visitaaponce.com

Gandeng Koinpack by Alner, Nestlé Luncurkan Studi Kemasan Guna Ulang

Gandeng Koinpack by Alner, Nestlé Luncurkan Studi Kemasan Guna Ulang
Nestlé Indonesia dan Koinpack by Alner melakukan Program studi kemasan guna ulang.(Ist)

PERUSAHAAN Nestlé Indonesia memulai inovasi studi kemasan guna ulang pertamanya sebagai solusi alternatif kemasan sekali pakai untuk satu porsi sajian sejak Oktober lalu.

Didukung oleh Nestlé R&D Singapura dan Koinpack by Alner, studi ini bertujuan untuk mendorong konsumen mengembalikan kemasan produk yang telah digunakan sehingga dapat digunakan ulang.

Konsumen bisa mendapatkan produk Milo (22 g) dan Koko Kruch (15 g) dalam kemasan guna ulang yang dijual di 21 titik ritel di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, termasuk Alfamidi Super Bangka Raya, Tip Top Rawamangun, dan platform e-commerce serta mitra penjualan Alner seperti bank sampah, agen, dan warung.

Baca juga: Pedagang Makanan dan Minuman Tetap Andalkan Wadah Guna Ulang

Proses penjualan kemasan guna ulang ini menerapkan metode deposit return scheme dengan menyediakan reward berbentuk potongan harga atau pengembalian dana (cashback) setelah konsumen mengembalikan kemasan kosongnya.

Sejak 1971, Nestlé Indonesia selalu berupaya menciptakan manfaat bersama untuk individu dan keluarga, masyarakat, serta bumi.

Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Samer Chedid menyampaikan upaya Nestlé Indonesia untuk terus berkontribusi dalam melindungi, memperbaiki, dan memperbaharui bumi melalui pengembangan kemasan berkelanjutan.

“Setelah berhasil melaksanakan dua program studi kemasan isi ulang, kini Nestlé Indonesia kembali hadir dengan mengembangkan kemasan guna ulang," kata Samer dalam keterangan, Kamis (14/12).

"Studi pasar ini merupakan bukti nyata bahwa Nestlé Indonesia terus melakukan inovasi dalam memastikan aspek keberlanjutan dalam pelaksanaan bisnis kami," katanya.

Baca juga: KLHK: Kemasan Guna Ulang Kurangi Sampah Plastik

"Pengembangan solusi kemasan alternatif ini tidak saja menekankan pada aspek keberlanjutan lingkungan, namun juga tetap menjaga standar kualitas produk kami dan di saat bersamaan menawarkan pengalaman berbelanja yang baru serta nyaman bagi konsumen,” tutur Samer Chedid.

Pelaksanaan studi ini sejalan dengan komitmen Nestlé Indonesia dalam mewujudkan kemasan yang berkelanjutan pada 2025, dengan mengurangi sepertiga penggunaan plastik baru dan memastikan lebih dari 95% kemasan dapat didaur ulang atau diguna ulang, dengan tetap berkomitmen mencapai 100%.

Untuk mencapai komitmen tersebut, Nestlé percaya diperlukan upaya kolaboratif antara berbagai pemangku kepentingan untuk mengevaluasi dampak lingkungan sekaligus pendekatan inovatif mempelajari penerimaan konsumen terhadap sistem guna ulang.

Direktur Pengurangan Sampah KLHK Vinda Damayanti Ansjar mengungkapkan apresiasinya terhadap inisiatif tersebut,.

“Kami mengapresiasi komitmen PT Nestlé Indonesia yang secara konsisten bergerak mendukung upaya pemerintah sejak lama, terutama dalam area keberlanjutan lingkungan di Indonesia," jelas Vinda.

Baca juga: Nestlé Gandeng Qyos Luncurkan Studi Kemasan Isi Ulang Kedua, Ciptakan Kemasan berkelanjutan

"Sebagai perusahaan makanan dan minuman, Nestlé Indonesia telah memperlihatkan upayanya dalam mencari alternatif solusi pengembangan kemasan yang sejalan dengan Peraturan Menteri LHK no.75 tahun 2019," katanya.

Program studi kemasan guna ulang Nestlé Indonesia dan Koinpack by Alner tersebut akan berjalan selama kurang lebih 4 bulan, dan melakukan monitoring perilaku dan pengalaman berbelanja konsumen dalam pembelian maupun pengembalian kemasan guna ulang. 

Lebih lanjut lagi, dalam menjaga standar keaman pangan dan kualitas produk, proses operasional pengemasan produk dilakukan di fasilitas Nestlé Indonesia dengan mengikuti standard prosedur yang ketat.

“Membangun perilaku penggunaan kemasan guna ulang merupakan suatu tantangan tersendiri," kata Bintang Ekananda, CEO Alner

"Maka dari itu, melalui kolaborasi bersama PT Nestlé Indonesia, kami turut berkontribusi menyediakan uji coba sistem pengemasan alternatif untuk satu porsi sajian Nestlé Milo dan Koko Krunch." jealsnnya.

Direktur Sustainability PT Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo memaparkan, “Nestlé Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan mencapai zero environmental impact di sepanjang mata rantai usaha kami, baik bersama mitra peternak sapi perah dan petani kopi, UMKM, konsumen, hingga mitra distributor.” (S-4)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat