visitaaponce.com

Kebakaran Smelter ITSS, Luhut Ada Indikasi Pelanggaran SOP

Kebakaran Smelter ITSS, Luhut: Ada Indikasi Pelanggaran SOP
TIm investigasi kebakaran dan ledakan tungku smelter di ITSS(MI/M Taufan SP Bustan)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan temuan awal dari investigasi terkait kebakaran di pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah. 

Katanya, ada indikasi pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) dalam pengoperasian smelter milik perusahaan Tiongkok itu.

Tim tersebut berasal dari Kemenko Marves, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Komando Resor Militer (Korem) daerah setempat, Polda, Polres, Kodim, serta pemerintah daerah.

Baca juga : Polisi Temukan Pelanggaran SOP di Lokasi Ledakan Tungku Smelter PT ITSS

"Dari hasil investigasi awal, terdapat indikasi tindakan melanggar SOP yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, akibatnya terjadi kecelakaan dan korban jiwa," ujar Luhut dalam keterangan resmi, Jumat (29/12).

Ia menekankan tidak ada toleransi bagi kegagalan dalam menerapkan standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang dapat membahayakan pekerja. Jika ada pihak yang dinyatakan melanggar aturan keselamatan kerja, akan dikenakan hukuman sesuai undang-undang yang berlaku.

"Kita telah memiliki regulasi yang jelas dan tegas. Siapa pun yang melanggar akan dihadapkan pada hukum yang berlaku," tegasnya.

Baca juga : Polda Sulteng Fokuskan Investigasi ke Penyebab Ledakan Tungku Smelter

Untuk kesimpulan akhir dari investigasi penyebab kecelakaan kerja smelter PT ITSS yang menewaskan 19 orang akan diserahkan kepada Kapolda Sulawesi Tengah. Luhut menuturkan penyelesaian investigasi dilakukan dalam waktu dua minggu.

“Saya minta Polri bertindak cepat dan tegas apabila ada bukti pelanggaran oleh perusahaan. Pokoknya kita tidak mau main-main dengan keselamatan manusia,” lanjut Menko Luhut.

Dari laporan terakhir, insiden ini telah menelan korban 11 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan delapan tenaga kerja asing (TKA). Serta, 29 orang lainnya menderita luka berat dan 11 orang mengalami luka ringan.

Baca juga : Kemenperin Terjunkan Tim Investigasi Ledakan Tungku Smelter Morowali

Luhut menyampaikan berdasarkan hasil kunjungan Tim Kemenko Marves, penanganan korban yang masih dalam perawatan sudah dilakukan dengan baik, termasuk malakukan evakuasi atas korban yang dirawat ke Makassar dan Jakarta. 

Selain itu, pihak perusahaan juga sudah memberikan santunan sebesar Rp600 juta untuk keluarga korban yang meninggal dunia. (Z-5)

Baca juga : Izin Pembangunan Smelter Bakal Diperketat

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat