visitaaponce.com

Forum CSR Indonesia Kawal Program Keberlanjutan dan Lingkungan

Forum CSR Indonesia Kawal Program Keberlanjutan dan Lingkungan
Ketua Forum CSR Indonesia Mahir Bayasut.(Ist)

FORUM CSR Indonesia siap mengawal dan mendukung program keberlanjutan dan lingkungan dari pasangan calon (paslon) presiden-wakil presiden yang akan terpilih.

“Sebagai mitra strategis pemerintah, kami siap mengawal dan mendukung program-program keberlanjutan dari paslon yang akan terpilih nanti."

"Bagaimana pun juga, kita menghadapi tantangan yang tidak ringan, dan semua harus disesuaikan dengan kebutuhan saat ini,” ungkap Ketua Forum CSR Indonesia Mahir Bayasut dalam keterangan tertulis, hari ini.

Baca juga: Keberlanjutan Lingkungan Perlu Kolaborasi Pemerintah dan Pelaku Industri

Mahir melanjutkan dalam penyampaian visi misi paslon capres-cawapres beberapa waktu lalu, Forum CSR Indonesia memberikan beberapa catatan.

Mahir mencontohkan gagasan untuk menjadikan desa sebagai titik tumpu pembangunan yang dilontarkan cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar. Menurut dia, itu merupakan pendekatan yang sangat tepat sebagai solusi pembangunan Indonesia yang lebih merata.

“Program desa wisata yang diinisiasi sekarang ini bisa sebagai role model pembangunan desa tapi pada berbagai hal perlu penyempurnaan," tegasnya.

Terkait masalah lingkungan, Mahir menggarisbawahi pentingnya komitmen dan kolaborasi, serta konsep menyeluruh, bukan hanya parsial.

Mahir juga mengajak pemerintah dan semua pihak untuk melakukan tobat ekologis yang dilontarkan salah satu pasangan cawapres.

Baca juga: Cak Imin Gaungkan Taubat Ekologis, Ini Penjelasannya

“Konsep tobat ekologis mengacu pada proses pengakuan manusia terhadap kontribusi mereka atas kerusakan lingkungan serta tindakan untuk menyembuhkan dan memperbaikinya."

"Tobat ekologis mengajak kita untuk kritis dalam cara berpikir serta bertindak tentang lingkungan,” tutupnya.

Sekjen Forum CSR Indonesia Rio Zakarias Widyandar menambahkan selama 10 tahun terakhir ada beberapa kebijakan pemerintah yang ditelurkan terkait pembangunan sosial dan lingkungan berkelanjutan.

"Di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan misalnya, ada program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper). Indonesia juga ikut dalam komitmen penurunan emisi karbon yang tertuang dalam dokumen NDC (nationally determined contribution)," ucapnya.

Terkait proyek food estate, Rio menilai dalam skala luas, proyek itu memiliki potensi meningkatkan ketahanan pangan jika dieksekusi dengan perencanaan matang dan pemanfaatan teknologi modern.

Baca juga: Di Depan Mahasiswa UI, Amin Bakal Tinjau Ulang Food Estate dan IKN

Di sisi lain, kata Rio, program food estate memiliki beberapa risiko keberlanjutan. Antara lain, alih fungsi lahan yang dapat menyebabkan deforestasi, perubahan iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Selain itu, implementasi program food estate yang sejauh ini dikelola pihak swasta, menimbulkan kekhawatiran adanya dampak negatif terhadap tingkat kesejahteraan petani lokal.

"Maka itu, implementasi program seperti ini mestinya melibatkan petani lokal mulai dari persiapan tanam hingga pasca panen. Ini penting untuk mengurangi dampak negatif dari alih fungsi lahan dan mengurangi konflik sosial dengan masyarakat,” tegas Rio.

Forum CSR Indonesia ialah organisasi sosial yang menjadi mitra strategis pemerintah dan kalangan dunia usaha, BUMN, BUMD, yayasan, universitas, serta NGOs.

Forum tersebut dibentuk untuk meningkatkan kepedulian, kemampuan, dan tanggung jawab dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga, berkelanjutan, efektif, dan masif. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat