visitaaponce.com

Doctor of Computer Science Binus Raih Pengakuan Internasional dari ASIIN Jerman

Doctor of Computer Science Binus Raih Pengakuan Internasional dari ASIIN Jerman
Akreditasi internasional seperti ASIIN akan semakin mengukuhkan posisi DCS sebagai program studi doktoral yang berkualitas.(Ilustrasi. Binus University)

PROGRAM Doctor of Computer Science (DCS) Binus University berhasil mencetak prestasi mengagumkan. Pasalnya, salah satu program studi doktoral unggulan Binus University ini sudah memperoleh akreditasi internasional yang bergengsi dari lembaga ternama di Jerman, yaitu ASIIN (The Accreditation Agency for Study Programmes in Engineering, Informatics, Natural Sciences and Mathematics). Penilaian ini melibatkan standar yang ketat untuk bisa memperoleh sertifikasi dan akreditasinya.

Head of Doctor of Computer Science Department Binus University Prof Dr Ir Ford Lumban Gaol SSi MKom menjelaskan akreditasi ASIIN ialah wujud konfirmasi bahwa universitas atau program studi yang terkait berhasil memenuhi standar kualitas tertinggi dari lembaga tersebut. Standar yang digunakan ASIIN mengacu pada kerangka evaluasi mutu pendidikan di Benua Eropa.

"Keberhasilan DCS Binus University mendapatkan akreditasi dari ASIIN tentu amat menguntungkan semua pihak, mulai dari pemangku kepentingan universitas hingga mahasiswa yang menempuh studi di program DCS," kata dia.

Baca juga : Indosat Jadi Operator Telekomunikasi Pertama di Asia Tenggara Raih Sertifikasi Efisiensi Manajemen Energi

Ia menjelaskan akreditasi dari ASIIN bisa melengkapi akreditasi lain yang diperoleh program DCS Binus University sebelumnya, yaitu LAM INFOKOM (Lembaga Akreditasi Mandiri Bidang Studi Informatika dan Komputer).

"Dengan adanya akreditasi internasional seperti ASIIN akan semakin mengukuhkan posisi DCS sebagai program studi doktoral yang berkualitas di berbagai level," kata dia.

Selain itu, bisa menjamin kualitas pendidikan dan mendukung program pertukaran mahasiswa. "Adanya akreditasi ASIIN sangat memfasilitasi kegiatan student exchange atau pertukaran mahasiswa DCS dengan universitas di luar negeri. Terutama, untuk sesama universitas yang terakreditasi ASIIN. Sehingga, mereka dapat mempelajari teknologi dan budaya lebih beragam sebelum lulus," ungkapnya.

Baca juga : Menko Airlangga Ungkap Peran Krusial SNI dalam Dorong Produk yang Miliki Daya Saing

Selanjutnya, akreditasi ASIIN juga bisa mendorong output di level internasional dan meningkatkan ranking DCS di dunia. Mengenai proses akreditasi, ia menjelaskan, perwakilan dari ASIIN akan mengunjungi universitas yang mengajukan penilaian secara langsung untuk mengamati kegiatan belajar mengajar. Mereka akan mewawancarai alumni, mahasiswa, dan tenaga pengajar dari program studi tersebut.

"Dari sesi wawancara, mereka akan mengetahui seberapa bagus kualitas riset dan pengembangan akademik menurut jumlah publikasi di Scopus, serta apa saja teknologi yang dihadirkan para lulusan dan mahasiswa aktifnya," kata dia.

Menurutnya, kegiatan observasi bertujuan mengamati kualitas pengajaran, kurikulum, serta komposisi gender dosen dan mahasiswa. Jika ASIIN merasa program studi tersebut memiliki hasil wawancara dan observasi yang memenuhi standar, barulah akreditasi bisa diberikan.

“Akreditasi dari ASIIN untuk program DCS Binus University ini sangat berguna tidak hanya untuk universitas, tapi juga staf pengajar dan mahasiswa. Sebab, akreditasi ini berguna untuk membuktikan kualitas pendidikan, dukungan, dan keberagaman di DCS."

"Jadi, calon mahasiswa yang ingin bergabung dengan program studi DCS untuk meniti masa depan tidak perlu ragu-ragu lagi,” pungkas Ford Lumban Gaol. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat