Surveilans Kusta Perlu Dikebut Cegah Pasien Menjadi Disabilitas
![Surveilans Kusta Perlu Dikebut Cegah Pasien Menjadi Disabilitas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/f13834c13c6af4eeae2178805f77f09d.jpg)
PERHIMPUNAN Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) dr Melani Marissa mengatakan upaya pemerintah dalam penanganan kusta saat ini adalah melakukan surveilans atau pencarian kasus di masyarakat agar bisa segera dilakukan penanganan.
Pasien kusta yang tidak diobati maka bisa mengalami komplikasi bila penyakitnya tidak segera diobati. Jari tangan dan kaki bisa sampai diamputasi, mengalami kebutaan dan organ vital lainnya akan terganggu.
"Kita harus bisa menemukan kasus kusta di masyarakat sedini mungkin. Supaya pengobatan juga bisa dilakukan sedini mungkin sehingga komplikasi tidak terjadi karena kusta bisa diobati dan tidak membuat pasien jatuh ke dalam disabilitas," kata Melani dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (5/2).
Baca juga : Leitmotive Eliminasi Kusta
Diketahui kasus kusta di Indonesia meningkat yang sebelumnya 14.821 kasus pada 2022 dan menjadi 17.251 kasus penderita kusta di 2023.
Penyebab kusta adalah bakteri mycobacterium leprae yang masuk ke dalam sel saraf dan berkembang namun tidak langsung alami kusta. Waktu yang dibutuhkan bakteri ketika masuk ke dalam tubuh manusia sampai menimbulkan gejala.
"Gejalanya yakni menimbulkan bercak merah/putih/kecokelatan di kulit mangkanya pasien kusta biasanya awal-awal berobatnya ke dokter kulit karena ada beberapa kasus adalah mati rasa atau pun tidak ada rasanya," ujar dia.
Meski penyakit menular, kusta memiliki daya tular rendah sehingga tidak serta merta seseorang langsung tertular ketika bersalaman atau satu ruang dengan pasien kusta. Oleh karena itu masyarakat perlu diedukasi dan jangan menjauhi pasien kusta.
"Saat ini stigma pasien kusta masih ada di masyarakat. Tapi juga stigma diri sendiri yang menjadi tantangan, terkadang pasien diberi tahu langsung sedih, tidak percaya diri," pungkasnya. (Iam/Z-7)
Terkini Lainnya
Penularan Tuberkulosis Masih Tinggi, Dilaporkan 282.281 Kasus hingga Juni 2024
Metode Laser Bisa Obati Wasir Lebih Cepat dan Minim Nyeri
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Hati-Hati Memilih Terapi Stem Cell, Terbaik Berasal dari Tali Pusat
Cegah Delay Pengobatan Leukimia pada Anak
Pengembangan Wisata Kesehatan Terus Digencarkan
Mensos Tri Rismaharini Motivasi Penyandang Disabilitas untuk Raih Sukses
Implementasi Inklusivitas, Bekali Kelompok Marjinal dengan Keahlian Digital Marketing
Kelompok Disabilitas harus Jadi Prioritas dalam Penanganan Bencana
0,66 Persen, Tingkat Kemiskinan Ekstrem di Jakarta Diklaim Alami Tren Penurunan
7 Tips Perencanaan Keuangan untuk Penyandang Disabilitas
OCBC Komitmen Tingkatkan Literasi Keuangan Kaum Disabilitas
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap