KLHK Siapkan Pedoman untuk Cegah Kebakaran di TPA Berulang
![KLHK Siapkan Pedoman untuk Cegah Kebakaran di TPA Berulang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/206ab6f461aee9427c38e3f7fb45e3f3.jpg)
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun pedoman untuk pemerintah daerah guna mencegah terjadinya kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA).
“Kami sedang menyiapkan SOP, pedoman, yang kami akan sampaikan kepada daerah, dan tentu saja harus disiapkan peralatan, yaitu alat pemadan kebakaran. Karena memadamkan kebakaran di TPA itu gak sederhana,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah da B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).
Seperti diketahui, sepanjang 2023, telah terjadi kebakaran di sebanyak 35 TPA di Tanah Air. Di antaranya ialah TPA Sarimukti di Bandung, TPA Suwung di Bali hingga TPA Rawakucing di Tangerang.
Baca juga : Percepat Pemadaman Kebakaran TPA Rawa Kucing, KLHK Terapkan Sistem Injeksi
Menurut Vivien, kebakaran yang terjadi di TPA tidak bisa dipadamkan hanya melalui air di permukaan saja, tapi harus dipadamkan sampai ke bagian dalam.
“Karena ada bara api di bawah. Harus masuk ke dalam, sampah diaduk-aduk, baru kemudian akan mati. Kita sedang menyiapkan itu,” ucap Vivien.
Untuk pengadaan peralatan di setiap TPA, pihaknya berencana akan menggunakan anggaran dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Ia mengakui bahwa pengadaan peralatan bukanlah hal yang mudah, karena butuh kolaborasi agar menjadikan TPA lebih aman lagi.
Baca juga : Menteri Siti Nurbaya Minta Manggala Agni Tangani Kebakaran TPA Rawa Kucing
Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan SOP kepada pemda agar membuat TPA menjadi kawasan yang steril. Vivien menduga, salah satu penyebab kebakaran di TPA ialah karena adanya orang memungut sampah sambil merokok, sehingga menyulut api.
“Kami kembangkan bagaimana caranya TPA jadi tempat yang aman, steril, tidak sembarangan orang masuk untuk ambil sampahnya. Karena ada sampah yang diambil oleh teman-teman dari sektor informal. Jadi harusnya sebelum di TPA sampah-sampah itu harus dipilah, dan di TPA itu merupakan sampah residu,” pungkas Vivien. (Z-3)
Baca juga : Kebakaran TPA Rawa Kucing Memasuki Hari ke-4
Terkini Lainnya
Emisi Rendah, Pengolahan Sampah Berbasis Carbon Neutral Tidak Tinggalkan Residu
Timbungan Sampah Pasar Tugu Depok Menggunung hingga 5 Meter
Warga Blokade Pembuangan Sampah ke TPA Cikolotok Purwakarta
Bertahun-tahun Gagal Raih Adipura, Pemerintah Kota Depok tidak Malu
Save the Children dan Child Campaigner Jakarta Inisiasi Aksi Bersih dan Pilah Plastik
Begini Kronologi Kebakaran TPA Kopi Luhur di Kota Cirebon
Tingkatkan Peran Guru dalam Penanganan Kekerasan Seksual di Sekolah
Sambut Perpres Publisher Rights, Dewan Pers Minta Aturan Turunan dan SOP Segera Dibentuk
Polisi Temukan Pelanggaran SOP di Lokasi Ledakan Tungku Smelter PT ITSS
Kebakaran Smelter ITSS, Luhut: Ada Indikasi Pelanggaran SOP
IAAI Sebut Museum di Indonesia belum Memiliki SOP Penanggulangan Bencana
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap