visitaaponce.com

Angka Kesuburan di Indonesia Menurun, Pengaruhi Pertumbuhan Penduduk

Angka Kesuburan di Indonesia Menurun, Pengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Ilustrasi: sejumlah pasangan pengantin mengikuti prosesi temu manten saat digelar nikah massal Medioen Mantu(Antara)

DALAM 10 tahun terakhir total fertility rate (TFR) di Indonesia menurun menjadi 2,1 dari 2,7 per 10 tahun terakhir. Penurunan tersebut bisa mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

Dependency ratio atau rasio ketergantungan, semakin rendah maka bagus atau jumlah orang yang dibutuhkan untuk menanggung kehidupan orang. Misalnya jika dependency rate 100%, itu artinya satu orang anak muda menanggung hidupnya.

Ia mencontohkan di Tiongkok yang pernah menerapkan kebijakan One Child Policy atau kebijakan memiliki satu anak yang menyebabkan fertility rate turun.

Baca juga : Perlu Perubahan Regulasi terkait KUA Diwacanakan Tempat Menikah Semua Agama

"Sebenarnya kalau kita punya strategi secara menyeluruh untuk bisa jadi negara maju, ini fertility rate harus diatur karena memang data yang saya lihat, banyak sekarang menikahnya telat. Sudah menikahnya telat, belum tentu mau punya anak," kata Budi di Jakarta Selatan, Jumat (8/8).

Selain total fertility rate yang menurun, angka pernikahan di Indonesia juga menurun yang tentu saling berkaitan dengan fertility rate.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 angka perkawinan di Indonesia menurun hingga 2 juta. Yang tertinggi di Jawa Barat menyusut hingga 29 ribu, kemudian di Jawa Tengah menurun 21 ribu pernikahan, dan Jawa Timur 13 ribu pernikahan.

"Sebuah negara yang ingin menjadi negara maju harus mengetahui bagaimana cara mengatur fertility ratenya. Dengan begitu angka kesuburan tidak terlampau rendah dan jumlah masyarakat usia muda atau produktif tidak berkurang," pungkasnya. (Iam/Z-7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat