visitaaponce.com

Perkuat Kecakapan Digital, Kominfo Apresiasi Peluncuran Buku Bernalar Sebelum Klik

Perkuat Kecakapan Digital, Kominfo Apresiasi Peluncuran Buku Bernalar Sebelum Klik
Wamenkominfo Nezar Patria(MI / Amir MR)

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengapresiasi peluncuran buku berjudul 'Bernalar Sebelum Klik' karya Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI, Agus Sudibyo. Buku yang diluncurkan hari ini, Senin (18/12) dinilai mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat kecakapan digital di era disrupsi.

"Saya kira pentingnya buku 'Bernalar Sebelum Klik' ini dalam rangka memperkuat kecakapan digital masyarakat kita,” ujar Wamenkominfo Nezar Patria, Senin (18/12).

Dijelaskannya, kehadiran teknologi membawa dampak positif sekaligus negatif. Pemerintah, melalui Kominfo terus membangun sejumlah data center dan memperkuat konektivitas infrastruktur teknologi dan digitalisasi. Namun, di sisi lain juga dibutuhkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cakap akan digital.

Baca juga : Menkominfo Sambut Baik Naskah Kajian Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik

“Kalau infrastrukturnya sudah bagus tetapi SDM-nya tidak bisa menggunakan apa yang kita sebut tol langit dengan produktif, positif, saya kira akan terjadi banyak kekacauan,” kata dia

Baca juga : Data Pemilih Bocor, Kominfo Dapat Jatuhkan Sanksi ke KPU

Agus Sudibyo selaku penulis mengungkapkan bahwa buku tersebut terinspirasi dari kehidupan keluarganya sendiri. Menurutnya, anak-anak termasuk kelompok yang kecanduan gadget, sehingga menimbulkan kekhawatiran.

“Jadi kami, saya dan istri, itu gelisah anak kami masih kelas 5 SD seperti halnya anak-anak di Indonesia, kami merasa anak kami kecanduan gadget. Tetapi setelah kami pikir-pikir yang kecanduan gadget itu bukan hanya anak kami, kami semua kecanduan gadget, yang lebih parah itu justru saya dan istri saya,” tuturnya.

Agus mengatakan bahwa kecanduan gadget merupakan problem generik yang secara tidak sadar dialami oleh hampir semua orang di Indonesia. Lantas hal itu mendorongnya untuk menulis buku sebagai upaya memperkuat literasi digital masyarakat.

“Jadi, yang ditawari buku semacam ini adalah menawarkan bahan pokok yang tidak dijual di minimarket dan supermarket. Bahan pokok yang hari ini menjadi kebutuhan dasar hampir semua orang,” ucapnya.

Dia menjelaskan, bahan pokok itu adalah pulsa atau kuota internet. Selain itu, ada bahan pokok lainnya yang tidak kalah penting, yaitu literasi digital. Jadi, semakin tinggi kebutuhan masyarakat terhadap pulsa semakin tinggi juga kebutuhan masyarakat terhadap literasi digital.

“Inilah yang coba dibahas dalam buku ini. Dan buku ini membahas problem-problem yang kita hadapi karena kita mengalami kecanduan gadget,” jelasnya

Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid juga mengapresiasi buku karya Agus Sudibyo tersebut. Menurutnya, buku itu sangat komprehensif dan lengkap serta layak sekali dibaca. Sebab, buku tersebut mengajarkan masyarakat untuk bijak menggunakan media berbasis digital.

"Peluncuran buku bertajuk 'Bernalar Sebelum Klik: Panduan Literasi Digital', ini patut kita apresiasi. Mengingat karya ini bagian dari upaya menggalakkan program literasi digital," ucap Meutya.

Di sisi lain, Meutya juga menyambut baik peluncuran buku tersebut yang berbarengan dengan pelaksanaan Pemilu 2024. Mengingat adanya potensi pembuatan dan penyebaran konten negatif, hoaks, ujaran kebencian, pencemaran nama baik yang dilakukan melalui media sosial di tahun politik seperti saat ini.(Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat