visitaaponce.com

Heboh Kadaver di Unpri, Pahami Fungsi dan Sejarahnya

Heboh Kadaver di Unpri, Pahami Fungsi dan Sejarahnya
Ilustrasi(MI)

Penemuan lima jasad di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatra Utara, masih terus menjadi perbincangan di ruang publik. Pihak kampus membantah bahwa jasad-jasad itu adalah mayat korban pembunuhan. Mereka mengklaim itu merupakan kadaver atau tubuh manusia yang telah meninggal dunia yang digunakan untuk tujuan pembelajaran di fakultas kedokteran.

Lalu, apa sebetulnya fungsi kadaver dan bagaimana sejarah penggunaannya?

Menurut terjemahan, kadaver diartikan sebagai bangkai atau mayat. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga memberikan definisi serupa terkait hal ini.

Penggunaan kadaver dalam konteks pendidikan kedokteran adalah langkah umum karena mahasiswa kedokteran mempelajari struktur tubuh manusia menggunakan jenazah yang telah diawetkan. Keberadaan kadaver sebagai bahan pembelajaran di lingkungan akademis menjadi suatu praktik yang diterima secara luas dalam rangka memahami anatomi dan prosedur medis secara mendalam.

Baca juga: Kapolda Sumut Pastikan 5 Mayat di Unpri adalah Cadaver

Tidak jarang, pengalaman praktikum kadaver menjadi momok bagi sebagian mahasiswa kedokteran, terutama bagi mereka yang baru memulai studi. Bentuk dan pengalaman praktikum ini dapat meninggalkan kesan mendalam dan bahkan mempengaruhi selera makan mahasiswa tersebut, membuatnya menjadi tidak nafsu makan untuk beberapa waktu setelah praktikum. Fenomena ini sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa kedokteran, yang harus menghadapi realitas keseharian di dunia kedokteran.

Sejarah penggunaan kadaver

Sejarah penggunaan kadaver dalam konteks medis dan pendidikan memiliki akar yang panjang dan telah melibatkan perkembangan signifikan sepanjang zaman. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah kadaver:

1. Zaman Kuno:

Praktik pembedahan dan studi anatomi pada jenazah manusia telah dilakukan sejak zaman kuno. Di Mesir kuno, para ahli kedokteran telah terlibat dalam pembalsaman dan pembedahan mayat untuk memahami struktur tubuh manusia. Praktik serupa juga ditemukan di Yunani kuno. Saat itu, dokter terkenal seperti Herophilus dan Erasistratus melakukan diseksi pada jenazah manusia untuk penelitian anatomi.

Baca juga: Total 5 Mayat Ditemukan di Kampus Unpri Medan

2. Abad Pertengahan:

Pada Abad Pertengahan, perkembangan ilmu kedokteran dan anatomi agak terhambat karena adanya pembatasan etika dan agama terhadap pembedahan jenazah manusia. Namun, beberapa universitas di Eropa mulai menggunakan jenazah untuk tujuan pendidikan di ruang diseksi.

3. Abad ke-16 hingga ke-18:

Renaissance membawa perubahan signifikan dalam pendekatan terhadap studi anatomi. Tokoh seperti Andreas Vesalius memainkan peran penting dalam menggagas pemahaman anatomi manusia melalui diseksi kadaver. Pada masa ini, di beberapa universitas, praktikum diseksi mulai menjadi bagian integral dari kurikulum kedokteran.

4. Abad ke-19:

Pada abad ke-19, peningkatan kebutuhan akan pengetahuan anatomi memicu peningkatan penggunaan kadaver dalam pendidikan medis. Banyak sekolah kedokteran mulai memiliki laboratorium diseksi dan meningkatkan pemahaman mahasiswa melalui penggunaan jenazah yang diawetkan.

5. Abad ke-20 hingga Sekarang:

Penggunaan kadaver dalam pendidikan kedokteran terus berkembang sepanjang abad ke-20 dan ke-21. Seiring dengan kemajuan teknologi, metode pengawetan dan penyimpanan mayat juga mengalami perkembangan. Selain itu, etika dan regulasi mengenai penggunaan kadaver juga semakin diperketat untuk memastikan penggunaannya dilakukan dengan hormat dan bertanggung jawab.

Penggunaan kadaver dalam pendidikan kedokteran masih relevan dan penting hingga saat ini, meskipun teknologi simulasi dan model virtual semakin banyak digunakan. Kadaver tetap menjadi sumber belajar yang tak ternilai, memberikan pemahaman yang mendalam tentang struktur tubuh manusia yang sulit dicapai melalui metode lain. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat