visitaaponce.com

KLHK Siapkan Pedoman untuk Cegah Kebakaran di TPA Berulang

KLHK Siapkan Pedoman untuk Cegah Kebakaran di TPA Berulang
Ilustrasi - KLHK menyapkan pedoman bagi pemda mencegah kebakaran di tempat pembuangan akhir.(Antara)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun pedoman untuk pemerintah daerah guna mencegah terjadinya kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA). 

“Kami sedang menyiapkan SOP, pedoman, yang kami akan sampaikan kepada daerah, dan tentu saja harus disiapkan peralatan, yaitu alat pemadan kebakaran. Karena memadamkan kebakaran di TPA itu gak sederhana,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah da B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).

Seperti diketahui, sepanjang 2023, telah terjadi kebakaran di sebanyak 35 TPA di Tanah Air. Di antaranya ialah TPA Sarimukti di Bandung, TPA Suwung di Bali hingga TPA Rawakucing di Tangerang. 

Baca juga : Percepat Pemadaman Kebakaran TPA Rawa Kucing, KLHK Terapkan Sistem Injeksi

Menurut Vivien, kebakaran yang terjadi di TPA tidak bisa dipadamkan hanya melalui air di permukaan saja, tapi harus dipadamkan sampai ke bagian dalam.

“Karena ada bara api di bawah. Harus masuk ke dalam, sampah diaduk-aduk, baru kemudian akan mati. Kita sedang menyiapkan itu,” ucap Vivien.

Untuk pengadaan peralatan di setiap TPA, pihaknya berencana akan menggunakan anggaran dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Ia mengakui bahwa pengadaan peralatan bukanlah hal yang mudah, karena butuh kolaborasi agar menjadikan TPA lebih aman lagi.

Baca juga : Menteri Siti Nurbaya Minta Manggala Agni Tangani Kebakaran TPA Rawa Kucing

Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan SOP kepada pemda agar membuat TPA menjadi kawasan yang steril. Vivien menduga, salah satu penyebab kebakaran di TPA ialah karena adanya orang memungut sampah sambil merokok, sehingga menyulut api.

“Kami kembangkan bagaimana caranya TPA jadi tempat yang aman, steril, tidak sembarangan orang masuk untuk ambil sampahnya. Karena ada sampah yang diambil oleh teman-teman dari sektor informal. Jadi harusnya sebelum di TPA sampah-sampah itu harus dipilah, dan di TPA itu merupakan sampah residu,” pungkas Vivien. (Z-3)

Baca juga :  Kebakaran TPA Rawa Kucing Memasuki Hari ke-4

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat