visitaaponce.com

Inklusi dalam Pendidikan Konsep, Tantangan, dan Manfaat Sekolah Inklusi di Indonesia

Inklusi dalam Pendidikan: Konsep, Tantangan, dan Manfaat Sekolah Inklusi di Indonesia
Ilustrasi - Apa itu inklusi? Berikut pengertian inklusi, pandangan ahli, tujuan bagi siswa, orang tua, dan guru. (Antara)

DEBAT calon presiden (capres) kelima yang akan diselenggraakan pada Minggu, 4 Februari 2024 dengan mengangkat salah satu tema, yaitu  inklusi. Dalam dunia pendidikan, konsep inklusi semakin mendapat sorotan, baik dari kalangan guru, siswa, maupun wali murid. 

Tapi apa sebenarnya inklusi dalam pendidikan? 

Pengertian Inklusi 

Konsep inklusi adalah pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang terbuka bagi individu dengan beragam latar belakang dan kondisi. Hal ini mencakup berbagai aspek seperti karakter, kondisi fisik, kepribadian, status sosial, suku, budaya, dan lain-lain. Konsep inklusi ini telah diadopsi dalam kurikulum di berbagai sekolah, bahkan ada beberapa sekolah yang menjadikan inklusi sebagai tema utama.

Baca juga : Peringati Hari Down Syndrome, Saatnya Hadirkan Pendidikan Inklusif, Adil dan Merata

Meskipun begitu, metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah inklusi masih tergolong asing bagi sebagian besar orangtua di Indonesia. Fenomena ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa sekolah inklusi masih merupakan konsep yang relatif baru di Indonesia, dan trennya baru mulai muncul belakangan ini. Selain itu, sekolah inklusi umumnya hanya ditemui di kota-kota besar.

Ketidaktahuan orangtua terhadap konsep sekolah inklusi ini masih menjadi hambatan utama dalam penyebaran metode pendidikan ini. Banyak orangtua yang belum tertarik untuk menyekolahkan anaknya di sekolah inklusi ,karena minimnya pemahaman terhadap konsep ini. Padahal, sekolah inklusi memiliki potensi untuk menjadi landasan yang kuat dalam membentuk karakter anak dan mengembangkan bakat yang dimilikinya.

Perlu dicatat di sekolah inklusi, pendekatan pembelajaran yang diterapkan berbeda dengan sekolah umum. Anak-anak di sekolah inklusi didorong berkembang sesuai dengan bakat dan potensi yang dimilikinya, tanpa harus dipaksa untuk menguasai semua bidang. Hal ini berbeda dengan pendekatan yang biasanya diterapkan di sekolah umum, di mana anak sering kali merasa tertekan untuk berhasil dalam semua bidang pelajaran.

Baca juga : CKB Group Dukung Peningkatan Skill Tenaga Pendidik di Sekolah Autis

Dengan demikian, pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep inklusi dalam pendidikan dapat membantu orang tua dan masyarakat secara keseluruhan untuk menyadari potensi dan manfaat dari pendekatan ini. Diharapkan dengan pemahaman yang lebih baik, akan muncul minat yang lebih besar dalam menyekolahkan anak-anak di sekolah inklusi, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih besar bagi perkembangan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia.

Dengan demikian, inklusi merupakan konsep yang sangat penting dan memiliki dampak positif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan mendukung bagi semua individu.

Pengertian Sekolah Inklusi Menurut Ahli

Beberapa tokoh memiliki pandangan beragam mengenai sekolah inklusi. Secara umum, sekolah inklusi didirikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan siswa-siswa dengan kebutuhan khusus, dengan tujuan memberikan hak belajar yang setara dan membantu mengembangkan potensi mereka secara optimal.

Baca juga : Bonus Demografi, STIE Arlindo Siap Hasilkan Lulusan Siap Kerja

1. Rose & Howley (2007):

Sekolah inklusi adalah lembaga pendidikan di mana siswa dengan kebutuhan khusus diberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan mereka bersama teman sebaya mereka.

2. Freiberg (1999):

Pendidikan inklusi membawa anak-anak berbakat dan berkebutuhan khusus untuk belajar bersama anak-anak lain yang normal, dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi mereka.

3. Armstrong (2003):

Pendidikan inklusi adalah pendekatan pengembangan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar semua anak tanpa membedakan atau memisahkan mereka.

Baca juga : Jasa Raharja Gelar Pendidikan Lalu Lintas untuk Para Guru se-Banten

4. Woolfolk & Kolter (2009):

Pendidikan inklusi adalah konsep di mana semua anak, tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial, emosional, atau kondisi lainnya, diterima dan didukung dalam lingkungan pembelajaran.

5. Staub & Peck (1995):

Pendidikan inklusi melibatkan penempatan penuh anak-anak dengan berbagai tingkat kebutuhan khusus di dalam kelas biasa.

6. Skojen (2003):

Sekolah inklusi diilustrasikan sebagai kemitraan kolaboratif antara keluarga, institusi pendidikan formal, dan non-formal dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang ramah bagi semua anak.

Baca juga : BPK Penabur Kembali Gelar Turnamen E-sports

Tujuan Sekolah Inkusi

Adapun tujuan diadakannya sekolah inklusi, tujuan ini bukan hanya untuk siswanya sendiri, namun juga untuk orang tua dan guru. 

Tujuan Sekolah Inklusi bagi Siswa

  1. Meningkatkan kepercayaan diri dan rasa bangga atas prestasi yang dicapai.
  2. Mempelajari keterampilan belajar mandiri dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Berinteraksi secara aktif dengan lingkungan sekitar.
  4. Menerima, beradaptasi, dan menghargai perbedaan sebagai bagian dari proses 
  5. pembelajaran, sehingga menjadi kreatif dalam belajar.

Tujuan Sekolah Inklusi bagi Orangtua

  • Memahami teknik pendidikan yang digunakan oleh guru di sekolah untuk membimbing anak di rumah dengan lebih baik.
  • Terlibat secara aktif dalam pendidikan anak, merasa pentingnya peran orang tua dalam membantu proses belajar anak.
  • Menjadi mitra sejajar dengan sekolah dalam memberikan kesempatan belajar yang berkualitas bagi anak.
  • Memastikan bahwa anak dan semua peserta didik menerima pendidikan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Tujuan Sekolah Inklusi bagi Guru

  • Mempunyai kesempatan untuk belajar dan mengajar dalam lingkungan pendidikan inklusif.
  • Mengembangkan keterampilan dalam mengajar peserta didik dengan latar belakang yang beragam.
  • Mengatasi tantangan dalam membimbing dan melayani peserta didik secara efektif.
  • Menunjukkan sikap positif terhadap peserta didik, orang tua, dan masyarakat dalam segala situasi.
  • Menggali dan mengembangkan gagasan melalui komunikasi proaktif, kreatif, dan kritis dengan peserta didik.

Manfaat Sekolah Inklusi bagi Siswa

  • Peserta didik kelas inklusi memiliki hak dan tanggung jawab yang setara dengan peserta didik reguler lainnya di kelas.
  • Mereka memiliki akses kepada berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran dan perkembangan pribadi mereka, meskipun memiliki keterbatasan.
  • Mereka didorong untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka sendiri.
  • Mereka diberi kesempatan untuk belajar dan membentuk hubungan persahabatan dengan teman sebayanya.

Sekolah inklusi memberikan kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dengan anak-anak lain yang tidak memiliki keterbatasan yang serupa. Dalam lingkungan kelas ini, siswa-siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dalam menghargai, menghormati, dan menerima satu sama lain dengan penuh empati.

Kendala dan Tantangan

Namun, sekolah inklusi juga memiliki sejumlah tantangan yang perlu diatasi agar dapat menyediakan pendidikan yang memadai bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Salah satunya keterbatasan jumlah sekolah inklusi yang tersedia di seluruh Indonesia, membuat akses pendidikan menjadi sulit bagi sebagian orangtua dan anak-anak berkebutuhan khusus. Selain itu, masih ada kendala dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah, seperti 

Baca juga : YPA-MDR Bina 125 Sekolah yang Tersebar di 14 Kabupaten

  1. Kekurangan tenaga pengajar atau guru pendamping yang memiliki pelatihan khusus dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus.
  2. Kurangnya pemahaman dari sebagian guru dan staf sekolah mengenai strategi 
  3. pengajaran dan pembimbingan yang efektif bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
  4. Potensi penolakan dari orang tua atau siswa reguler untuk berinteraksi dengan siswa berkebutuhan khusus di lingkungan sekolah.
  5. Fasilitas pendukung pembelajaran seperti buku dan peralatan yang sesuai untuk anak-anak berkebutuhan khusus seringkali tidak memadai, sehingga menyulitkan proses belajar mereka. 
  6. Risiko bullying atau perundungan dari siswa reguler terhadap siswa berkebutuhan khusus juga menjadi masalah yang perlu diatasi.

Meskipun demikian, sekolah inklusi tetap menjadi pilihan yang baik bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus agar mereka dapat belajar, tumbuh, dan berkembang dengan baik. 

Penting juga bagi orangtua untuk tetap mendampingi anak-anak dalam proses belajar di rumah sebagai dukungan tambahan. (Z-3)

Baca juga : Olympicad 2024, Kompetisi Terbesar Pendidikan Muhammadiyah Resmi Diluncurkan

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat