visitaaponce.com

Keseruan di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Intip Sejarah, Daya Tarik, dan Tiket Masuknya

Keseruan di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, Intip Sejarah, Daya Tarik, dan Tiket Masuknya!
Museum Seni Rupa dan Keramik(instagram/@iis_putria)

Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta menjadi saksi bisu yang mengabadikan perkembangan seni di Indonesia, khususnya mulai abad 10 M.

Di tempat wisata ini kamu bisa mengintip dan mengeksplorasi berbagai karya seni, mulai dari lukisan bersejarah karya maestro Indonesia, sketsa, patung,  hingga beragam kerajinan keramik.

Kamu bisa melihat koleksi seni sembari meresapi makna di balik setiap karya. 

Terletak di kawasan Kota Tua, museum ini merupakan destinasi yang menarik bagi para pecinta seni dan wisatawan yang ingin menyelami kekayaan budaya Indonesia. 

Baca juga: 7 Aktivitas Seru di Sekitar Alun-Alun Bandung, Tempat Wisata Hits yang Wajib Kamu Kunjungi!

Nah, bagi kamu yang berminat mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik, simak dulu sejarah, daya tarik, serta panduan terkait tiket masuknya!

Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta

Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik

(Jakarta Tourism)

Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta memiliki akar sejarah yang kuat.

Bertempat di Gedung Raad van Justitie, awalnya museum ini merupakan Balai Seni Rupa yang diresmikan oleh Wakil Presiden Adam Malik pada 1976.

Kemudian, tahun 1977 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan satu sisi gedung Raad van Justitie sebagai Museum Keramik. 

Seiring bertambahnya koleksi keramik yang semakin beragam, Balai Seni Rupa pun digabung dengan Museum keramik dan diresmikan pada tahun 1990 sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik.

Baca juga: 6 Aplikasi Penjernih Foto Gratis, Buat Gambar Lebih Jelas dan Tajam!

Jauh sebelumnya, pada saat didirikan pada 1870, gedung ini dulunya merupakan kantor pengadilan Belanda. Bahkan sempat juga dijadikan asrama hingga penyimpanan alat-alat militer oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949.

Gedung ini juga sempat berganti nama menjadi Tahun menjadi Koto Hoin pada saat pendudukan Jepang di tahun 1942. 

Dalam perjalanan sejarahnya, museum ini pernah mengalami renovasi besar pada tahun 1995. Proses ini memberikan tatanan yang lebih modern dan memadukan tradisi dengan nuansa kontemporer.

Sekarang, museum yang berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta ini bukan hanya menjadi tempat menjelajahi karya seni rupa, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan apresiasi seni.

Demi memastikan kelestarian karya seni yang rentan terhadap kerusakan, akibat faktor cuaca dan waktu, pengelola museum pun kerap melakukan pemeliharaan koleksi seni hingga gedung museum.

Baca juga: Inilah 5 Objek Wisata di Kawasan Alas Purwo, Ada Pantai Favorit Peselancar Dunia!

Daya Tarik Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta

Daya Tarik Museum Seni Rupa dan Keramik

(instagram/@museum_keramikjkt)

Museum ini menyimpan lebih dari 1.800 karya seni rupa, termasuk lukisan, patung, dan karya seni kontemporer.

Pengunjung dapat menyaksikan evolusi seni Indonesia dari berbagai periode, mulai dari seni klasik hingga modern.

Ketika memasuki galeri lukisan klasik, kamu akan melihat karya-karya yang sering kali menampilkan lukisan tentang kehidupan sehari-hari, mitologi, dan pemandangan alam yang khas.

Koleksi lukisan di galeri museum dikelompokkan dalam beberapa ruangan berdasarkan periode, di antaranya Masa Raden Saleh (1880–1890), Masa Hindia Jelita (1920-an), Pendudukan Jepang (1942–1945), hingga zaman modern yang berisi karya-karya seni lukis baru mulai 1960 sampai sekarang.

Kamu juga bisa memindai QR Code beberapa lukisan untuk mengetahui penjelasan lebih dalam mengenai karya tersebut.

Sebagai museum yang fokus pada seni rupa dan keramik, koleksi keramik di museum ini pun cukup banyak.

Mulai dari gerabah tradisional hingga karya seni modern yang inovatif. Setiap seni keramik yang ditampilkan memiliki cerita dan nilai estetika yang unik.

Pameran keramik tradisional hingga karya seni modern memberikan gambaran komprehensif tentang kekayaan budaya keramik Indonesia.

Museum ini juga menampilkan beragam keramik dari mancanegara mulai abad 16 sampai dengan awal abad 20, di antaranya keramik dari Thailand, Tiongkok, Jepang, Vietnam, dan Eropa.

Baca juga: Inilah 5 Daya Tarik Tangkuban Perahu, Punya Banyak Kawah yang Eksotis!

Ada pula koleksi seni rupa lain yang jumlahnya sekitar 500 karya, meliputi sketsa, batik tulis, grafis, patung, dan totem kayu.

Tak hanya itu, Museum Seni Rupa dan Keramik juga secara rutin menggelar pameran tematik untuk memberikan pengalaman berbeda kepada pengunjung.

Pameran tersebut mencakup berbagai tema, mulai dari seni rupa kontemporer hingga warisan keramik nusantara, atau bahkan kolaborasi seniman lokal dan internasional.

Ada juga berbagai kegiatan edukatif, seperti lokakarya seni dan kunjungan sekolah, agar pengunjung, terutama pelajar, dapat mendalami dan memahami seni secara lebih mendalam.

Nah, bagi kamu yang suka dan tertarik untuk membuat karya seni, museum ini menawarkan workshop membuat gerabah atau keramik hingga pembakaran menggunakan oven.

Dengan membayar Rp50.000 di koperasi museum, kamu mendapat tanah liat yang bisa dibawa pulang, penyewaan alat pottery, hingga bimbingan dari pengrajin keramik.

Kamu akan diajari tentang pembuatan gerabah mulai dari teknik pinching (pijit), cetak, dan roda putar.

Hal ini membuat Museum Seni Rupa dan Keramik menjadi tempat yang ramah bagi anak-anak sekolah dan keluarga yang ingin mencari hiburan di akhir pekan, yakni dengan mengunjungi tempat wisata bersejarah yang menawarkan edukasi menarik.

Jangan lupa untuk berbelanja di toko suvenir museum. Toko suvenir ini menyediakan berbagai barang unik, seperti replika seni terkenal, buku seni rupa, kerajinan tangan khas Indonesia, kartu pos, sketsa, hingga lukisan.

Tidak hanya mengagumkan dari dalam, desain bangunannya yang klasik menciptakan suasana yang memesona dan memberikan sentuhan artistik pada pengalaman museum.

Baca juga: Layak Dicoba! 10 Aplikasi Pelacak Lokasi Gratis di Android untuk Pantau Orang Tersayang

Tiket Masuk dan Jam Operasional

Tiket Masuk Museum Seni Rupa dan Keramik

(instagram/@adins_24)

Untuk menikmati keindahan Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta, pengunjung perlu membeli tiket masuk yang harganya sangat terjangkau. Museum ini bahkan memberikan diskon khusus untuk pelajar dan rombongan.

Museum ini buka setiap hari Selasa hingga Minggu serta tanggal merah, mulai dari pukul 9 pagi hingga 3 sore.

Sementara untuk workshop gerabah dapat dikunjungi mulai pukul 9 pagi hingga 2 siang.

Adapun rincian harga tiket masuk Museum Seni Rupa dan Keramik sebagai berikut:

Anak atau Pelajar perorangan: Rp2.000 / orang
Mahasiswa perorangan: Rp3.000 / orang
Dewasa perorangan: Rp5.000 / orang
Rombongan Anak atau Pelajar: Rp1.500 / orang
Rombongan Mahasiswa: Rp2.250 / orang
Rombongan Dewasa: Rp3.750 / orang

Pembelian tiket hanya dapat dilakukan secara offline di loket museum dengan metode pembayaran uang elektronik.

Museum ini juga cukup mudah diakses karena berada di kawasan wisata Kota Tua yang ramai, sehingga pilihan akomodasi pun banyak.

Selain menggunakan kendaraan pribadi, kamu bisa menggunakan kereta Commuter Line atau KRL dan turun di stasiun Jakarta Kota. Jika menggunakan Transjakarta, kamu bisa turun di halte Kota.

Baca juga: 4 Fakta Menarik di Balik Keindahan Danau Toba, Danau Vulkanik Terbesar di Dunia!

Dengan menggabungkan sejarah yang kaya dan koleksi seni, Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta membuka pintu bagi semua orang untuk menyelami dan mengapresiasi kekayaan seni Indonesia.

Bukan hanya memajang karya seni rupa dan keramik dari Indonesia, museum ini juga memiliki fungsi untuk menyimpan, mengamankan, merawat, meneliti, dan memperagakan beragam koleksi karya seni dan keramik dari masa ke masa.

Tak hanya memberikan hiburan visual, tetapi juga wawasan mendalam tentang keindahan dan keberagaman budaya Indonesia.

Selain berkunjung ke Museum Keramik, kamu juga bisa melihat koleksi seni lainnya di Museum Wayang serta Museum Tekstil yang juga berlokasi di kawasan Kota Tua.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Angelina Alegowo

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat