visitaaponce.com

Garam yang Difortifikasi Asam Folat Bisa Cegah Cacat Bawaan

Garam yang Difortifikasi Asam Folat Bisa Cegah Cacat Bawaan
Ilustrasi(Freepik)

PERAN asam folat dalam mencegah cacat bawaan yang mengancam jiwa, seperti spina bifida dan anensefali, telah diakui secara luas.

Dalam perkembangan baru, para peneliti menyarankan untuk memperkuat garam dengan asam folat sebagai strategi diet yang baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan tersebut.

Dikutip dari Medical Daily, Rabu (13/3), sesuai rekomendasi WHO, mulai sejak saat seorang perempuan mulai mencoba hamil hingga 12 minggu kehamilan, ia perlu mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari.

Baca juga : Tak Hanya Asam Folat, Mahfud MD Jelaskan Vitamin D dan Kalsium untuk Ibu Hamil

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan agar semua perempuan usia reproduksi yang dapat hamil mengonsumsi suplemen asam folat selain makanan yang mengandung folat dari diet yang bervariasi untuk mencegah cacat bawaan.

Untuk memastikan perempuan mendapatkan asupan asam folat yang cukup melalui diet, Majelis Kesehatan Dunia menyetujui resolusi yang menganjurkan fortifikasi asam folat dalam makanan pada Mei 2023.

Meskipun sekitar 65 negara, termasuk Amerika Serikat (AS), telah memasukkan asam folat melalui fortifikasi bahan makanan pokok yang wajib, lebih dari 100 negara masih belum menerapkannya karena keterbatasan kapasitas atau kurangnya keinginan politik.

Baca juga : Soal Asam Sulfat, Airlangga Hartarto: Masih Banyak Forum untuk Gibran

Meskipun adanya upaya tersebut, perkiraan menunjukkan bahwa sekitar 260.000 kelahiran di seluruh dunia (sekitar 20 per 10.000 kelahiran) masih terkena spina bifida dan anensefali, yang mengakibatkan jumlah keguguran, penghentian kehamilan yang dipilih, serta kematian bayi dan anak yang signifikan.

Dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Jaringan Terbuka JAMA, para peneliti menyarankan solusi yang sederhana dan lebih murah terhadap masalah tersebut melalui penggunaan garam yang diperkaya.

"Kami membuktikan bahwa asam folat dapat masuk ke dalam darah melalui garam. Semoga, negara-negara yang belum menerapkan program fortifikasi sekarang dapat melihat infrastruktur mereka dan menyadari bahwa fortifikasi garam murah dan sangat mudah untuk ditambahkan dalam jumlah asam folat yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa. Kami tahu itu berhasil. Yang kami butuhkan sekarang adalah tindakan," kata Penulis Utama Studi, Jogi Pattisapu.

Baca juga : Soal Asam Sulfat Ibu Hamil, Ini Sindiran Anies kepada Gibran

Selama studi yang dilakukan pada 2022, para peneliti dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Rollins Universitas Emory dan rekan-rekannya dari beberapa lembaga di India memantau 83 perempuan non-hamil yang direkrut dari empat desa berbeda di selatan India. 

Para peserta berusia antara 18-45 tahun dan mengonsumsi garam yang diperkaya asam folat sebagai bagian dari diet mereka secara teratur selama empat bulan.

Hasilnya menunjukkan penggunaan garam beriodium yang diperkaya asam folat dikaitkan dengan peningkatan konsentrasi folat serum pada perempuan usia reproduktif yang diperlukan untuk mencegah spina bifida dan anensefali. 

Baca juga : Ciri Kekurangan Asam Folat pada Ibu Hamil, Waspadai Dampaknya

Tim mencatat bahwa terjadi peningkatan 3,7 kali lipat setelah periode studi.

"Kami sekarang tahu bahwa fortifikasi asam folat dalam garam beriodium dapat mencegah defisiensi folat yang menyebabkan spina bifida. Sekarang siap untuk percepatan pencegahan cacat lahir ini di banyak negara," kata Direktur Pusat Pencegahan Spina Bifida di Rollins Godfrey Oakley Jr.

Para peneliti berharap penggunaan garam yang diperkaya asam folat dapat mencegah hingga 50% kasus spina bifida di seluruh dunia.

Namun, mereka menjelaskan studi mereka tidak mendukung peningkatan asupan garam dalam bentuk apapun. Sebaliknya, mereka menyarankan untuk menambahkan jumlah asam folat yang diperlukan ke garam yang sudah dikonsumsi orang-orang. 

Di daerah di mana konsumsi garam harian berkurang, konsentrasi asam folat harus ditingkatkan sesuai untuk mencapai tingkat yang diperlukan, suatu strategi yang sudah ada dalam program fortifikasi biji-bijian. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat