanya?"

Pelayan: "Semuanya jadi Rp132 ribu Kak,"

Gempi yang memang nggak punya uang Rp50 ribuan langsung saja menyodorkan dua lembar Rp100 ribu.

Pelayan: "Ini kak, kembaliannya"

Gempi: "Sudah... simpan saja buat keluarga kamu".

Pelayan merasa senang, karena menerima Rp68 ribu dan langsung berterima kasih kepada Gempi.

Setelah beberapa jam kemudian, Rafathar, yang juga anak artis terkenal, memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Rafathar: "Berapa semuanya?"

Pelayan: "Semuanya Rp127 ribu Kak"

Rafathar lalu menyodorkan tiga lembar Rp50 ribu.

Pelayan: "Ini kak, kembaliannya."

Rafathar: "Sudah... simpan saja tip untuk kamu"

Pelayan pun dengan cepat langsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya, dan berterima kasih banyak ke Rafathar.

Setelah beberapa jam Soimah pun memanggil pelayan, untuk meminta nota pembayaran.

Soimah: "Berapa?"

Pelayan: "Semuanya Rp145 ribu."

Soimah menyodorkan Rp150 ribu dan menunggu beberapa menit, kemudian.

Soimah: "Lho, mana uang kembalian saya?"

Pelayan: "Ah, Mba, masa uang Rp50 ribu aja dikembalikan. Tadi Gempi dan Rafathar kembaliannya Rp68 ribu dan Rp23 ribu saja diberikan ke saya, masa kakak yang artis terkenal, Rp50 ribu saja minta dikembalikan?"

Soimah: "Tunggu dulu kamu tahu siapa Rafathar dan Gempi?"

Pelayan dengan cekatan menjawab: "Yah tahu, Mba! Gempi dan Rafathar anak artis terkenal"

Soimah: "Pintar kamu, tahu mereka anak artis. Nah sedangkan saya, kan anak penjual tukang Ikan!! Sekarang, mana kembalian saya?"

Pelayan: "%&!%$%".

Kemudian, orang-orang yang ada di warung itu tertawa mendengar percakapan tadi. Sambil kebingungan dan menatap sinis, pelayan pun memberi kembalian Soimah. Tapi, Soimah pun akhirnya memberi uang Rp100 ribu tambahan untuk diberikan kepada si pelayan.

Soimah: "Tapi emang lho saya anak orang penjual ikan. Yowes nih tak kasih Rp100 ribu untukmu".

Akhirnya, dengan perlakukan Soimah tersebut, pelayan pun merasa tak enak hati tapi ikut senang karena dia juga diberi tambahan tip oleh Soimah.

Dari contoh contoh teks anekdot beserta strukturnya di atas, orientasi menjelaskan tentang cerita anak artis yang ingin meminta nota pembayaran di sebuah warung makan. Terlihat, per tokoh diceritakan secara berurutan. Kelucuan teks anekdot ada pada saat Soimah mengungkapkan walaupun dia artis, tapi dia anak penjual ikan.

Pesan moral yang bisa diambil yaitu, jangan cepat menilai sifat. Sejatinya, bisa saja ada hal baik yang kita dapatkan, jika kita menghargai dan bersikap baik kepada seseorang.

(Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat