Penghentian LPDP Hambat Rasio Pendidikan Masyarakat di Usia Produktif
![Penghentian LPDP Hambat Rasio Pendidikan Masyarakat di Usia Produktif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/d395ef8d103722d0eabd3c1059fee8b4.jpg)
GURU Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan menilai rencana penghentian sementara alokasi APBN ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) langkah keliru. Rencana tersebut juga bisa menurunkan kualitas pendidikan masyarakat pada usia produktif di 2045 nanti.
"Menurut saya itu langkah yang keliru kalau menghentikan sementara. Justru kita harusnya memperbesar ruang beasiswa termasuk soal LPDP jadi keliru kalau mengurangi atau menghentikan sementara itu," kata Cecep saat dihubungi,Jumat (19/1).
Oleh karena itu presiden harus memiliki peran untuk merevisi rencana kebijakan tersebut. Karena beberapa waktu alu Presiden RI Joko Widodo sempat kaget dengan rasio pendidikan S2 dan S3 Indonesia masih kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam.
Baca juga : Menko PMK: Pemerintah akan Tinjau Ulang Dana untuk Beasiswa LPDP
Rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif di Indonesia sebesar 0,45 persen dan sangat rendah. Sementara Malaysia dan Vietnam sudah mencapai 2,43 persen. Bahkan negara-negara maju mencapai 9,8 persen.
Baca juga : Peningkatan Penerima Beasiswa LPDP Ciptakan SDM yang Bersaing di Dunia Global
Menurut Cecep rencana pengalihan atau penghentian sementara dana beasiswa itu merupakan langkah keliru bahkan perlu ditambah. Sementara dana lain yang dibutuhkan untuk riset dan infrastruktur pendidikan bisa dicari melalui sumber-sumber APBN atau modal kerja sama dengan swasta, jangan sampai pendidikan dikorbankan.
Selain itu, ia juga menilai menilai jangan sampai lulusan LPDP yang masih berada di luar negeri menjadi dalih untuk penghentian sementara LPDP. Sehingga fakor pengawasannya yang perlu ditingkatkan.
"Dari sisi perjanjian kemudian seleksi juga perlu ditingkatan harus benar-benar orang yang ingin membagun kembali Indonesia. Tapi jangan dipukul rata, kalau misal sudah lulus S3 bidang tertentu namun tidak ada lapangan pekerjaan maka mereka mencari di luar negeri selama untuk Indonesia maka tidak masalah," jelasnya.
Serta tidak mengurangi rasa nasionalisme dan menjadi duta Indonesia di berbagai negara. Ia mencontohkan BJ Habibie yang menjadi duta di Jerman sehingga persoalan LPDP perlu dilihat kasus per kasus.
"Tetapi soal pengurangan anggaran itu hal lain sehingga jangan dikaitkan dengan lulusan LPDP banyak yang tidak kembali ke Indonesia," pungkasnya. (IAM/Z-8)
Terkini Lainnya
Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
HUT ke-40, Ganesha Operation Berikan 40 Beasiswa Bimbel
PDNS Diserang, Kemendikbudristek Jamin Data Penerima KIP Kuliah Aman
PLN Cikarang Salurkan Beasiswa untuk Warga Tambun
Mahasiswa Beprestasi ITB Raih Beasiswa Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap