visitaaponce.com

5 Alasan Konoha Disamakan dengan Indonesia

5 Alasan Konoha Disamakan dengan Indonesia
Konoha, sebuah desa fiksi di dalam serial anime Naruto Shippuden yang dianggap mirip dengan Indonesia. (Pinterest)

VIRAL istilah Konoha yang makin sering kita dengar di media sosial dan televisi, bahkan sering menjadi bahan roasting warga net seperti platform X. Apa maksudnya?

Kata 'Konoha' tidak hanya populer di kalangan masyarakat, namun juga kerap digunakan oleh pejabat maupun tokoh publik dalam merespons kabar viral di media sosialnya.

Secara umum, banyak orang menggunakan kata Konoha untuk merujuk kepada Negara Indonesia atau untuk mengomentari perilaku aneh warga Indonesia. Memangnya apa hubungan antara Konoha dan Indonesia? Berikut penjelasannya

Baca juga : Konoha, Wakanda

 

5 Alasan Konoha disamakan dengan Negara Indonesia

Konoha adalah sebuah desa fiksi di dalam serial anime Naruto Shippuden yang dianggap mirip dengan Indonesia. 

Persamaan ini muncul karena terdapat banyak kesamaan antara kedua negara tersebut, baik dari segi keberagaman masyarakatnya maupun kesamaan jumlah pemimpin. Oleh karena itu, banyak warganet setuju untuk menyebut Indonesia sebagai Negara Konoha.

Baca juga : Wakanda No More, Indonesia Forever' Slogan Anies untuk Promosikan Kebebasan

Kesamaan antara Indonesia dan Konoha juga terlihat dalam aspek kepemimpinan negara. Dalam serial Naruto, Konoha memiliki tujuh pemimpin yang disebut sebagai Hokage. Hal ini kemudian dikaitkan dengan beberapa presiden yang telah memimpin Indonesia.

 

1. Pemimpin Negara Konoha dan Indonesia

 

Hashirama, Hokage pertama Konoha. (Dok Naruto Fandom)

 

Presiden Pertama Indonesia yakni Ir. Soekarno dianggap mirip dengan Hokage pertama Konoha, yaitu Hashirama. Keduanya merupakan pendiri negara dan memiliki sifat yang tegas. 

Lalu presiden kedua yaitu Soeharto, dinilai memiliki kemiripan dengan Tobirama Senju, yang merupakan Hokage kedua Konoha, karena keduanya turut membantu pemimpin pertama dalam membentuk negara.

Selain itu, Indonesia dan Konoha sama-sama dipimpin oleh individu yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, seperti B.J Habibie dan Hiruzen Sarutobi. Gus Dur atau K.H Abdurrahman Wahid dianggap mirip dengan Minato Namikaze karena keduanya melepaskan jabatan demi menjaga perdamaian negaranya masing-masing.

Kemiripan antara Indonesia dan Konoha juga melibatkan presiden kelima, Megawati Soekarnoputri yang merupakan anak dari presiden pertama Indonesia, Soekarno. Hokage kelima Konoha adalah Tsunade, cucu Hokage pertama dari Hashirama Senju. Keduanya juga menjabat sebagai presiden pertama di wilayah masing-masing.

Tak hanya itu, Susilo Bambang Yudhoyono dianggap memiliki kemiripan dengan Kakashi Hatake sebagai pemimpin keenam Konoha, karena keduanya berasal dari lingkungan militer. Yang terakhir adalah Presiden Joko Widodo dianggap memiliki kesamaan dengan Naruto Uzumaki karena memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan kedamaian di negara lain.

 

2. Berdamai dengan Lawan

 

Para pemimpin terutama pada pemerintahan pemimpin ketujuh, terlihat berusaha untuk menciptakan perdamaian dengan lawan-lawannya. 

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengangkat Prabowo Subianto, yang sebelumnya menjadi rival dalam Pemilu sebagai Menteri Pertahanan. Di Konoha, Naruto mempercayakan kepala keamanan Konoha kepada Sasuke, yang dulunya adalah rivalnya sebagai seorang ninja.

 

3. Memiliki Kelompok Besar yang Berpengaruh

 

Indonesia memiliki beragam suku daerah yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, seperti suku Batak, Sunda, Jawa, Betawi, Minang, Bugis, dan lain-lain. Konoha pun demikian, sama-sama memiliki banyak Klan Ninja yang bersatu seperti Hyuga, Senju, Uchiha, Yamanaka, Akimichi, Nara, dan lainnya.

Selain itu, baik Indonesia maupun Konoha memiliki kelompok besar yang berpengaruh di dalam negaranya. Di Indonesia sendiri pernah memiliki kelompok PKI yang memiliki pengaruh besar dan dianggap sebagai ancaman oleh Soeharto sebagai presiden kedua Indonesia. 

Lalu pada serial kartun ini, Konoha memiliki kelompok Klan Uchiha yang mempunyai kekuatan dan pengaruh besar yang membuatnya dibenci oleh Hokage kedua Konoha, yaitu Tobirama Senju.

 

4. Jokowi, Hokage, dan Desa Konoha

Hokage dari satu sampai tujuh. (Dok Istimewa)

 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, pernah memberikan tanggapan positif atas penjelasan tentang Hokage oleh seorang santri bernama Yadian. 

Yadian adalah seorang santri Pondok Pesantren Al-Khoirot di Malang, Jawa Timur. Beliau menjelaskan konsep Hokage dan Desa Konoha kepada Presiden ke tujuh RI. Jokowi menyatakan apresiasinya dan menyampaikan harapannya untuk menjadikan Indonesia seperti Konoha dalam kepemimpinan Uzumaki Naruto yang damai, alim, dan disiplin.

 

5. Sosok Gibran di Konoha

 

Tokoh Boruto dalam Desa Konoha. (Sumber : Wikipedia)

 

Akun TikTok @ngelantur_idn juga menyatakan kemiripan Gibran Rakabuming dengan sebuah tokoh dalam Konoha. Menurutnya, peran Gibran dalam dunia politik Indonesia serupa dengan karakter Boruto yang merupakan murid dari Sasuke.

Pernyataan tersebut merujuk pada keputusan Gibran untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2024. Kesamaan Gibran dengan Boruto terletak pada fakta bahwa Boruto adalah anak dari Naruto, Hokage ketujuh.

Wow, sungguh bisa disamakan, bukan?

 

Konoha dan Wakanda

Lalu bulan Agustus 2023 Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan dalam pidatonya saat mengisi Kuliah Kebangsaan di FISIP Universita Indonesia, beliau menyebutkan kata ‘konoha’ dan ‘wakanda’ secara tiba-tiba. 

Dalam acara tersebut, Anies menjelaskan bahwa kedua kata tersebut sering digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bentuk kritik, namun disampaikan dengan rasa takut.

Menurut Anies, kualitas demokrasi perlu ditingkatkan dan demokrasi bukan hanya sebatas Pemilu, melainkan nilai-nilai yang tumbuh di dalam masyarakat. Demokrasi seharusnya memungkinkan penyampaian aspirasi tanpa rasa takut dan tekanan, menuju keputusan yang dapat dilaksanakan secara damai. 

Anies pun menambahkan bahwa masih terdapat banyak peraturan yang membuat masyarakat merasa takut untuk menyuarakan pendapatnya. 

Baginya, jika masyarakat masih menggunakan istilah 'Konoha' dan 'Wakanda' untuk menyampaikan kritik terhadap Indonesia, itu menunjukkan adanya masalah terkait kebebasan berpendapat di negara ini.

Penggunaan kata-kata tersebut juga menunjukkan adanya sensor diri dalam masyarakat. Ia memberikan contoh kritik terhadap polusi udara di Jakarta yang menyebut nama Kota Lahore sebagai bentuk self-censorship. Anies menekankan bahwa Indonesia membutuhkan demokrasi yang baik, yang mengedepankan ide dan gagasan dalam proses politik dan kebijakan untuk mencapai kesejahteraan.

Itulah sejumlah kesamaan terkait negara Konoha dan Indonesia. Merujuk pada pernyataan capres nomor urut satu sudah seharusnya warga negara tidak menyampaikan kritikan dengan kata lain, karena Indonesia merupakan negara demokrasi. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat