visitaaponce.com

Harapan Hidup Anak Penderita Kanker Tergantung Kecepatan Deteksi dan Pengobatan

Harapan Hidup Anak Penderita Kanker Tergantung Kecepatan Deteksi dan Pengobatan
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER Spesialis Anak, Konsultan Hematologi Onkologi Dina Garniasih mengatakan kanker pada anak tidak bisa dicegah sehingga harapan hidup pasien sangatlah tergantung pada kecepatan deteksi dan pengobatannya.

"Bila diketahui ada keluhan seperti perut membucit, demam berulang, adanya benjolan, sakit kepala yang menetap, pucat, ataupun pendarahan, dan nyeri tulang, segeralah konsultasi ke dokter," kata Dina dalam keterangan resmi, Rabu (6/3).

Menurut dia, dengan penanganan yang cepat dan terapi yang tepat, pasien masih ada harapan untuk sembuh dan beraktivitas normal kembali.

Baca juga : Kanker Anak Terus Meningkat, YKAI Akan Bangun Rumah Paliatif Anak

Ada beberapa terapi kanker yang dapat diberikan kepada anak, kata dia, seperti kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Namun, tindakan tersebut akan dikaji dan disesuaikan kembali dengan kondisi setiap pasien.

"Jadi, intinya, setiap pasien memiliki riwayat berbeda dan disesuaikan terapi yang tepat untuk diberikan," ujarnya.

Menurut data dari Global Cancer Observatory pada 2020, jumlah penderita kanker pada anak usia 0 - 19 tahun tercatat sebanyak 11.156 jiwa.

Lalu, berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada 2021, hanya kurang dari 30% kasus kanker anak di Indonesia yang dapat disembuhkan.

"Salah satu penyebab utamanya karena keterlambatan diagnosis sehingga pengobatannya kurang optimal," ujar Rina. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat