visitaaponce.com

7 Aktivitas Seru di Sekitar Alun-Alun Bandung, Tempat Wisata Hits yang Wajib Kamu Kunjungi

7 Aktivitas Seru di Sekitar Alun-Alun Bandung, Tempat Wisata Hits yang Wajib Kamu Kunjungi!
Masjid Raya di Alun-alun Bandung(Pemerintah Kota Bandung)

Alun-alun Bandung merupakan salah satu pusat keramaian yang terletak di pusat Kota Bandung, Jawa Barat. Tempat ini menjadi salah satu daya tarik utama sekaligus ikon di kota kembang tersebut karena letaknya yang strategis.

Terkenal dengan areanya yang lapang dan tamannya yang hijau, Alun-alun Bandung menawarkan suasana yang menyenangkan dan nyaman bagi pengunjung yang datang.

Banyak warga setempat dan wisatawan yang menjadikannya tempat berkumpul, baik untuk bersantai, berolahraga, atau sekadar menikmati udara segar.

Kamu dapat mengunjungi alun-alun setiap harinya selama 24 jam tanpa membayar tiket masuk alias gratis. 

Seiring berjalannya waktu, alun-alun ini pun telah mengalami beberapa kali perubahan tata letak.

Kini, tempat rekreasi ini memiliki beragam fasilitas, termasuk area bermain untuk anak-anak, sejumlah kios makan yang menyajikan kuliner khas Bandung, area parkir yang memudahkan akses bagi pengunjung, ruang baca atau perpustakaan, hingga layanan Wi-Fi gratis.

Di sekitar Alun-alun Bandung juga terdapat beberapa tempat wisata lain yang tak kalah menarik. Mulai dari masjid, tempat bersantai, museum, hingga wisata kuliner.

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Bandung yang Viral, Cocok untuk Habiskan Liburan Akhir Tahun!

Penasaran? Yuk, simak informasinya sampai habis!

Aktivitas Seru di Sekitar Alun-Alun Bandung

1. Masjid Raya Bandung

Di lapangan alun-alun juga terdapat Masjid Raya Bandung atau yang sering disebut sebagai Masjid Alun-alun.

Masjid ini kerap dijadikan sebagai pusat kegiatan keagamaan di Bandung, seperti pengajian, rajaban, perayaan maulid nabi, atau peringatan hari besar Islam yang lainnya. Bahkan digunakan sebagai tempat untuk melangsungkan akad nikah.

Saat pertama didirikan pada 1810, Masjid Alun-alun memiliki bentuk khas bangunan Sunda. Namun setelah mengalami beberapa kali renovasi hingga tahun 2001, arsitektur masjid berubah menjadi lebih megah dan memiliki corak Arab.

Selain tempat ibadah, masjid ini juga dijadikan sebagai tempat wisata.

Salah satu ciri khas Masjid Alun-alun adalah adanya dua bangunan menara kembar berwarna putih, yang memiliki tinggi sekitar 81 meter dengan 19 lantai. 

Menara ini memberikan panorama indah kota Bandung dan sekitarnya dari ketinggian, sehingga menjadi tempat favorit bagi para pengunjung yang ingin menikmati pemandangan yang menawan. 

Di sekitar masjid juga banyak terdapat kios kecil yang menjual makanan dan minuman khas Bandung.

Baca juga: Inilah 5 Daya Tarik Tangkuban Perahu, Punya Banyak Kawah yang Eksotis!

2. Kawasan Penjara Banceuy

Dari Alun-alun Bandung, kamu bisa mampir ke Monumen Penjara Banceuy, yang menjadi bagian dari sejarah perjuangan rakyat Indonesia.

Penjara ini dulunya pernah menjadi lokasi Presiden Soekarno ditahan, berkaitan dengan kasus PNI pada 1929. Bung Karno serta tiga rekan dari PNI, Maskoen, Gatot Mangkoepradja dan Soepriadinata dijebloskan ke penjara Banceuy hingga akhir tahun 1931.

Awalnya penjara ini dibangun tahun 1877 pada masa pemerintahan Hindia Belanda, dan diperuntukkan bagi tahanan politik dan kriminal tingkat rendah.

Namun, pada tahun 1983, bangunan Penjara Banceuy dihancurkan untuk dijadikan pertokoan Banceuy Permai. Kecuali satu sel tahanan nomor 5 bekas Soekarno dan salah satu bagian menara pengawas, yang dibiarkan tersisa hingga sekarang. 

Meski nampak terkepung bangunan toko, kawasan monumen ini cukup asri, ditambah dengan sosok patung Soekarno yang tengah duduk dan merenung dekat bangunan sel, dengan latar dinding batu granit. 

Sementara itu, Penjara Banceuy sendiri dipindahkan ke Jalan Soekarno-Hatta, di sisi barat daya Kota Bandung.

Baca juga: Inilah 5 Objek Wisata di Kawasan Alas Purwo, Ada Pantai Favorit Peselancar Dunia!

3. Masjid Al-Imtijaz

Tak jauh dari Alun-alun Bandung juga terdapat masjid bercorak khas bangunan Cina, yang sekilas terlihat seperti kelenteng.

Masjid Al-Imtijaz sengaja dibangun dan diresmikan pada tahun 2010 dengan mengadopsi budaya Tiongkok, lengkap dengan ornamen khas Tionghoa.

Pembangunan tersebut digerakkan oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Raden Nana Nuriana, yang ingin meningkatkan keberagaman dan keselarasan etnis Tionghoa Islam dengan umat Islam lainnya.

Masjid berwarna merah dan kuning dengan hiasan lampion ini memiliki dua lantai dan dapat menampung jamaah hingga 200 orang.

4. Museum Konferensi Asia Afrika

Dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 merupakan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Untuk mengabadikan peristiwa yang merupakan tonggak terbesar keberhasilan politik luar negeri Indonesia, didirikanlah Museum Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka, Bandung. 

Dengan berjalan kaki sekitar 270 meter dari Alun-alun Bandung, kamu bisa mengeksplor Museum Konperensi Asia Afrika, yang diresmikan pada 1980 lalu.

Di museum ini, kamu bisa menjelajahi pameran diorama, foto dan dokumen terkait Konferensi Asia Afrika, perpustakaan yang banyak berisi buku sejarah dan politik, hingga ruang audio visual.

Tidak perlu membayar tiket masuk ke museum ini, cukup datang pada hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu pukul 9 pagi hingga 12 siang serta pukul 1 siang hingga 3 sore.

Baca juga: 7 Aplikasi Desain Baju di Android, Bisa Bikin Kaos Kembaran dengan Pasangan!

5. Kawasan Heritage Braga

Berjarak sekitar satu kilometer dari Alun-alun Bandung, kamu bisa bisa menjelajahi Kawasan Heritage Braga.

Braga memang terkenal dengan beberapa bangunan khas peninggalan kolonial Belanda, sehingga banyak wisatawan yang pergi ke Bandung mampir ke jalanan ini.

Selain mengeksplorasi gedung-gedung kuno, di jalan Braga kamu juga bisa mampir ke Braga Citywalk, Grey Art Gallery, Taman Braga, Cafe, hingga toko suvenir.

Ada pula komunitas yang bergerak di bidang pariwisata bernama Braga Heritage.

Bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung, komunitas ini menawarkan jasa pemandu wisata keliling Kampung Braga, termasuk dengan menjelajahi pemukiman warga hingga mencicipi jajanan khas Bandung.

Dengan membayar Rp50.000 hingga Rp100.000, pengunjung akan diajak jalan-jalan sambil mengeksplorasi sejarah Braga. Di akhir rute, akan ada suvenir kopi seduh legendaris khas Toko Kopi Aroma yang sudah bekerja sama dengan Braga Heritage.

Beberapa kali, komunitas ini juga mengadakan kegiatan sosial seperti melukis, membaca buku bersama, hingga screening film.

Baca juga: Layak Dicoba! 10 Aplikasi Pelacak Lokasi Gratis di Android untuk Pantau Orang Tersayang

6. Pasar Antik Cikapundung

Mencuatnya tren barang vintage dewasa ini membuat peminat barang antik semakin bertambah, tak terkecuali anak muda.

Di dekat Alun-alun Bandung ada pasar barang antik yang cukup lengkap. Jika kamu teliti dan jeli, kamu bisa mendapatkan barang yang bagus dengan harga terjangkau, apalagi jika kamu bisa menawar harga.

Lokasi Pasar Antik Cikapundung cukup strategis karena berada di pusat kota.

Meski baru lima tahun beroperasi, pasar yang terletak sekitar 400 meter dari Museum Konferensi Asia Afrika ini sudah cukup populer bagi para kolektor barang antik.

Kamu bisa menemukan beragam barang antik dari berbagai periode, mulai dari uang koin zaman dulu, piringan hitam, patung, kamera analog tahun 1950-an, pernak-pernik dari porselen, lampu antik, perabot rumah tangga, lukisan, kristal, dan banyak lagi.

Baca juga: 6 Aplikasi Penjernih Foto Gratis, Buat Gambar Lebih Jelas dan Tajam!

7. Sudirman Street Food

Jika kamu lapar usai jalan-jalan di sekitar Alun-alun Bandung, kamu bisa mampir ke Sudirman Street Food, yang menaungi lebih dari 70 kios makanan dan minuman.

Tempat kuliner yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman ini buka setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 11 malam.

Mulai dari makanan ringan, makanan daerah, jajanan kekinian, hingga kuliner khas Asia bisa kamu temukan di sini.

Jika kamu penyuka jajanan pasar yang manis, kamu bisa mencicipi pukis dengan berbagai rasa, candil, hingga sekoteng.

Ada pula kuliner seafood yang cukup terkenal, yaitu King Crab, yang biasanya disajikan langsung di atas meja tanpa menggunakan piring.

Kalau kamu sedang ingin menyantap makanan berkuah segar, Sudirman Street Food juga menyediakan tenan yang menjual soto bandung, soto betawi, soto tengkleng, hingga sop iga.

Bukan hanya makanan halal saja. Di tempat kuliner ini kamu pun akan menemukan beragam makanan non halal, seperti kebab dengan isian daging babi, sate babi, nasi babi, hingga babi asap.

Baca juga: Wajib Tahu! 10 Cara Mendapatkan Uang dari Internet yang Bikin Dompet Tebal

Itulah beberapa aktivitas seru di sekitar Alun-Alun Bandung.

Sebagai ikon kota yang terus berkembang, Alun-alun Bandung tidak hanya menjadi tempat untuk bersantai tetapi juga mencerminkan semangat dan kehidupan kota yang terus bergerak maju.

Tak jarang alun-alun menjadi tuan rumah berbagai acara dan festival, seperti konser musik, pameran seni, dan pasar malam. Hal ini menjadikannya sebagai tempat yang dinamis dan penuh warna.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Angelina Alegowo

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat