KLHK Kemasan Guna Ulang Kurangi Sampah Plastik
![KLHK: Kemasan Guna Ulang Kurangi Sampah Plastik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/11/029fadffa607bb3ef5724aaf7c2b1d72.jpg)
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai kemasan guna ulang memiliki hirarki tertinggi untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia. Hal itu disebabkan kemasannya yang bisa dipakai berulang kali, sehingga bisa mengurangi pemakaian kemasan AMDK sekali pakai yang berpotensi menambah pencemaran terhadap lingkungan.
Saat ini Indonesia juga sudah memiliki peraturan terkait 3R (reduce, reuse, recycle) yaitu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan 3R Melalui Bank Sampah yang menjadi dasar pelaksanaan bank sampah di Indonesia. Menurut Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar, baik Reduce, Reuse, dan Recycle, itu memiliki hirarkinya masing-masing.
“Reduce itu bagi orang-orang lingkungan, orang-orang persampahan, adalah paling tinggi hierarkinya. Jadi, kalau dia bisa mereduce itu sudah paling tinggi levelnya. Kemudian di bawah itu reuse, jadi dipakai berulang kali. Terakhir baru recycle,” ujarnya.
Menurut Novrizal, secara filosofis kemasan guna ulang itu memiliki hirarki yang lebih tinggi dari kemasan sekali pakai. “Kita tahu bahwa galon guna ulang itu reuse, berulang kali dipakai. Artinya, secara hirarki kan galon itu bisa kita take back,” tandasnya.
Kata Novrizal, sampah plastik merupakan persoalan yang sangat serius. Karenanya, KLHK menginginkan agar tidak ada persoalan baru lagi dengan sampah plastik ini. Caranya adalah memastikan sampah-sampah plastik itu tidak ditemukan lagi di tempat pembuangan akhir sampah (TPA). “Karenanya, kita ingin mendorong produsen untuk menunjukkan komitmennya dalam menjalankan EPR atau tanggung jawab mereka terhadap sampah plastik yang diakibatkan oleh produk-produk mereka, sesuai UU No.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,” katanya.
Dia mencontohkan untuk kemasan plastik sekali pakai yang digunakan para konsumen, di mana begitu selesai digunakan kemasan itu langsung dibuang ke tempat sampah. “Tidak bisa dibayangkan berapa banyak sampah plastik sekali pakai ini yang dibuang ke TPA-TPA. Nah, kondisi seperti itulah yang mendorong kita meminta para produsen itu untuk mengurangi produksi kemasan yang menggunakan plastik sekali pakai,” pungkasnya. (OL-8)
Terkini Lainnya
IWAPI dan KLHK Menyerahkan Bantuan Motor Sampah untuk Pengelolaan Sampah dan Penghijauan
Pembatalan Pemenang Tender PSEL Tunjukkan Tata Kelola Pemerintahan Kota Bekasi belum Optimal
Balon Berisi Sampah dari Korea Utara Terdeteksi Menggandung Parasit
1,5 Bulan ke Depan, Sampah di Sungai Citarum Wilayah Batujajar Bisa Bersih
Kerahkan 1000 Petugas Kebersihan, Sampah Puncak HUT Jakarta Capai 33 Ton
Bentuk Komunitas Kelola Sampah Rumah Tangga secara Mandiri
3 Juli Hari Apa? Yuk Kita Peringati dan Terapkan Sehari-hari
Gerakan Sekolah Sehat Tingkatkan Edukasi Sampah Plastik
KLHK Tegaskan Komitmen Akhiri Polusi Plastik lewat Kampanye Resik
Waspadai Bromat, Senyawa Kimia di Air Minum Kemasan yang Lebih Bahaya dari BPA
Jangan Gunakan Kantong Plastik untuk Bungkus Daging Kurban
Investasi US$100 Juta Dialokasikan untuk Ekspansi Kapasitas Pabrik
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap