Kebutuhan Dokter Spesialis Mencapai 30 Ribu untuk 280 Juta Penduduk
![Kebutuhan Dokter Spesialis Mencapai 30 Ribu untuk 280 Juta Penduduk](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/4710728bac5f981b7bec36b87f40a254.jpeg)
KEBUTUHAN dokter spesialis mencapai 30 ribu dokter spesialis untuk memenuhi 280 juta penduduk Indonesia. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Moh. Adib Khumaidi menjelaskan rasio dokter spesialis sekarang adalah 0,17 per seribu penduduk.
Jika memakai target menjadikan rujukan mencapai 0,28 per seribu penduduk, maka Indonesia membutuhkan total 78.400 dokter spesialis untuk 280 juta penduduk.
Jumlah dokter saat ini dari dokter umum berjumlah 153.200 dokter umum, dan 47.454 dokter spesialis dari 38 kolegium yang ada sehingga totalnya diperkirakan 200.654 dokter umum dan spesialis.
Baca juga : Pengurus PP Perdosri Periode 2022-2025 Resmi Dilantik
"Sehingga saat ini kita kekurangan 30.946 dokter spesialis. Proporsi di wilayah-wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Selatan, hingga Sumatra Utara merupakan wilayah yang mempunyai jumlah proporsi besar dari dokter spesialis," kata Adib dalam konferensi pers secara daring, Kamis (22/2).
Tapi jika bicara rasio dengan jumlah penduduk di setiap wilayah, maka di Jawa Barat sama Jawa Timur pasti bisa dikatakan masih kekurangan dokter spesialis.
Adib mencontohkan di Indonesia, rasio dokter spesialis anak saat ini adalah sebesar 0,06 spesialis anak per seribu anak. Tapi kalau dikonversikan menjadi jumlah penduduk 0,024.
Baca juga : Indonesia masih Butuh 250 Ribu Dokter Umum
"Karena kalau kita bicara sekarang anak, berarti umur di bawah 18 tahun. Maka kita ada 88 juta jiwa dari 280,73 juta jiwa, itu di bawah umur 19 tahun, maka kita membutuhkan 0,6 spesialis anak," ujar dia.
Proporsi yang didistribusi jumlah dokter spesialis secara proporsi jumlahnya lebih besar tetapi kalau target rasio dipetakan maka provinsi yang telah tercapai target rasio untuk dokter spesialis anak adalah DKI Jakarta, Bali, Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Banten, dan Kalimantan Utara.
"Itu adalah wilayah-wilayah yang warna hijau. Wilayah-wilayah yang sudah tercapai target rasionya untuk jumlah dokter spesialis anak berdasarkan tadi berdasarkan per seribu anak dalam satu wilayah tersebut," pungkasnya. (Iam/Z-7)
Terkini Lainnya
IDI Tegaskan Kepentingan Masyarakat Harus Diutamakan Sebelum Menghadirkan Dokter Asing
JDN IDI Ditunjuk Memimpin JDN MASEAN
Ide Naturalisasi Nakes Tidak Sejalan dengan UUD 1945
Kekacauan SKP Kemenkes Membuka Peluang Profesi Kesehatan untuk mengajukan JR Uji Materiel pasal 258 dan 264 UU 17 tahun 2023
Memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia Ke-116, Kebangkitan (Dokter) Indonesia
Sambut Pekan Imunisasi Dunia 2024, Tenaga Kesehatan Garda Terdepan Sukseskan Vaksinasi Lengkap
DFSK dan SERES Diluncurkan di IIMS Surabaya
Ketua Himperra Anggap Iuran Tapera Untungkan Pekerja, Begini Alasannya
Pengembangan Sektor UMKM Harus Manfaatkan Beragam Potensi di Perdesaan
Kebutuhan Masyarakat Tinggi sebabkan Kejahatan Meningkat
Pameran Kebutuhan Ibu & Anak, IMBEX 2022 Hadirkan 500 Merek Terkenal
Pameran Mommy N Me Sajikan Kebutuhan Ibu dan Anak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap