visitaaponce.com

Doa Iftitah Muhammadiyah Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya

Doa Iftitah Muhammadiyah Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya
Doa Iftitah Muhammadiyah(unsplash.com)

Ada dua versi bacaan doa Iftitah Muhammadiyah, yakni allahumma ba'id baini, dan wajjahtu wajhiya.

Ya, seperti yang kita ketahui, doa Iftitah dapat dikatakan sebagai doa pembuka sebelum memulai sholat. Dibaca setelah Takbiratul Ihram dan sebelum Al-Fatihah. 

Doa Iftitah sendiri juga disebut sebagai pujian untuk Allah Swt serta ikrar bagi seorang muslim untuk tunduk kepada Allah Swt.

Baca juga : Doa Setelah Sholat Fardu Lengkap dengan Dzikir dan Keutamaannya

Doa Iftitah pun beragam dan dua di antaranya dikenal dengan doa Iftitah Muhammadiyah. Seperti apa bacaannya?

Simak selengkapnya di artikel ini ya!

Doa Iftitah Muhammadiyah

Di Indonesia, setidaknya kita mengenal 3 doa Iftitah yang sering dibaca oleh umat Muslim di Nusantara. Pertama adalah bacaan doa Iftitah allahu akbar kabiira, kemudian yang kedua adalah allahumma ba'id baini, dan ketiga adalah wajjahtu wajhiya.

Baca juga : Niat Sholat Witir 1 Rakaat Lengkap Berjamaah dan Sendiri Beserta Tata Caranya

Kendati demikian, ada penyebutan yang berbeda, yakni doa Iftitah Muhammadiyah. Doa Iftitah Muhammadiyah terdapat 2 versi dan hal tersebut berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah, Fatwa Tarjih (keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (MTT PP) Muhammadiyah atas persoalan yang muncul di masyarakat), dan wacana (pengembangan pemikiran yang bersifat tidak mengikat).

Karena itu, doa Iftitah Muhammadiyah terdapat 2 versi dan dua alternatif ini berdasarkan periwayatan yang kuat. Pertama, doa Iftitah allahumma ba'id baini berdasarkan hadis sahih riwayat Bukhari, Muslim, dan lainnya dari Abu Hurairah r.a. Lalu yang kedua, doa Iftitah wajjahtu wajhiya berdasarkan hadis sahih riwayat Muslim dan lainnya.

Bagaimana bacaan doa Iftitah Muhammadiyah? Ini dia.

Baca juga : Arti Tafakur, Jenis, Cara, dan Manfaatnya untuk Umat Islam

Doa Iftitah Muhammadiyah versi Pertama

Berikut ini bacaan doa Iftitah Muhammadiyah versi pertama:

اللَهُمَّ بَاعِدْبَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ. اللَهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقِّى الثَّوبُ الاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. اللَهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ

Allahumma ba-id baini-wa baina khatha-ya-ya kama-ba-adta bainal masyriqi wal maghrib. Alla-humma naqqini- minal khatha-ya- kama-yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Alla-hummaghsil khatha-ya-ya bilma-i wats tsalji wal barad.

Baca juga : Pengertian Istiqomah, Contoh, dan Cara Mengamalkannya

Artinya: 

"Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin." (HR. Bukhari Muslim).

Doa Iftitah Muhammadiyah versi Kedua

Berikut ini bacaan doa Iftitah Muhammadiyah versi kedua:

Baca juga : Bacaan Dua Kalimat Syahadat dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Wajjahtu wajhiya lilladzi- fatharas sama-wa-ti wal ardla hani-fan musliman wa ma- ana minal musyriki-n. Inna shala-ti wa nusuki- wa mahya-ya wa mama-ti lillahi-hi rabbil a-lami-n. La-syari-kalahu- wa bidza-lika umirtu wa ana awwalul muslimi-n (wa ana minal muslimi-n. Alla-humma antal maliku la-ila-ha illa-anta, anta rabbi- wa ana abduka, dlalamtu nafsi- wataraftu bidzambi- fagh firli- dzunu-bi- jami-an. La- yagh firudz dzunu-ba illa- anta, wah dini-liahsanil akhla-qi la-yahdil liahsaniha-illa- anta. Washrif anni- sayyiaha- la-yashrifu anni- sayyiaha- illa- anta. Labbaika wa sadaika wal khairu kulluhu- fi-yadaika, wasysyarru laisa ilaika. Ana bika wa ilaika. Taba-rakta wa taa-laita astaghfiruka wa atu-bu ilaika.

Artinya: 

Baca juga : Doa Memulai Pekerjaan Arab, Latin, dan Terjemahnya

"Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintah-Nya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Allah yang berhak disembah selain Engkau.

Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah menzhalimi diriku sendiri dan akui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau.

Maka aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan keburukan tidak datang dari-Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang yang Engkau beri petunjuk. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari-Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dari-Mu dan aku bertobat kepada-Mu." (HR. Muslim).

Baca juga : Doa Selamat Dunia Akhirat Latin dan Terjemahan, Waktu yang Tepat untuk Dibaca

Kapan Doa Iftitah Dibaca

Ada beberapa pendapat mengenai baca doa Iftitah. Sebagian ulama berpendapat bahwa doa Iftitah hanya dibaca pada rakaat pertama dalam sholat. Namun, pendapat lain mengatakan bahwa doa Iftitah boleh dibaca di rakaat berikutnya ketika kita lupa membacanya di rakaat pertama.

Doa Iftitah dibaca setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Jika bertindak sebagai makmum yang datang terlambat sehingga tertinggal membaca Al-Fatihah oleh imam, maka diperbolehkan untuk tidak membacanya dan mengikuti gerakan imam.

Hukum Membaca Doa Iftitah dalam Sholat

Hukum membaca doa Iftitah dalam sholat, baik sholat fardu maupun sholat sunnah (kecuali sholat jenazah) adalah sunnah muakkadah, yakni sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. 

Baca juga : Ini Bacaan Surat QS Al Kafirun Beserta Arti dan Keutamaanya

Apabila tidak dibaca, tidak berdosa. Namun, Nabi Muhammad Saw sangat menganjurkan umat Muslim untuk membacanya. Kendati demikian, ada syarat sunnahnya membaca doa iftitah. Jika salah satu syarat berikut ini tidak terpenuhi, maka kesunnahannya menjadi gugur. 

Pertama adalah memiliki cukup waktu untuk mengerjakan sholat. Apabila kita mempunyai waktu yang cukup untuk mengerjakan sholat hingga akhir dengan rasa tenang (tidak terburu-buru), dianjurkan untuk membaca doa Iftitah saat sholat. Maka dari itu, sebaiknya menyegerakan sholat dan jangan menundanya agar kita mendapatkan semua keberkahan dalam sholat.

Sebaliknya, jika khawatir tidak memiliki cukup waktu untuk sholat, boleh untuk tidak membaca doa Iftitah. 

Baca juga : 7 Amalan menjelang Isra Miraj, Baca Al-Qur'an dan Perbanyak Doa

Kedua adalah saat diri kita menjadi makmum. Jika imam belum sampai pada posisi ruku' (masih berdiri) dan dirasa masih memiliki waktu, diperbolehkan membaca doa Iftitah. Tetapi, jika merasa tidak memiliki waktu dan khawatir tidak sempat membaca Al-Fatihah, sebaiknya tidak perlu membaca doa Iftitah dan berusaha menyelesaikan membaca Al-Fatihah karena surat ini merupakan termasuk ke dalam rukun sholat.

Apabila mendapati imam bukan di posisi berdiri, misal saat ruku', sujud, atau duduk di antara dua sujud, maka makmum langsung mengikuti posisi imam, membaca sesuai dengan posisinya, dan tidak perlu membaca doa Iftitah ketika itu dan setelahnya (masuk rakaat selanjutnya).  

Doa Iftitah juga dibaca dengan suara lirih. Apabila dibaca dengan suara keras atau mengeraskan suara, hukumnya makruh, tetapi tidak membatalkan sholat.

Baca juga : 5 Doa Setelah Sholat Subuh Lengkap dengan Dzikir dan Amalan Lainnya

Itulah penjelasan lengkap mengenai doa Iftitah Muhammadiyah yang terdiri dari 2 versi.

Dengan membaca doa ini, kita memohon kepada Allah Swt agar dijauhkan dari perbuatan maksiat, tunduk terhadap perintah-Nya, serta memohon agar diberikan kemuliaan dalam melaksanakan ibadah-Nya.

Wallahu a'lam bishawab.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sabrina Alisa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat